Kamis, 06 Januari 2011

                                                                HAND OUT

Mata Kuliah                : Anggaran Perusahaan (Budgeting)
Dosen/asisten              : Angga Gumilar, M.Pd.                        
Pertemuan                   : Ke- 1

Materi :

v  Pengertian Anggaran Perusahaan : Anggaran perusahaan merupakan rencana tentang kegiatan perusahaan, dimana rencana tersebut mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain.
v  Salah satu definisi anggaran perusahaan yang sering dipergunakan adalah definisi yang menyatakan bahwa anggaran perusahaan  merupakan suatu pendekatan yang formal dan sistematis dari pada pelaksanaan tanggung jawab manajemen dalam perencanaan, kordinasi, dan pengendalian. inti yang terkandung dalam definisi tersebut adalah :
1.      Anggaran perusahaan harus bersifat formal yang berarti bahwa anggaran perusahaan disusun dengan sengaja dan bersungguh-sunguh secara tertulis.
2.      Anggaran perusahaan harus bersifat sistematis, bahwa penyususnannya itu secara berurutan, dan atas dasar suatu logika.
3.      Anggaran perusahaan merupakan suatu hasil pengambilan keputusan atas dasar beberapa asumsi tertentu.
4.      Pengambilan keputusan oleh manajer tersebut merupakan pelaksanaan fungsi manajer dari segi perencanaan, koordinasi dan pengendalain.
v  Dalam Anggaran Perusahaan ada istilah Budget dan Bugeting
-          Budget merupakan hasil yang diperoleh setelah menyelsaikan aktivitas (tugas) perncanaan
-          Bugdgeting menunjukan suatu proses yang dimulai sejak tahap persiapan yang diperlukan sebelum memulai penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi yang perlu, pembagian tugas perncanan, serta implementasinya, samapai pada tahap pengendalaian dan penilaian hasil pelaksanaan rencana yang bersangkutan.
v Persyaratan yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran perusahaan antara lain
1.  Anggaran perusahaan harus bersifat realities, artinya bahwa anggaran perusahaan itu tidak  terlalu optimis dan tidak terlalu pesimis
2.  Anggaran Perusahaan harus bersifat luwes, artinya bahwa anggaran perusahaan tidak terlalu kaku sehingga berpeluang untuk disesuaikan dengan keadan yang mungkin berubah.
3.  Anggaran harus bersifat continue, artinya anggaran perusahaan memerlukan perhatian secara terus menerus.
v  Perusahaan yang mampu menyusun anggaran perusahaan, harus mampu :
-    Mengendalikan keseuaian variable dalam mencapai tujuannya.
-    Melaksanakan system manajemen
-   memberikan motivasi para anggotanya
-   Mendorong tercapainya partisipasi.
v  Dua jenis anggaran perusahaan :
a.Anggaran perusahaan yang bersifat komprehansif atau yang bersifat Budget Komprehensif adalah anggaran perusahaan yang disusun dengan ruang lingkup yang menyeluruh, yang mencakup seluruh aktivitas perusahaan, baik di bidang pemasaran, produksi, keuangan, personalia mau administrasi.
b.      Anggaran perusahaan yang bersifat Parsial atau disebut juga Buged Parsial adalah anggaran perusahaan yang disusun dengan ruang lingkup yang terbatas yang mencakup sebagian dari perusahaan. Mislanya Hanya pada kegiatan pemasaran saja, atau produksi saja.
v  Manfaat penyusunan anggaran perusahaan bagi perusahaan adalah :
a.Di Bidang Planning :
-      mambantu manajemen meneliti dan mempelajari segala masalah yang berkaitan dengan aktivitas yang akan dilaksanakan
-      membantu mengerahkan seluruh tenaga yang ada diperusahaan dalam menentukan arah atau aktivitas yang paling menguntungkan.
-   membantu atau menunjang kebijaksanaan perusahaan
-   membantu manajemen memilih tujuan perusahaan
-   membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia
-   membantu pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif.
b.      Di Bidang Coordinating :
- membantu mengkordinir factor manusia dengan perusahaan
- membantu menilai kesesuian antara rencana aktivitas perusahaan dengan keadaan dunia usaha  yang dihadapi.
- membantu menempatkan pemakaian modal pada saluran-saluran yang menguntungkan sesuai dan seimbang degan program perusahaan
- membantu mengetahui kelemahan dalam organisasi
c.Di bidang Controlling :
-   membantu mengawasi kegiatan dan pengeluaran
-   membantu mencegah pemborosan.








 HAND OUT

Mata Kuliah                : Anggaran Perusahaan (Budgeting)
Dosen/asisten              : Angga Gumilar, S.Pd. M.Pd.
Pertemuan                   : Ke- 2

Materi : Teknik Forecasting dan Anggaran Penjualan.

v  Forecast Penjualan adalah suatu teknik proyeksi tentang tingkat permintaan konsumen potensial pada suatu periode tertentu dengan menggunakan berbagai asumsi tertentu, yakni sesuatunya berjalan seperti masa lalu.
v   Beberapa metode forecast penjualan antara lain :
a.       Judgmental Method atau non Statistical Method, yaitu metode memproyeksikan penjualan berdasakan pendapat salesman, sales manager, para ahli, dan survey konsumen.
b.      Statistical method, meliputi:
1.      Penerapan garis trend dengan metode setengah rata-rata
2.      Penerapan garis trend matematis, (kuadrat terkecil)
v  Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan cara pembuatan forcast penjualan, antara lain:
a.       Sifat produk
b.      Metode distribusi
c.       Luas usaha
d.      Persaingan
e.       Data historis yang teredia
v  Forcast penjualan akan berubah fungsinya menjadi sales plan jika manajemen suadah memasukan unsur pertimbangan subyektif, rencana, strategi dll
v  Kelemahan metode statistic atau metode matematik dalam forcasting penjualan terletak pada ketidak mampuanya mengkuantifisir data tertentu seperti perkembanagn produk, struktur masyarakat, perilaku selera konsumen. sedangkan kelemahan forcasting penjualan atsa dasar pertimbangan saja terletak pada sifatnya terlalu subyektif.
v  Tujuan penyusunan anggaran penjualan adalah untuk merencanakan setepat mungkin tingkat penjualan pada periode yang akan datang dengan memperhatikan data yang merupakan pencerminan  kejadian yang dialami perusahaan dimasa yang lalu. khususnya dibidang penjualan.
v  faktor-faktor yang memepengaruhi aktofitas perusahaan
a.       faktor Intern  :    
- mutu dan fungsi produk yang diproduksi         
-  biaya produksi dan pemasaran hasil produksi   
-  managerial skill
b.      factor ektern  :
  managerial skill pesaing
-  volume aktivitas perekonomian
-  barang subtitusi  
-  penemuan barang baru   
-  selera masyarakat.          
v  Masalah dasar yang dihadapi perusahaan dalam memasarkan hasil produksi:
a.       penentuan jenis barang atau jasa yang akan dijual
b.      penentuan biaya yang perlu dikeluarkan agar jasa atau barang tersebut dapt terjual
c.       penentuan harga jual barangatau jasa agar mendatangkan laba bagi perusahaan dan dilain pihak dapat terjangkau oleh konsumen            .
v  Beberapa kebijaksanaan yang dipengaruhi oleh hasil forcast penjualan, antra lain :
a.       kebijaksanan perencanaan prouksi
b.      kebeijaksanaan persediaan
c.       kebijaksanaan pemakian mesin
d.      kebijaksanaan pemakian aktiva tetap
e.       kebijaksanaan pembelian bahan baku
f.       kebijaksanaan aliran kas




HAND OUT

Mata Kuliah                : Anggaran Perusahaan (Budgeting)
Dosen/asisten              : Angga Gumilar, S.Pd., M.Pd             
Pertemuan                   : Ke- 3


Contoh soal :
Toko “ MANIS “ menyajikan data penjulan gula pasir setiap tahunyadalam satuan ton sebagai berikut:

TAHUN
PENJUALAN
TAHUN
PENJUALAN

1972
1973
1974
1975
1976
1977

60
75
90
100
120
125
1978
1979
1980
1981
1982
1983

130
130
140
150
180
200

Berdasarkan data tersebut , taksirlah jumlah penjualan Gula Pasir  tahun 1984 dengan teknik forecasting semi average.
















Jawaban :
TEKNIK FORCASTING METODE SEMI AVERANGE
Dalam Kasus Jumlah Data Genap Dan Komponen Kelompok Genap

Tahun
Penjual
(Ton)
Nilai
X
Semi Total
Semi Average
Nilai Trend
1972
60
-3
65
1973
75
-2
75
1974
90
-1
570
X1 = a
95
85
1975
100
0
95
1976
120
1
105
1977
125
2
115
1978
130
3
125
1979
130
4
135
1980
140
5
930
X2
155
145
1981
150
6
155
1982
180
7
165
1983
200
8
175
       1984 ????

Nilai Persamaan Garis Trend :
Y = a + b X

Y = 
nilai trend periode tertentu (Dalam soal ini thn 1984)
a =  nilai trend periode dasar ( Dalam soal ini 95)
b =  pertambahan trend tahunan secra rata-rata yang dihitung dengan rumus (X2 - X1) : N
X = Jumlah stuan yang dihitung dari satuan dasar
X1 = rata-rata kelompok I = a = 95
X2 = rata-rata kelompok II = 155
N = jumlah periode antra kelompok X2 dan periode X1 yakni tahun 1 januari 1975 sampai dengan
      1 januari 1981 sama dengan 6 tahun.
      jadi, b = (155 + 95) : 6 = 10
sehingga persamaan garis trendnya adalah :
        Y = 95 + 10 X
 jadi nilai trend penjualan kopi tahun 1984 adalah :  
      Y 1984 = 95 + 10 (9)
                = 95 + 90
                = 185 TON
HAND OUT

Mata Kuliah                : Anggaran Perusahaan
Prodi                           : Akuntansi
Semester                      : V ( Lima )
Dosen/asisten              : H. Samiri, Drs.,M.Pd./
                                      Angga Gumilar, S.Pd.
Pertemuan                   : Ke- 4

Materi :Teknik Forcasting metode semi average

Contoh soal :
Dibawah ini disajikan data penjualan kopi selama 1974 sampai 1983 dalam satuan ton dari toko
“LUWAK” :

TAHUN
PENJUALAN
TAHUN
PENJUALAN
1974
1975
1976
1977
1978
198.600
207.500
222.700
238.200
238.700
1979
1980
1981
1982
1983
236.300
246.500
248.700
244.100
220.400

Berdasarkan data tersebut , taksirlah jumlah penjualan kopi tahun 1984 dengan teknik forecasting semi average.















Jawaban :

TEKNIK FORCASTING METODE SEMI AVERANGE
Dalam Kasus Jumlah Data Genap Dan Komponen Kelompok Ganji

Tahun
Penjual
(Ton)
Nilai
X
Semi Total
Semi Average
Nilai Trend
1974
198.600
-2,5
212.110
1975
207.500
-1,5
X1 = a
215.722
1976
222.700
-0,5
1.105.700
221.140
219.334
1977
238.200
0.5
222.946
1978
238.700
1,5
226.558
1979
236.300
2,5
230.170
1980
246.500
3,5
X2
233.782
1981
248.700
4,5
1.196.000
239.200
237.394
1982
244.100
5,5
241.006
1983
220.200
6,5
244.168
       1984 ????

Nilai Persamaan Garis Trend :
Y = a + b X

Y = 
nilai trend periode tertentu (Dalam soal ini thn 1984)
a =  nilai trend periode dasar ( Dalam soal ini 221.140)
b =  pertambahan trend tahunan secra rata-rata yang dihitung dengan rumus (X2 - X1) : N

X1 = rata-rata kelompok I = a = 221.140
X2 = rata-rata kelompok II = 239.200
N = jumlah periode antra kelompok X2 dan periode X1 yakni tahun 1 januari 1976 sampai dengan
      1 januari 1981 sama dengan 5 tahun.
      jadi, b = (239.200 – 221.140) : 5 = 3.612
sehingga persamaan garis trendnya adalah :
        Y = 221.140 + 3.612 X
 jadi nilai trend penjualan kopi tahun 1984 adalah :  
      Y 1984 = 221.140 + 3.612 (7,5)
                = 221.140 + 27.090
                = 248.230 Ton



HAND OUT

Mata Kuliah                : Anggaran Perusahaan (Budgeting)
Dosen/asisten              : Angga Gumilar, S.Pd., M.Pd
                                     
Pertemuan                   : Ke- 5


Distributor “MELUR” menyajikan data penjualan karet selama periode 1977 sampai dengan 1983 sebagai berikut :
Tahun
1977
1978
1979
1980
Penjualan (ton)
26.000
23.000
20.000
26.000
Tahun
1981
1982
1983
Penjualan (ton)
33.000
36.000
48.000

Saudara dimohon menentukan taksiran jumlah penjualan karet tahun 1985 atas dasar metode semi average.

Jawab:
 TEKNIK FORCASTING METODE SEMI AVERANGE
Dalam Kasus Jumlah Data Ganji

Tahun
Penjual
(Ton)
Nilai
X
Semi Total
Semi Average
Nilai Trend
1977
26.000
-1,5
X1 = a
17.000
1978
23.000
-0,5
69.000
23.000
21.000
1979
20.000
0,5
25.000
1980
1981
33.000
2,5
X2
33.000
1982
36.000
3,5
117.000
39.000
37.000
1983
48.000
4,5
41.000

Nilai Persamaan garis trend ;
 Y = a + b X



Y = nilai trend periode tertentu (Dalam soal ini thn 1985)
a =  nilai trend periode dasar ( Dalam soal ini 23.000)
b =  pertambahan trend tahunan secra rata-rata yang dihitung dengan rumus (X2 - X1) : N

X1 = rata-rata kelompok I = a = 23.000
X2 = rata-rata kelompok II = 39.000
N = jumlah periode antra kelompok X2 dan periode X1 yakni tahun 1 januari 1978 sampai dengan
      1 januari 1982 sama dengan 4tahun.
      jadi, b = (39.000 – 23.000) : 4 = 4.000
sehingga persamaan garis trendnya adalah :
        Y = 23.000 + 4.000 X
 jadi nilai trend penjualan kopi tahun 1985 adalah :  
      Y 1984 = 23.000 + 4.000 (6,5)
                = 23.000 + 26.000
                = 49.000 Ton























HAND OUT

Mata Kuliah                : Anggaran Perusahaan (Budgeting)
Dosen/asisten              : Angga Gumilar, S.Pd., M.Pd
                                     
Pertemuan                   : Ke- 6

Data penjualan Buku “ABC” selama 8 tahun terakhir adalah sebagai berikut :

Tahun
1977
1978
1979
1980
Penjualan (buah)
35.000
45.000
50.000
60.000
Tahun
1981
1982
1983
1984
Penjualan (buah)
60.000
65.000
70.000
75.000

Dengan data di atas :
1.      tentukan nilai persamaan garis trend dengan mempergunakan metode Least Square (kuadrat terkecil)
2.      tentukan ramalan penjualan untuk tahun 1985

Jawab :

Nilai persamaan garis trend adalah Y = a + b X

Rumus metode Least Square :

a = (∑ Y) : (N)
b = (∑ XY) : (∑ X²











TEKNIK FORECASTING METODE LEAST SQUARE
            Dalam Kasus Data Genap
Tahun
Penjualan (buah)
Nilai
X
Nilai
XY
Nilai
1977
1978
1979
1980
1981
1982
1983
1984
35.000
45.000
50.000
60.000
60.000
65.000
70.000
75.000
-7
-5
-3
-1
1
3
5
7
-245.000
-225.000
-150.000
-60.000
60.000
195.000
350.000
525.000
49
25
9
1
1
9
25
49
Total
460.000
0
450.000
168

a = 460.000 : 8 = 57.500
b = 450.000 :168 =  2.678,571428

1.      Jadi nilai persamaan garis trendnya adalah :
Y = 57.500 + 2.678,571428 X

2.      Jadi ramalan penjualan tahun 1985
Y 1985 = 57.500 + 2.678,571428 (9)
              = 57.500 + 24.107,14115
              = 81.607,14
              = 81.607 ( dibulatkan)












HAND OUT

Mata Kuliah                : Anggaran Perusahaan
Dosen/asisten              : Angga Gumilar, S.Pd., M.Pd
                                     
Pertemuan                   : Ke- 7

 Perusahaan “DIAN” menentukan target penjualanya berdasrkan perkembangan industry dengan cara menilai market sharenya dari tahun ke tahun. Data permintaan untuk industry dan omset penjualan perusahaan selama 7 tahun terakhir adalah sebagai berikut :

Tahun
Permintaan Industry (Ton)
Omset Perusahaan
1976
1977
1978
1979
1980
1981
1982
12.000 
11.000
13.000
14.000
13.000
15.000
16.000
1.200
990
1.560
1.750
1430
1.800
2.080

Berdasarkan data yang ada, saudara diminta untuk :
1.      Menentukan permintaan industry untuk tahun 1983 berdasarkan metode least square
2.      Tentukan penjualan perusahaan untuk tahun1983 bila mana perusahaan menentukan cukup puas dengan rata-rata market share 3 tahu terakhir.











Jawab:
FORECASTING DEMAND INDUSTRY 1983
METODE LEAST SQUARE
Dalam Kasus Data Ganjil
Tahun
Penjualan (buah)
Nilai
X
Nilai
XY
Nilai
1976
1977
1978
1989
1980
1981
1982
12.000
11.000
13.000
14.000
13.000
15.000
16.000
-3
-2
-1
0
1
2
3
-36.000
-22.000
-13.000
0
13.000
30.000
48.000
9
4
1
0
1
4
9
Total
94.000
0
20.000
28
Nilai persamaan garis trend adalah : Y = a + bX
Rumus Metode Least Square :
       a = (∑ Y) : (N)
       b = (∑ XY) : (∑ X²)

    a = 94.000 : 7 = 13.428,6
    b = 20.000 :28 = 714,3
Jadi nilai persamaan garis trend nya adalah :
Y =  13.428,6 + 714,3 X

1.      Demand industry 1983 adalah :
Y =  13.428,6 + 714,3 (4)
    =  13.428,6 + 2.857,2
    =  16.285,8 Ton

2.      Forecast penjualan perusahaan tahun 1983 :
Market Share untuk tahun :
1980 = 1.430 :13.000 = 0,11
1981 = 1.800 :15.000 = 0,12
1982 = 2.080 :16.000 = 0,13
Total Market Sharenya= 0,36
Rata-rata Market Share = 0,36 :3 = 0,12
Jadi Forecast Penjualan perusahaan tahun 1983 = 0,12 x 16.285,8 = 1.954,3 ton









HAND OUT

Mata Kuliah                : Anggaran Perusahaan
Dosen/asisten              : Angga Gumilar, S.Pd., M.Pd
                                     
Pertemuan                   : Ke- 8
Perusahaan MURNI memiliki data sebagai berikut :
a.       Data Penjualan (Ton)
1976 = 258.000 ton
1977 = 258.000 ton
1978 = 290.000 ton
1979 = 346.000 ton
1980 = 312.000 ton
b.      Tahun 1981 perusahaan merencanakan :
1.      Akan menjual produknya di 3 daerah (yogya, solo, dan semarang ).
2.      Distribusi masing-masing daerah:
Yogya        =  50%
Solo           =  40%
Semarang =  10%
c.       Tingkat harga tahun 1981 direncanakan akan dinaikan 10% dari tingkat harga rata-rata antara 1976 sampai dengan 1980.
d.      Tingkat harga pada masing-masing daerah adalah sama
e.       Data harga per unit :
1976  = Rp 20,-
1977  = Rp 21,-
1978  = Rp 23,-
1979  = Rp 23,-
1980  = Rp 25,-

Apabila volume penjulan per triwulan adaalah sama dan volume penjula perbulan dalam triwulan  jugaseimbang, buatlah Budget Penjualan untuk perusahaan MURNI dengan bantuan Least Square.







Jawab :
FOECAST PENJUALAN TAHUN 1981
METODE LEAST SQUARE

TAHUN
PENJUALAN
X
NILAI XY
NILAI X²
1976
258.000
-2
-516.000
4
1977
258.000
-1
-258.000
1
1978
290.000
0
0
0
1979
346.000
1
346.000
1
1980
312.000
2
624.000
4
TOTAL
1.464.000
0
196.000
10

Nilai persamaan garis Trend  Y= a+b X
Rumus metode least square :
    a =  (∑ Y)  :  (N)
    b =  (∑ XY)  :  (∑ X²)
Sehingga  a = 1.464.000  : 5  = 292.800
                   b = 196.000  : 10  = 19.600
Maka nilai persamaan garis trendnya adalah :
Y  = 292.000+19.600 (X)
Jadi taksiran penjualan  tahun 1981 adalah:
Y1981 = 292.800    +    19.600     (3)
          = 292.800     +   58.800
          = 351.600 ton
Distribusi per tahun 1981 masing-masing daerah :
Yogya          = 50%    x    351.600   = 175.800
Solo              = 40%    x    351.600   = 140.640
Semarang    = 10%    x    351.600     =  35.160

Distribusi perbulan dan pertriwulan 1981 masing-masing daerah adalah:
Daerah yogya              per bulan  = 175.800  :  12  = 14.650
                                     per triwulan = 14.650    x  3 =  43.950
Daerah Solo                per bulan  = 140.640    :  12  = 11.720
                                    per triwulan = 11.720      x  3  =  35.160
Daerah Semarang       per bulan  = 35.160    :  12  = 2.930
                                    per triwulan = 2.930      x  3  =  8.790
            Harga rata-rata antara 1976 sampai dengan 1980  :
            = (Rp 20 +Rp 21+Rp 23+Rp 23+Rp 25) : 5 = Rp  22,40
jadi harga tahun 1981 = 110%  x  Rp 22,40  = Rp. 24,64


 HAND OUT

Mata Kuliah                : Anggaran Perusahaan
Dosen/asisten              : Angga Gumilar, S.Pd., M.Pd
                                     
Pertemuan                   : Ke- 9
Materi : Anggaran Produksi

Ø  Anggaran produksi dalam arti luas adalah penjabaran rencana penjualan menjadi rencana produksi yang meliputi perencanaan tentang volume produksi, kebutuhan persediaan, bahan baku, tenaga kerja dan kapasitas produksi.
Ø  Anggaran produksi dalam arti sempit adalah suatu perncanaan volume barang yang harus diproduksi perusahaan agar sesuai dengan volume penjualan yang telah direncanakan.
Ø  Perencanaan produksi mencakup masla-masalah dengan :
1.      Penentuan tingkat produksi
2.      Penentuan kebutuhan fasilitas produksi
3.      Penentuan tingkat persediaan
Ø  Factor yang memepengaruhi besarkecilnya jumlah barang yang harus diproduksi oleh perusahaan selama periode tertentu adalah :
a.       Jumlah barang yang telah direncanakan untuk dijual, sebagaimana yang tercantum dalam anggaran penjualan.
b.      Kebijaksanaan tingkat produksi
c.       Kebijaksanaan tingkat persediaan
Ø  Tujuan penyusunan anggaran produksi :
a.       Menunjang kegiatan bagi penjualan, sehingga dengan demikian barang dapat tersedia sesuai dengan yang telah direncanakan
b.      Menjaga tingkat persediaan yang cukup memadai
c.       Mengatur produksi sedemikian rupa sehingga dapat meminimumkan biaya produksi.
Ø  Rumus umum dalam penyususnan anggaran produksi :
Tingkat Penjualan
Tingkat Persediaan Akhir       

Tingkat Kebutuhan    
Tingkat Persediaan Awal
Tingkat Produksi




Ø  Langkah-langkah dalam penyusunan anggaran produksi :
a.       Penentuan periode waktu yang akan dipergunakan sebagai dasar penyususnan anggaran produksi oleh bagaian produksi.
b.      Penentuan jumlah satuan fisik barang yang harus diproduksi dengan memepertimbngkananggaran penjualan
c.       Penentuan waktu pembuatan barang
d.      Penentuan lokasi pembuatan barang
e.       Penentuan urutan proses produksi
f.       Penentuan standard biaya produksi
g.      Penyususnan pemakaian bahan baku, tenaga kerja dan peralatan
h.      Tindakan korektif
Ø  Factor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam rangka penentuan jangka waktu produksi dan jumlah produk yang akan diproduksi :
1.      Fasilitas pabrik
2.      Fasilitas pergudangan
3.      Stabilitas tenga kerja
4.      Stabilitas bahan baku
5.      Modal yang dipergunakan
















                                                                           


Tidak ada komentar:

Posting Komentar