HAND OUT
Mata
Kuliah :
Anggaran Perusahaan (Budgeting)
Dosen/asisten : Angga Gumilar, M.Pd.
Pertemuan :
Ke- 1
|
Materi :
v Pengertian
Anggaran Perusahaan : Anggaran perusahaan merupakan rencana tentang kegiatan
perusahaan, dimana rencana tersebut mencakup berbagai kegiatan operasional yang
saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain.
v Salah
satu definisi anggaran perusahaan yang sering dipergunakan adalah definisi yang
menyatakan bahwa anggaran perusahaan merupakan suatu pendekatan yang
formal dan sistematis dari pada pelaksanaan tanggung jawab manajemen dalam
perencanaan, kordinasi, dan pengendalian. inti yang terkandung dalam definisi
tersebut adalah :
1. Anggaran
perusahaan harus bersifat formal yang berarti bahwa anggaran perusahaan disusun
dengan sengaja dan bersungguh-sunguh secara tertulis.
2. Anggaran
perusahaan harus bersifat sistematis, bahwa penyususnannya itu secara
berurutan, dan atas dasar suatu logika.
3. Anggaran
perusahaan merupakan suatu hasil pengambilan keputusan atas dasar beberapa
asumsi tertentu.
4. Pengambilan
keputusan oleh manajer tersebut merupakan pelaksanaan fungsi manajer dari segi
perencanaan, koordinasi dan pengendalain.
v Dalam
Anggaran Perusahaan ada istilah Budget dan Bugeting
- Budget
merupakan hasil yang diperoleh setelah menyelsaikan aktivitas (tugas)
perncanaan
- Bugdgeting
menunjukan suatu proses yang dimulai sejak tahap persiapan yang diperlukan
sebelum memulai penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi
yang perlu, pembagian tugas perncanan, serta implementasinya, samapai pada
tahap pengendalaian dan penilaian hasil pelaksanaan rencana yang bersangkutan.
v Persyaratan yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran
perusahaan antara lain
1. Anggaran
perusahaan harus bersifat realities, artinya bahwa anggaran
perusahaan itu tidak terlalu optimis dan tidak terlalu pesimis
2. Anggaran
Perusahaan harus bersifat luwes, artinya bahwa anggaran
perusahaan tidak terlalu kaku sehingga berpeluang untuk disesuaikan dengan
keadan yang mungkin berubah.
3. Anggaran
harus bersifat continue, artinya anggaran perusahaan
memerlukan perhatian secara terus menerus.
v Perusahaan
yang mampu menyusun anggaran perusahaan, harus mampu :
- Mengendalikan
keseuaian variable dalam mencapai tujuannya.
- Melaksanakan
system manajemen
- memberikan
motivasi para anggotanya
- Mendorong
tercapainya partisipasi.
v Dua jenis
anggaran perusahaan :
a.Anggaran perusahaan yang bersifat komprehansif atau
yang bersifat Budget Komprehensif adalah
anggaran perusahaan yang disusun dengan ruang lingkup yang menyeluruh, yang
mencakup seluruh aktivitas perusahaan, baik di bidang pemasaran, produksi,
keuangan, personalia mau administrasi.
b. Anggaran
perusahaan yang bersifat Parsial atau disebut juga Buged
Parsial adalah anggaran perusahaan yang disusun dengan ruang lingkup
yang terbatas yang mencakup sebagian dari perusahaan. Mislanya Hanya pada
kegiatan pemasaran saja, atau produksi saja.
v Manfaat
penyusunan anggaran perusahaan bagi perusahaan adalah :
a.Di Bidang Planning :
- mambantu
manajemen meneliti dan mempelajari segala masalah yang berkaitan dengan
aktivitas yang akan dilaksanakan
- membantu
mengerahkan seluruh tenaga yang ada diperusahaan dalam menentukan arah atau
aktivitas yang paling menguntungkan.
- membantu
atau menunjang kebijaksanaan perusahaan
- membantu
manajemen memilih tujuan perusahaan
- membantu
menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia
- membantu
pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif.
b. Di Bidang
Coordinating :
-
membantu mengkordinir factor manusia dengan perusahaan
- membantu menilai kesesuian antara rencana aktivitas perusahaan
dengan keadaan dunia usaha yang dihadapi.
- membantu menempatkan pemakaian modal pada saluran-saluran yang
menguntungkan sesuai dan seimbang degan program perusahaan
- membantu mengetahui kelemahan dalam organisasi
c.Di bidang Controlling :
- membantu
mengawasi kegiatan dan pengeluaran
- membantu
mencegah pemborosan.
HAND OUT
Mata
Kuliah :
Anggaran Perusahaan (Budgeting)
Dosen/asisten : Angga
Gumilar, S.Pd. M.Pd.
Pertemuan :
Ke- 2
|
Materi :
Teknik Forecasting dan Anggaran Penjualan.
v Forecast
Penjualan adalah suatu teknik proyeksi tentang tingkat permintaan konsumen
potensial pada suatu periode tertentu dengan menggunakan berbagai asumsi
tertentu, yakni sesuatunya berjalan seperti masa lalu.
v Beberapa
metode forecast penjualan antara lain :
a. Judgmental
Method atau non Statistical Method, yaitu metode
memproyeksikan penjualan berdasakan pendapat salesman, sales manager, para
ahli, dan survey konsumen.
b. Statistical
method, meliputi:
1. Penerapan
garis trend dengan metode setengah rata-rata
2. Penerapan
garis trend matematis, (kuadrat terkecil)
v Faktor-faktor
yang mempengaruhi pemilihan cara pembuatan forcast penjualan, antara lain:
a. Sifat
produk
b. Metode
distribusi
c. Luas
usaha
d. Persaingan
e. Data
historis yang teredia
v Forcast
penjualan akan berubah fungsinya menjadi sales plan jika manajemen suadah
memasukan unsur pertimbangan subyektif, rencana, strategi dll
v Kelemahan
metode statistic atau metode matematik dalam forcasting penjualan terletak pada
ketidak mampuanya mengkuantifisir data tertentu seperti perkembanagn produk,
struktur masyarakat, perilaku selera konsumen. sedangkan kelemahan forcasting
penjualan atsa dasar pertimbangan saja terletak pada sifatnya terlalu
subyektif.
v Tujuan
penyusunan anggaran penjualan adalah untuk merencanakan setepat mungkin tingkat
penjualan pada periode yang akan datang dengan memperhatikan data yang
merupakan pencerminan kejadian yang dialami perusahaan dimasa yang
lalu. khususnya dibidang penjualan.
v faktor-faktor
yang memepengaruhi aktofitas perusahaan
a. faktor
Intern :
- mutu dan fungsi produk yang diproduksi
- mutu dan fungsi produk yang diproduksi
- biaya
produksi dan pemasaran hasil produksi
- managerial
skill
b. factor
ektern :
managerial skill pesaing
managerial skill pesaing
- volume
aktivitas perekonomian
- barang
subtitusi
- penemuan
barang baru
- selera
masyarakat.
v Masalah
dasar yang dihadapi perusahaan dalam memasarkan hasil produksi:
a. penentuan
jenis barang atau jasa yang akan dijual
b. penentuan
biaya yang perlu dikeluarkan agar jasa atau barang tersebut dapt terjual
c. penentuan
harga jual barangatau jasa agar mendatangkan laba bagi perusahaan dan dilain
pihak dapat terjangkau oleh
konsumen .
v Beberapa
kebijaksanaan yang dipengaruhi oleh hasil forcast penjualan, antra lain :
a. kebijaksanan
perencanaan prouksi
b. kebeijaksanaan
persediaan
c. kebijaksanaan
pemakian mesin
d. kebijaksanaan
pemakian aktiva tetap
e. kebijaksanaan
pembelian bahan baku
f. kebijaksanaan
aliran kas
HAND OUT
Mata
Kuliah :
Anggaran Perusahaan (Budgeting)
Dosen/asisten : Angga
Gumilar, S.Pd., M.Pd
Pertemuan :
Ke- 3
|
Contoh
soal :
Toko “
MANIS “ menyajikan data penjulan gula pasir setiap tahunyadalam satuan ton
sebagai berikut:
TAHUN
|
PENJUALAN
|
TAHUN
|
PENJUALAN
|
1972
1973
1974
1975
1976
1977
|
60
75
90
100
120
125
|
1978
1979
1980
1981
1982
1983
|
130
130
140
150
180
200
|
Berdasarkan
data tersebut , taksirlah jumlah penjualan Gula Pasir tahun 1984
dengan teknik forecasting semi average.
Jawaban :
TEKNIK FORCASTING METODE SEMI AVERANGE
Dalam Kasus Jumlah Data Genap Dan Komponen Kelompok Genap
Tahun
|
Penjual
(Ton)
|
Nilai
X
|
Semi Total
|
Semi Average
|
Nilai Trend
|
1972
|
60
|
-3
|
65
|
||
1973
|
75
|
-2
|
75
|
||
1974
|
90
|
-1
|
570
|
X1 = a
95
|
85
|
1975
|
100
|
0
|
95
|
||
1976
|
120
|
1
|
105
|
||
1977
|
125
|
2
|
115
|
||
1978
|
130
|
3
|
125
|
||
1979
|
130
|
4
|
135
|
||
1980
|
140
|
5
|
930
|
X2
155
|
145
|
1981
|
150
|
6
|
155
|
||
1982
|
180
|
7
|
165
|
||
1983
|
200
|
8
|
175
|
1984
????
Nilai
Persamaan Garis Trend :
Y = a + b X
Y = nilai trend periode tertentu (Dalam soal ini thn 1984)
a = nilai
trend periode dasar ( Dalam soal ini 95)
b = pertambahan
trend tahunan secra rata-rata yang dihitung dengan rumus (X2 - X1) : N
X =
Jumlah stuan yang dihitung dari satuan dasar
X1 = rata-rata kelompok I = a = 95
X2 = rata-rata kelompok II = 155
N =
jumlah periode antra kelompok X2 dan
periode X1 yakni
tahun 1 januari 1975 sampai dengan
1
januari 1981 sama dengan 6 tahun.
jadi,
b = (155 + 95) : 6 = 10
sehingga
persamaan garis trendnya adalah :
Y
= 95 + 10 X
jadi
nilai trend penjualan kopi tahun 1984 adalah :
Y 1984 = 95 + 10 (9)
=
95 + 90
= 185
TON
HAND OUT
Mata
Kuliah :
Anggaran Perusahaan
Prodi :
Akuntansi
Semester :
V ( Lima )
Dosen/asisten :
H. Samiri, Drs.,M.Pd./
Angga
Gumilar, S.Pd.
Pertemuan :
Ke- 4
|
Materi
:Teknik Forcasting metode semi average
Contoh
soal :
Dibawah
ini disajikan data penjualan kopi selama 1974 sampai 1983 dalam satuan ton dari
toko
“LUWAK” :
TAHUN
|
PENJUALAN
|
TAHUN
|
PENJUALAN
|
1974
1975
1976
1977
1978
|
198.600
207.500
222.700
238.200
238.700
|
1979
1980
1981
1982
1983
|
236.300
246.500
248.700
244.100
220.400
|
Berdasarkan
data tersebut , taksirlah jumlah penjualan kopi tahun 1984 dengan teknik
forecasting semi average.
Jawaban :
TEKNIK FORCASTING METODE SEMI AVERANGE
Dalam Kasus Jumlah Data Genap Dan Komponen Kelompok Ganji
Tahun
|
Penjual
(Ton)
|
Nilai
X
|
Semi Total
|
Semi Average
|
Nilai Trend
|
1974
|
198.600
|
-2,5
|
212.110
|
||
1975
|
207.500
|
-1,5
|
X1 = a
|
215.722
|
|
1976
|
222.700
|
-0,5
|
1.105.700
|
221.140
|
219.334
|
1977
|
238.200
|
0.5
|
222.946
|
||
1978
|
238.700
|
1,5
|
226.558
|
||
1979
|
236.300
|
2,5
|
230.170
|
||
1980
|
246.500
|
3,5
|
X2
|
233.782
|
|
1981
|
248.700
|
4,5
|
1.196.000
|
239.200
|
237.394
|
1982
|
244.100
|
5,5
|
241.006
|
||
1983
|
220.200
|
6,5
|
244.168
|
1984
????
Nilai
Persamaan Garis Trend :
Y = a + b X
Y = nilai trend periode tertentu (Dalam soal ini thn 1984)
a = nilai
trend periode dasar ( Dalam soal ini 221.140)
b = pertambahan
trend tahunan secra rata-rata yang dihitung dengan rumus (X2 - X1) : N
X1 = rata-rata kelompok I = a = 221.140
X2 = rata-rata kelompok II = 239.200
N =
jumlah periode antra kelompok X2 dan periode
X1 yakni tahun 1 januari 1976 sampai dengan
1
januari 1981 sama dengan 5 tahun.
jadi,
b = (239.200 – 221.140) : 5 = 3.612
sehingga
persamaan garis trendnya adalah :
Y
= 221.140 + 3.612 X
jadi
nilai trend penjualan kopi tahun 1984 adalah :
Y 1984 = 221.140 + 3.612 (7,5)
=
221.140 + 27.090
= 248.230
Ton
HAND OUT
Mata
Kuliah :
Anggaran Perusahaan (Budgeting)
Dosen/asisten : Angga
Gumilar, S.Pd., M.Pd
Pertemuan :
Ke- 5
|
Distributor
“MELUR” menyajikan data penjualan karet selama periode 1977 sampai dengan 1983
sebagai berikut :
Tahun
1977
1978
1979
1980
|
Penjualan (ton)
26.000
23.000
20.000
26.000
|
Tahun
1981
1982
1983
|
Penjualan (ton)
33.000
36.000
48.000
|
Saudara
dimohon menentukan taksiran jumlah penjualan karet tahun 1985 atas dasar metode
semi average.
Jawab:
TEKNIK FORCASTING METODE SEMI AVERANGE
Dalam Kasus Jumlah Data Ganji
Tahun
|
Penjual
(Ton)
|
Nilai
X
|
Semi Total
|
Semi Average
|
Nilai Trend
|
1977
|
26.000
|
-1,5
|
X1 = a
|
17.000
|
|
1978
|
23.000
|
-0,5
|
69.000
|
23.000
|
21.000
|
1979
|
20.000
|
0,5
|
25.000
|
||
1980
|
|||||
1981
|
33.000
|
2,5
|
X2
|
33.000
|
|
1982
|
36.000
|
3,5
|
117.000
|
39.000
|
37.000
|
1983
|
48.000
|
4,5
|
41.000
|
Nilai
Persamaan garis trend ;
Y
= a + b X
Y = nilai
trend periode tertentu (Dalam soal ini thn 1985)
a = nilai
trend periode dasar ( Dalam soal ini 23.000)
b = pertambahan
trend tahunan secra rata-rata yang dihitung dengan rumus (X2 - X1) : N
X1 = rata-rata kelompok I = a = 23.000
X2 = rata-rata kelompok II = 39.000
N = jumlah
periode antra kelompok X2 dan
periode X1 yakni
tahun 1 januari 1978 sampai dengan
1
januari 1982 sama dengan 4tahun.
jadi,
b = (39.000 – 23.000) : 4 = 4.000
sehingga
persamaan garis trendnya adalah :
Y
= 23.000 + 4.000 X
jadi
nilai trend penjualan kopi tahun 1985 adalah :
Y 1984 = 23.000 + 4.000 (6,5)
=
23.000 + 26.000
= 49.000
Ton
HAND OUT
Mata
Kuliah :
Anggaran Perusahaan (Budgeting)
Dosen/asisten : Angga
Gumilar, S.Pd., M.Pd
Pertemuan :
Ke- 6
|
Data
penjualan Buku “ABC” selama 8 tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Tahun
1977
1978
1979
1980
|
Penjualan (buah)
35.000
45.000
50.000
60.000
|
Tahun
1981
1982
1983
1984
|
Penjualan (buah)
60.000
65.000
70.000
75.000
|
Dengan
data di atas :
1. tentukan
nilai persamaan garis trend dengan mempergunakan metode Least Square (kuadrat
terkecil)
2. tentukan
ramalan penjualan untuk tahun 1985
Jawab :
Nilai
persamaan garis trend adalah Y = a + b X
Rumus
metode Least Square :
a = (∑ Y)
: (N)
b = (∑
XY) : (∑ X²
TEKNIK FORECASTING METODE LEAST SQUARE
Dalam
Kasus Data Genap
Tahun
|
Penjualan (buah)
|
Nilai
X
|
Nilai
XY
|
Nilai
X²
|
1977
1978
1979
1980
1981
1982
1983
1984
|
35.000
45.000
50.000
60.000
60.000
65.000
70.000
75.000
|
-7
-5
-3
-1
1
3
5
7
|
-245.000
-225.000
-150.000
-60.000
60.000
195.000
350.000
525.000
|
49
25
9
1
1
9
25
49
|
Total
|
460.000
|
0
|
450.000
|
168
|
a =
460.000 : 8 = 57.500
b =
450.000 :168 = 2.678,571428
1. Jadi
nilai persamaan garis trendnya adalah :
Y =
57.500 + 2.678,571428 X
2. Jadi
ramalan penjualan tahun 1985
Y 1985 =
57.500 + 2.678,571428 (9)
=
57.500 + 24.107,14115
=
81.607,14
=
81.607 ( dibulatkan)
HAND OUT
Mata
Kuliah :
Anggaran Perusahaan
Dosen/asisten : Angga
Gumilar, S.Pd., M.Pd
Pertemuan :
Ke- 7
|
Perusahaan
“DIAN” menentukan target penjualanya berdasrkan perkembangan industry dengan
cara menilai market sharenya dari tahun ke tahun. Data permintaan untuk
industry dan omset penjualan perusahaan selama 7 tahun terakhir adalah sebagai
berikut :
Tahun
|
Permintaan Industry (Ton)
|
Omset Perusahaan
|
1976
1977
1978
1979
1980
1981
1982
|
12.000
11.000
13.000
14.000
13.000
15.000
16.000
|
1.200
990
1.560
1.750
1430
1.800
2.080
|
Berdasarkan
data yang ada, saudara diminta untuk :
1. Menentukan
permintaan industry untuk tahun 1983 berdasarkan metode least square
2. Tentukan
penjualan perusahaan untuk tahun1983 bila mana perusahaan menentukan cukup puas
dengan rata-rata market share 3 tahu terakhir.
Jawab:
FORECASTING DEMAND INDUSTRY 1983
METODE LEAST SQUARE
Dalam Kasus Data Ganjil
Tahun
|
Penjualan (buah)
|
Nilai
X
|
Nilai
XY
|
Nilai
X²
|
1976
1977
1978
1989
1980
1981
1982
|
12.000
11.000
13.000
14.000
13.000
15.000
16.000
|
-3
-2
-1
0
1
2
3
|
-36.000
-22.000
-13.000
0
13.000
30.000
48.000
|
9
4
1
0
1
4
9
|
Total
|
94.000
|
0
|
20.000
|
28
|
Nilai
persamaan garis trend adalah : Y = a + bX
Rumus
Metode Least Square :
a
= (∑ Y) : (N)
b
= (∑ XY) : (∑ X²)
a
= 94.000 : 7 = 13.428,6
b
= 20.000 :28 = 714,3
Jadi
nilai persamaan garis trend nya adalah :
Y
= 13.428,6 + 714,3 X
1. Demand
industry 1983 adalah :
Y
= 13.428,6 + 714,3 (4)
= 13.428,6
+ 2.857,2
= 16.285,8
Ton
2. Forecast
penjualan perusahaan tahun 1983 :
Market
Share untuk tahun :
1980 =
1.430 :13.000 = 0,11
1981 =
1.800 :15.000 = 0,12
1982 =
2.080 :16.000 = 0,13
Total
Market Sharenya= 0,36
Rata-rata
Market Share = 0,36 :3 = 0,12
Jadi
Forecast Penjualan perusahaan tahun 1983 = 0,12 x 16.285,8 = 1.954,3
ton
HAND OUT
Mata
Kuliah :
Anggaran Perusahaan
Dosen/asisten : Angga
Gumilar, S.Pd., M.Pd
Pertemuan :
Ke- 8
|
Perusahaan
MURNI memiliki data sebagai berikut :
a. Data
Penjualan (Ton)
1976 =
258.000 ton
1977 =
258.000 ton
1978 =
290.000 ton
1979 =
346.000 ton
1980 =
312.000 ton
b. Tahun
1981 perusahaan merencanakan :
1. Akan
menjual produknya di 3 daerah (yogya, solo, dan semarang ).
2. Distribusi
masing-masing daerah:
Yogya = 50%
Solo = 40%
Semarang
= 10%
c. Tingkat
harga tahun 1981 direncanakan akan dinaikan 10% dari tingkat harga rata-rata
antara 1976 sampai dengan 1980.
d. Tingkat
harga pada masing-masing daerah adalah sama
e. Data
harga per unit :
1976 =
Rp 20,-
1977 =
Rp 21,-
1978 =
Rp 23,-
1979 =
Rp 23,-
1980 =
Rp 25,-
Apabila
volume penjulan per triwulan adaalah sama dan volume penjula perbulan dalam
triwulan jugaseimbang, buatlah Budget Penjualan untuk perusahaan
MURNI dengan bantuan Least Square.
Jawab :
FOECAST PENJUALAN TAHUN 1981
METODE LEAST SQUARE
TAHUN
|
PENJUALAN
|
X
|
NILAI XY
|
NILAI X²
|
1976
|
258.000
|
-2
|
-516.000
|
4
|
1977
|
258.000
|
-1
|
-258.000
|
1
|
1978
|
290.000
|
0
|
0
|
0
|
1979
|
346.000
|
1
|
346.000
|
1
|
1980
|
312.000
|
2
|
624.000
|
4
|
TOTAL
|
1.464.000
|
0
|
196.000
|
10
|
Nilai
persamaan garis Trend Y= a+b X
Rumus
metode least square :
a
= (∑ Y) : (N)
b
= (∑ XY) : (∑ X²)
Sehingga a
= 1.464.000 : 5 = 292.800
b
= 196.000 : 10 = 19.600
Maka
nilai persamaan garis trendnya adalah :
Y =
292.000+19.600 (X)
Jadi
taksiran penjualan tahun 1981 adalah:
Y1981 =
292.800 + 19.600 (3)
=
292.800 + 58.800
=
351.600 ton
Distribusi
per tahun 1981 masing-masing daerah :
Yogya =
50% x 351.600 =
175.800
Solo =
40% x 351.600 =
140.640
Semarang =
10% x 351.600 = 35.160
Distribusi
perbulan dan pertriwulan 1981 masing-masing daerah adalah:
Daerah
yogya per
bulan = 175.800 : 12 = 14.650
per
triwulan = 14.650 x 3 = 43.950
Daerah
Solo per
bulan = 140.640 : 12 =
11.720
per
triwulan = 11.720 x 3 = 35.160
Daerah
Semarang per bulan =
35.160 : 12 = 2.930
per
triwulan = 2.930 x 3 = 8.790
Harga
rata-rata antara 1976 sampai dengan 1980 :
=
(Rp 20 +Rp 21+Rp 23+Rp 23+Rp 25) : 5 = Rp 22,40
jadi
harga tahun 1981 = 110% x Rp 22,40 = Rp. 24,64
HAND OUT
Mata
Kuliah :
Anggaran Perusahaan
Dosen/asisten : Angga
Gumilar, S.Pd., M.Pd
Pertemuan :
Ke- 9
|
Materi :
Anggaran Produksi
Ø Anggaran
produksi dalam arti luas adalah penjabaran rencana penjualan menjadi rencana
produksi yang meliputi perencanaan tentang volume produksi, kebutuhan
persediaan, bahan baku, tenaga kerja dan kapasitas produksi.
Ø Anggaran
produksi dalam arti sempit adalah suatu perncanaan volume barang yang harus
diproduksi perusahaan agar sesuai dengan volume penjualan yang telah
direncanakan.
Ø Perencanaan
produksi mencakup masla-masalah dengan :
1. Penentuan
tingkat produksi
2. Penentuan
kebutuhan fasilitas produksi
3. Penentuan
tingkat persediaan
Ø Factor
yang memepengaruhi besarkecilnya jumlah barang yang harus diproduksi oleh
perusahaan selama periode tertentu adalah :
a. Jumlah
barang yang telah direncanakan untuk dijual, sebagaimana yang tercantum dalam
anggaran penjualan.
b. Kebijaksanaan
tingkat produksi
c. Kebijaksanaan
tingkat persediaan
Ø Tujuan
penyusunan anggaran produksi :
a. Menunjang
kegiatan bagi penjualan, sehingga dengan demikian barang dapat tersedia sesuai
dengan yang telah direncanakan
b. Menjaga
tingkat persediaan yang cukup memadai
c. Mengatur
produksi sedemikian rupa sehingga dapat meminimumkan biaya produksi.
Ø Rumus
umum dalam penyususnan anggaran produksi :
Tingkat
Penjualan
Tingkat
Persediaan Akhir
Tingkat
Kebutuhan
Tingkat
Persediaan Awal
Tingkat
Produksi
Ø Langkah-langkah
dalam penyusunan anggaran produksi :
a. Penentuan
periode waktu yang akan dipergunakan sebagai dasar penyususnan anggaran
produksi oleh bagaian produksi.
b. Penentuan
jumlah satuan fisik barang yang harus diproduksi dengan
memepertimbngkananggaran penjualan
c. Penentuan
waktu pembuatan barang
d. Penentuan
lokasi pembuatan barang
e. Penentuan
urutan proses produksi
f. Penentuan
standard biaya produksi
g. Penyususnan
pemakaian bahan baku, tenaga kerja dan peralatan
h. Tindakan
korektif
Ø Factor-faktor
yang harus dipertimbangkan dalam rangka penentuan jangka waktu produksi dan jumlah
produk yang akan diproduksi :
1. Fasilitas
pabrik
2. Fasilitas
pergudangan
3. Stabilitas
tenga kerja
4. Stabilitas
bahan baku
5. Modal
yang dipergunakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar