Sejarah Perkembangan
Akuntansi Indonesia Dan Internasional Serta Organisasi – Organisasi Pembuat
Standar Akuntansi Dan Audit Internasional
A. Praktik Akuntansi
Pada hakikatnya para ahli akan
sepakat apabila di katakan bahwa fungsi akuntansi dalam arti pencatatan
kejadian yang berhubungan dengan bisnis sudah dimulai lama, sejak adanya
kejadian yang berhubungan dengan bisnis, bahkan sejak adanya kehidupan sosial
ekonomi manusia. Hal ini terbukti dari berbagai penemuan-penemuan seperti
dikemukakan Ernest Stevelinck dalam artikelnya yang berjudul Accounting in
Ancient Times (The Acacounting Historian Journal Volume 12 No. 1 (1985))
sebagai berikut :
Mesir memiliki sejarah akuntansi
yang panjang. Ribuan bukti catatan akuntansi dalam kulit kayu (papyri) yang ditemukan
lebih lima belas abad yang lalu dan menjelaskan bahwa akuntansi itu telah ada lebih
daripada 3000 tahun yang lalu dengan beberapa tingkat kejelasan.
Pada tahun 3200 sebelum Masehi
telah dikenal dua macam teknik akuntansi secara simultan. Pertama koin dengan
bentuk tertentu disimpan dan ditandai kemudian dimasukkan dalam amplop. Jenis
lainnya token disimpan dalam bentuk yang lebih besar dengan berbagai variasi
yang lebih kompleks. Pemisahan ini menggambarkan perbedaan transaksi cash
(Utang, Piutang, dll) dengan transaksi noncash (Persediaan, Peralatan, Tanah,
dll) (Mattessich, 1987 ; 79).
B. Sejarah Metode Pencatatan Double Entry
Dalam berbagai literatur
akuntansi konvensional banyak ditulis akuntansi lahir dari seorang pendeta
itali, yaitu Lucas Pacioli dengan bukunya Summa de Arithmatica, Geometrica
Proportioni et Proportionalita yang diterbitkan tahun 1949 di Venice.
Pencatatan transaksi tidak hanya
mencatat pengaruhnya pada satu perkiraan, tetapi juga
dilakukan pencatatan pada perkiraan lain. Menurut ijiri (1996), Pacioli menjalaskan pencatatan transaksi
perdagangan di Italia, dalam bab yang berjudul De Computiset Scripturis dengan Double Entry
Bookkeeping System. Persamaan akuntansi double entry boookeeping adalah
sebagai berikut,
Harta = Utang + Modal
Hasil penelitian-penelitian
lainnya menyatakan bahwa ternyata akuntansi maupun double entry accounting,
jauh sebelum itu sudah berkembang di tempat lain. Lucas Pacioli sendiri dalam
bukunya menyatakan bahwa apa yang di tulisnya tentang double entry bookeeping
adalah berdasarkan pada metode yang digunakan di Venice, Italia yang telah
berkembang sebeumnya. Bahkan ia sendiri mengaku melakukan penjiplakan dari
bahan manuscript asli dari Venice (siswanto, 2000).
Ia mengakui bahwa dirinya hanya
menuliskan sebuah metode pencatatan pembukuan yang dianggapnya telah digunakan
ratusan tahun sebelumnya, dan sudah digunakan secara umum oleh para pedagang
pada masa itu dan bukan dirinyalah yang menemukan sistem pembukuan berganda
tersebut (Adnan, 1997).
C. Perkembangan Ilmu Akuntansi
Revolusi industri di Inggris pada
tahun 1776 juga menimbulkan efek positif terhadap perkembangan akuntansi. Pada
tahun 1845 undang-undang perusahaan yang pertama di Inggris dikeluarkan untuk
mengatur tentang organisasi dan status perusahaan. Dalam undang-undang
tersebut, diatur tentang kemungkinan perusahaan meminjam uang, mengeluarkan
saham, membayar hutang, dan dapat bertindak sebagaimana halnya perorangan.
Keadaaan-keadaaan inilah yang menimbulkan perlunya laporan baik sebagai
informasi maupun sebagai pertanggungjawaban.
Dalam artikelnya, Herbert (dalam
Harahap, 1997) menjelaskan perkembangan akuntansi sebagai berikut :
1. Tahun
1775: pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single entry
maupun double entry.
2. Tahun
1800: masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan dalam
perusahaan.
3. Tahun
1825: mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).
4. Tahun
1850: laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang
dianggap lebih penting.
5. Tahun
1900: di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui
ujian yang dilaksanakan secara nasional.
6. Tahun
1925: banyak perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:
a)
Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis
biaya, akuntansi untuk perpajakan, akuntansi pemerintahan, serta pengawasan
dana pemerintah;
b)
Laporan keuangan mulai diseragamkan;
c)
Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai
dirumuskan; dan
d)
Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem
EDP dengan mulai dikenalkannya “punch card record”.
7. Tahun
1950 s/d 1975: Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam perkembangan
akuntansi, yaitu sebagai berikut:
a.
Pada periode ini akunansi sudah menggunakan
computer untuk pengolahan data.
b.
Sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi
(GAAP).
c.
Analisis Cost Revenue semakin dikenal.
d.
Jasa-jasa perpajakan seperti kunsultan pajak dan
perencanaan pajak mulai ditawarkan profesi akuntan.
e.
Management accounting sebagai bidang akuntan
yang khusus untuk kepentingan manajemen mulai dikenal dan berkembang cepat.
f.
Muncul jasa-jasa manajemen seperti system
perencanaan dan pengawasan.
g.
Perencanaan manajemen serta management auditing
mulai diperkenalkan.
8. Tahun
1975: mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan meliputi bidang-bidang
lainnya, perkembangan itu antara lain:
a.
Timbulnya management science yang mencakup
analisis proses manajemen dan usaha-usaha menemukan dan menyempurnakan
kekurangan-kekurangannya;
b.
Sistem informasi semakin canggih yang mencakup
perkembangan model-model organisasi, perencanaan organisasi, teori pengambilan
keputusan, dan analisis cost benefit;
c.
Metode permintaan yang menggunakan computer
dalam teori cybernetics;
d.
Total system review yang merupakan metode
pemeriksaan efektif mulai dikenal; dan
e.
Social accounting manjadi isu yang membahas
pencatatan setiap transaksi perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.
D.
Sejarah
Akuntansi di Indonesia
Sejarah akuntansi di Indonesia
tentu tidak bisa lepas dari perkembangan akuntansi di negara asal
perkembangannya. Dengan perkataan lain, negara luarlah yang membawa akuntansi
itu masuk ke Indonesia kendatipun tidak bisa disangkal bahwa di masyarakat Indonesia
sendiri pasti memiliki sistem akuntansi atau sistem pencatatan pelaporan
tersendiri. Misalnya saja pada jaman keemasan Sriwijaya, Majapahit, Mataram.
Zaman tersebut pasti memiliki sistem akuntansi tersendiri. Sayangnya sejauh ini
penelitian mengenai hal ini masih belum dilakukan. Namun, Sukoharsono (1997)
menilai akuntansi masuk ke Indonesia melalui pedagang Arab yang melakukan
transaksi bisnis di kepulauan Nusantara.
Periodisasi perkembangan akuntasi
Indonesia dapat dibagi atas zaman kolonial dan zaman kemerdekaan.
1. Zaman Kolonial
a. Zaman Voc
Pada waktu orang-orang Belanda
datang ke Indonesia kurang lebih abad ke 16, mereka datang dengan tujuan untuk
berdagang. Kemudian mereka membentuk perserikatan Maskapai Belanda yang dikenal
dengan nama Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC), yang didirikan pada tahun
1619. BOC memperoleh hak monopoli perdagangan rempah-rempah yang dilakukan
secara paksa di Indonesia, dimana jumlah transaksi dagangnya, baik frekuensi
maupun nilainya terus bertambah dari waktu ke waktu. Pada tahun itu bisa
dipastikan Maskapai Belanda telah melakukan pencatatan atas mutasu transaksi
keuangannya.
b. Zaman Penjajahan Belanda
Setelah VOC bubar kekuasannya di
ambil alih oleh kerajaan Belanda. Zaman penjajahan Belanda dimulai tahun
1800-1942. Pada waktu itu catatan pembukuannya menekankan pada mekanisme debit
dan kredit, yang antara lain dijumpai pada pembukuan Amphioen Socyteit di
Btavia. Amphioen Socyteit bergerak dalam usaha peredaran candu atau morfin
(amphioen) yang merupakan usaha monopoli di Belanda.
c. Zaman Penjajahan Jepang
Dalam masa pendudukan Jepang,
Indonesia sangat kekurangan tenaga di bidang akuntansi. Jabatan-jabatan
pimpinan di Jawatan Keuangan yang 90% dipegang oleh bangsa belanda, menjadi
kosong. Dalam masa ini, atas prakarsa Mr. Slamet, didirikan kusus-kursus untuk
mengisi kekosongan jabatan tadi dengan tenaga-tenaga Indonesia. Pada tahun
1874, hanya ada seorang akuntan berbangsa Indonesia, yaitu Prof. Dr. Abutari.
Di Indonesia, pendidikan akuntansi mulai dirintis dengan dibukanya jurusan
akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1952. Pembukaan ini
kemudian diikuti Institut Ilmu Keuangan (sekarang Sekolah Tinggi Akuntansi
Negara) tahun 1960 dan Fakultas-fakultas Ekonomi di Universitas Padjadjaran
(1961), Universitas Sumatera Utara (1964), universitas Airlangga (1962), dan
universitas Gadjah Mada (1964).
2. Zaman Kemerdekaan
Sistem akuntansi yang berlaku
awalnya di Indonesia adalah sistem akuntansi Belanda yang lebih dikenal dengan
sistem tata buku. Sistem ini sebenarnya merupakan subsistem dari ilmu akuntansi
dalam bidang metode pencatatan, jadi bukan seperti disiplin ilmu akuntansi yang
dikenal di Amerika. Setelah kemerdekaan kebencian kepada Belanda juga
mempengaruhi eksistensi perusahaan Belanda sehingga pada tahun 1950-an,
perusahaan milik Belanda dinasionalisasi dan modal asing pun mulai masuk. Pada
yang sama, perusahaan yang ada masih tetap mengikuti sistem akuntansi Belanda
yang sudah mapan. Sejak saat ini muncullah dualisme sistem akuntansi di
Indonesia.
Salah seorang dosen akuntansi
senior Indonesia Dr. S. Hadibroto telah menulis disertasi tentang dua sistem
ini dengan judul yang sudah diterjemahkan : Studi Perbandingan antara Akuntansi
Amerika dan Belanda dan Pengaruhnya terhadap Profesi di Indonesia. Pada
kesimpulan disertasinya beliau menyarankan agar Indonesia lebih baikmemilih
sistem akuntansi Amerika dibandingkan dengan sistem akuntansi Belanda.
E. Organisasi – Organisasi Pembuat Standar
Akuntansi Dan Audit Internasional
Akuntansi memiliki kerangka teori
konseptual yang menjadi dasar pelaksanaan teknik-tekniknya, kerangka dasar
konseptual ini terdiri dari standar (teknik, prinsip) dan praktik yang sudah di
terima oleh umum karena penggnaanya dan kelohisannya. Standar itu disebut
standar akuntansi.
Standar akuntansi mencakup
konveksi, peraturan, dan prosedur yang sudah disususn dan disahkan oleh lembaga
resmi (standard setting body) pada saat tertentu. Standar ini merupakan
konsensus pada kala itu tentang pencatatan sumber-sumber ekonomi, kewajiban,
modal, hasil, biaya, dan perubahannya dalam bentuk laporan keuangan. Dalam
standar ini dijelaskan transaksi apa yang harus dicatat; bagaimana mencatatnya
, dan bagaimana mengungkapkannya dalam laporan keuangan yang akan disajikan.
1. Standar Akuntansi Internasional
Standar Akuntansi Internasional
(International Accounting Standards/IAS ) disusun oleh empat organisasi utama
dunia. Organisasi tersebut yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB),
Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan
Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC). Badan Standar Akuntansi Internasional
(IASB) yang dahulu bernama Komisi Standar Akuntansi Internasional (AISC),
merupakan lembaga independen untuk menyusun standar akuntansi. Organisasi ini
memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global
yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diperbandingkan (Choi et al.,
1999).
Komisi Masyarakat Eropa (EC)
menekankan negara-negara anggota untuk menggunakan standar akuntansi
internasional guna memasuki pasar modal pada banyak negara, sehingga mengurangi
masalah operasional perusahaan multinasional dalam skala internasional. Penerapan
standar akuntansi internasional di Eropa lebih bermotif untuk mempermudah jalan
masuk ke pasar modal di banyak negara, khususnya Amerika Serikat dan
negara-negara lokasi anak perusahaan. Organisasi Internasional Pasar Modal
(IOSOC) bertujuan untuk mengembangkan konsensus internasional, pertukaran
informasi penyusunan standar baku untuk melindungi investor, dan pengawasan
yang memadai dalam pasar modal. Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC)
bertujuan untuk pengembangan profesi dan harmonisasi standar akuntan di seluruh
dunia guna memberikan jasa yang konsisten dan memiliki kualitas yang tinggi
guna kepentingan masyarakat (Choi, et al., 1999). Standar Akuntansi
Internasional oleh beberapa organisasi tersebut diharapkan dapat mengatur
praktik-praktik akuntansi secara internasional.
Khtisar Organisasi Besar
International Yang Mendukung Konvergensi Akuntansi
Enam organisasi yang menentukan
standar akuntansi international dan memajukan penyelarasan akuntansi
international, yaitu:
i.
International Accounting Standards Board (IASB)
ii.
Commision of the European Union (EU)
iii.
International Organization of Securities
Commissions (IOSCO)
iv.
International Federation of Accountants (IFAC)
v.
United Nations Intergovernmental Working Group
of Experts on Standards of Accounting and Reporting (ISAR)
vi.
Organization for Economic Cooperation and
Development Working Group on Accounting Standards (OECD Working Group)
1. International Accounting
Standards Board (Iasb)
Tujuan dari IASB adalah :
a) Mengembangkan
untuk kepentingan public, seperangkat standar akuntansi yang berkualitas
tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang menuntut informasi
berkualitas tinggi, transparansi dan sebanding mengenai laporan keuangan dan
kondisi keuangan lainnya.
b) Memajukan
penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
c) Memperhatikan
kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan ekonomi guna
memenuhi tujuan nomor (1) dan (2).
d) Meningkatkan
kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap negara serta Standar Akuntansi
International dan Standar Pelaporan Keuangan International.
2. Uni Eropa (Europen Union-EU)
Salah satu
tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi pasar keuangan eropa. Untuk tujuan
ini, EC telah memperkenalkan direktif dan mengambil langkah inisiatif yang
sangat besar untuk mencapai pasar tunggal bagi :
Perubahan
modal dalam tingkat EU
Membuat
kerangka dasar hukum umum untuk pasar surat berharga dan derivatif yang
terintegrasi
Mencapai satu
set standar akuntansi tunggal untuk perusahaan-perusahaan yang sahamnya
tercatat.
3. International Organization Of
Securities Commissions (Iosco)
Tujuan dari IOSCO adalah:
a) Bekerja
sama bersama untuk memajukan peraturan standar tinggi agar dapat memelihara
pasar yang adil , efisien, dan baik.
b) Bertukar
informasi tentang pengalaman setiap negara guna memajukan perkembangan pasar
domestic.
c) Menyatukan
usaha setiap negara untuk membuat standard an pengawasan yang tepat terhadap
transaksi sekuritas di setiap negara.
d) Saling
membantu memajukan integritas pasar dengan menerapkan standar-standar secara
teliti dengan menindak segala pelanggaran.
4. International Federation Of Accountants
(Ifac)
Misi IFAC
adalah memperkuat profesi akuntansi di seluruh dunia dan memberikan peran
terhadap perkembangan ekonomi internasional yang kuat dengan mendirikan dan
memajukan kesetiaan terhadap standar professional berkualitas tinggi,
memperluas konvergensi internasional, dan berbicara mengenai masalah
kepentingan public dimana keahlian profesi tersebut lebih relevan.
5. Kelompok Kerja Para Ahli Antar
Pemerintahan Pbb Dalam International Standards Of Accounting And Reporting
(Isar)
ISAR didirikan
tahun 1982, dengan cita-cita : memajukan transparansi, reliabilitas, dan
keterbandingan akuntansi dan pelaporan badan hukum. begitu pun untuk
meningkatkan pengungkapan pada penguasaan badan hukum oleh
perusahaan-perusahaan di negara berkembang dan negara yang sedang mengalami
transisi ekonomi.
6. Organization Of Economic Cooperation And
Development (Oecd)
OECD merupakan
organisasi internasional yang terdiri atas 30 negara perekonomian pasar
(sebagian besar negara industri). Badan pengurus OECD bernama Dewan OECD dan
memiliki jaringan sekitar 200 komite dan kelompok pekerja.
2.
Sejarah
Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
SAK yang berkualitas merupakan
salah satu pedoman pokok untuk menyusun dan menyajikan laporan keuangan bagi
perusahaan. Dengan adanya standar akuntansi yang baik, maka laporan keuangan
dapat menjadi lebih berguna dan menciptakan transparasi bagi perusahaan. Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) sebagai wadah profesi akuntansi di Indonesia,
senantiasa berusaha untuk tanggap terhadap perkembangan yang terjadi, baik
dalam lingkup nasional, regional, maupun global, khususnya dalam hal yang
mempengaruhi dunia usaha dan profesi akuntansi. Hal ini dapat dilihat dari
dinamika kegiatan pengembangan standar akuntansi sejak berdirinya IAI pada
tahun 1957 hingga kini. Setidaknya, terdapat tiga tonggak sejarah yang pernah
dicapai sebelumnya dalam pengembangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia:
1. Menjelang
diaktifkannya pasar modal di Indonesia pada tahun 1973. Pada masa itu merupakan
pertama kalinya IAI berhasil melakukan kodifikasi prinsip dan standar
akuntansiyang berlaku di Indonesia dalam suatu buku ”Prinsip Akuntansi
Indonesia (PAI).” pada tahun 1973.
2. Tahun
1984. Pada masa itu, komite PAI melakukan revisi secara mendasar PAI 1973 dan
kemudian mengkondifikasikannya dalam buku ”Prinsip Akuntansi Indonesia 1984”
dengan tujuan untuk menyesuaikan ketentuan akuntansi dengan perkembangan dunia
usaha.
3. Tahun1994,
setelah berlangsung selama 10 tahun IAI kembali melakukan revisi totalterhadap
PAI 1984 dan melakukan kodifikasi dalam buku ”Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
per 1 Oktober 1994.” IAI mengadopsi pernyataan International Accounting
Standard Committee (IASC) sebagai dasar acuan Standar Akuntansi Keuangan yang
berlaku di Indonesia.
3. Sejarah
Perkembangan Penyusun Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
IAI didirikan di Jakarta tanggal 23 Desember
1957. Pengembangan SAK di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1973 dengan
dibentuknya Panitia Penghimpunan Bahan-bahan dan Struktur daripada GAAP dan
GAAS. Selanjutnya pada tahun 1974 dibentuk Komite Prinsip Akuntansi Indonesia
yang bertugas menyusun dan mengembangkan Standar Akuntansi Keuangan. Kemudian
komite PAI tersebut pada tahun 1994 diubah menjadi Komite Standar Akuntansi
Keuangan. Pada kongres VIII 23-24 September 1998 di Jakarta, Komite SAK diubah
kembali namanya menjadi Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) untuk masa
bakti 1998–2002 dan diberi otonomi khusus untuk menyusun dan mengesahkan PSAK
dan ISAK. Selain itu, juga telah dibentuk Komite Akuntansi Syariah (KAS) dan
Dewan Konsultatif Standar Akuntansi Keuangan (DKSAK). Komite Akuntansi Syariah
(KAS) dibentuk pada tanggal 18 Oktober 2005 untuk menopang kelancaran kegiatan
penyusunan PSAK yang terkait dengan perlakukan akuntansi transaksi syariah yang
dilakukan oleh DSAK.
Sumber :
- Harahap, Sofyan Syafri. Edisi revisi 2011. Teori
Akuntansi. Pt Rajagrafindo Persada. Jakarta
-
http://www.slideshare.net/tarymarthen/makalah-teori-akuntansi-sejarah-perkembangan-akuntansi-jiantari-c-301-09-013
-
http://christomario.wordpress.com/2012/05/02/bab-viii-standar-audit-dan-akuntansi/
- Editorial Staff
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, Fakultas Bisnis, Unika
Widya Mandala
Tidak ada komentar:
Posting Komentar