PENDAHULUAN
TIU :
Setelah mengikuti kuliah ini
mahasiswa akan dapat memahami tentang pengertian ruang lingkup dari ekonomi
mikro serta tujuan dari pembelajaran ekonomi mikro.
TIK:
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat menggunakan secara benar
istilah, pengertian dan konsep ekonomi, merumuskan arti ilmu ekonomi,
menghubungkan teori ekonomi dengan dunia nyata, aplikasi pengertian biaya
kesempatan peranan permasalahan dasar ekonomi dan pemecahannya dalam konteks
sistem ekonomi
Sub Pembahasan :
Ø Ruang lingkup ilmu ekonomi
Ø Sejarah ilmu ekonomi, lahirnya ilmu ekonomi
Ø
Permasalahan pokok ilmu ekonomi (Sadono, Dominik)
Ø Pernyataan positif dan normatif (Sadono, Dominik)
Ø Definisi ilmu ekonomi
q Ekonomi deskriptif
q Ekonomi terapan
q Teori ekonomi
Ø Variabel dalam ilmu ekonomi
q Asumsi-asumsi
q Grafik
q Hipotesis
Ø Pelaku-pelaku ekonomi
q Konsumen
q Produsen
Ø Kerangka pemikiran ekonomi mikro
Ø
Organisasi sistem dan siklus perekonomian dan sistem
pasar
Pengantar ekonomi mikro mempelajari tentang
kegiatan suatu pasar barang, bagaimana caranya menggunakan faktor-faktor
produksi yang tersedia secara efisien, agar kemakmuran rakyat dapat
dimaksimumkan. Secara umum,
kegiatan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang mempengaruhi
tingkat produksi, harga dan hubungan perdagangan. Oleh karena itu pengantar
ekonomi mikro mencakup beberapa hal, antara lain : Ruang Lingkup dan Definisi
Ilmu Ekonomi, Teori Harga dan Aplikasinya, Teori Perilaku Konsumen, Teori
Produksi dan Biaya Produksi, Struktur Pasar, Menentukan Harga Faktor Produksi, Mekanisme
Pasar dan Kebijakan Pemerintah
RUANG LINGKUP ILMU
EKONOMI
Ilmu ekonomi merupakan bidang disiplin yang kurang
jelas batasan–batasannya, karena mencakup terlalu banyak hal. Batasan selalu
berubah–ubah, dan definisi yang digunakan pun sering merupakan subjek yang
kontroversial sifatnya. Setiap orang menafsirkannya berbeda–beda, bahkan sesama
ahli ekonomi pun sering dijumpai ketidak sepakatan.
Pada dasarnya semua orang terlibat dalam kegiatan
ekonomi, jadi setiap orang perlu mempelajari ilmu ekonomi baik secara formal
maupun non formal. Di Universitas/Pendidikan Tinggi, pengajaran ilmu ekonomi
dibagi 3 yaitu:
a.
Ilmu ekonomi teori atau ilmu ekonomi murni al :
-
Pengantar Ekonomi
-
Teori Ekonomi Makro
-
Teori Ekonomi Mikro
b.
Ilmu Ekonomi Terapan al :
-
Ekonomi Internasional
-
Ekonomi Pertanian
-
Ekonomi Tehnik
-
dll
c. Kelompok yang bersifat penunjang al :
-
Matematika
-
Statistika
|
DEFINISI DAN PERKEMBANGAN SINGKAT ILMU EKONOMI
Ilmu ekonomi adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang sangat luas
liputannya. Definisi ilmu ekonomi setiap ekonom pada dasarnya sama yaitu
meliputi scarcity (kelangkaan),
kemakmuran dan kepuasan.
Sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan, perkembangannya bermula sejak
tahun 1776, setelah Adam Smith (ekonom Inggris) menerbitkan buku berjudul “An
Into the Nature and Causes of the Wealth of Nation”. Menurut Profesor
P. A. Semuelson, ilmu ekonomi adalah :
“Suatu studi mengenai individu-individu dan masyarakat membuat pilihan,
dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas, tetapi
dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang
dan jasa serta mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumen, sekarang dan di
masa datang, kepada berbagai individu dan golongan masyarakat”.
Dengan demikian persoalan pokok yang diterangkan dalam analisis ekonomi
pada hakekatnya bertujuan untuk menjawab pertanyaan : bagaimana caranya
menggunakan sumber-sumber daya atau pendapatan tertentu agar penggunaan
tersebut dapat memberikan kepuasan dan kemakmuran yang maksimum kepada individu
dan masyarakat.
|
Perkembangan ilmu ekonomi sudah dimulai oleh
ARISTOTELES (350 SM) dan baru menjadi disiplin ilmu tersendiri sejak tahun 1776
dengan pelopor ADAM SMITH. Sedang ilmu ekonomi mikro yang kita kenal sekarang
dirintis pengembangannya oleh ALFRED MARSHAL dalam tahun 1870-an dengan bukunya
: "Principle of Economics".
Dari definisi di atas dapat dikutip kesimpulan : Pertama,
Sumber pemuas manusia itu terbatas adanya, sebab kebutuhan itu sendiri relatif
jumlahnya. Tidak ada manusia yang
bisa memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bantuan orang lain.
Kedua,
bagaimana cara yang terbaik untuk menetapkan pikiran diantara berbagai
alternatif yang ada dengan mengamati aktivitas dan interaksi di antara “Economic Agents “ ( yaitu konsumen,
produser, dan pemerintah ).
MASALAH POKOK PEREKONOMIAN
Masalah pokoknya adalah masa
kelangkaan atau kekurangan sebagai akibat dari ketidak seimbangnya antara
kebutuhan masyarakat yang relatif tidak terbatas dengan faktor-faktor produksi
yang tersedia dalam masyarakat yang relatif terbatas. Kegiatan ekonomi
dalam suatu masyarakat modern meliputi berbagai jenis kegiatan produksi,
konsumsi dan perdagangan. Sehingga masalah ekonomi dapat dibagi tiga persoalan
pokok, yaitu :
a.
Menentukan barang dan jasa yang
harus diproduksi.
b.
Menentukan cara barang diproduksi.
c.
Menentukan untuk siapa
barang-barang diproduksi.
KEBUTUHAN MASYARAKAT
Apabila kita amati
kegiatan di pagi hari, kita melihat hampir seluruh warga masyarakat berangkat
menuju tempat kerja untuk mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan keluarganya. Pegawai
menuju ke kantor, pedagang ke pasar, ke toko atau siap menjajakan dagangannya,
petani membajak sawah, dan banyak lagi kegiatan masyarakat lain.
Mereka sibuk
mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk hidup pantas, memang
banyak sekali yang kita butuhkan. Tentunya tidak hanya makanan, pakaian, tempat
tinggal, masih banyak lagi yang lain, misalnya: buku, obat-obatan, alat
transportasi, TV dan lain-lain.
Kebutuhan masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk
mengkonsumsi barang dan jasa. Dimana keinginan untuk memperoleh barang dan jasa
dapat dibedakan 2 bentuk, yaitu :
1. Keinginan yang disertai oleh kemampuan
untuk membeli (permintaan efektif).
2. Keinginan yang tidak disertai oleh
kemampuan untuk membeli
MACAM-MACAM KEBUTUHAN
Kebutuhan manusia
banyak dan beraneka ragam, bahkan tidak hanya beraneka ragam tetapi bertambah
terus tidak ada habisnya sejalan dengan perkembangan peradaban dan kemajuan
ilmu dan teknologi. Satu kebutuhan telah Anda penuhi, tentu akan datang lagi
kebutuhan yang lainnya. Namun demikian, kita dapat menggolongkan
kebutuhan-kebutuhan sebagaimana bagan berikut ini:
1.
Kebutuhan
menurut intensitasnya
Kebutuhan ini dipandang dari urgensinya, atau mendesak tidaknya suatu
kebutuhan. Kebutuhan ini dikelompokkan menjadi tiga: kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tertier.
·
Kebutuhan
Primer : kebutuhan ini mutlak harus dipenuhi agar kita tetap hidup, seperti
kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat tinggal, dsb.
·
Kebutuhan
Sekunder : kebutuhan ini disebut juga kebutuhan kultural, kebutuhan ini timbul
bersamaan meningkatnya peradaban manusia seperti: pendidikan, tamasya, olah
raga, dll.
·
Kebutuhan
Tertier : kebutuhan ini ditujukan untuk kesenangan manusia, seperti kebutuhan
akan perhiasan, mobil mewah, rumah mewah, dsb.
Dewasa ini banyak barang yang semula dipandang
mewah, sekarang telah digolongkan menjadi kebutuhan sekunder, seperti: pesawat
TV, telepon, dan komputer. Demikian juga untuk pendidikan dan kesehatan telah
digolongkan menjadi kebutuhan primer, mengingat kebutuhan ini sangat mendesak
dan penting bagi kehidupan manusia.
2.
Kebutuhan menurut
sifatnya
Kebutuhan ini dibedakan menurut dampak atau pengaruhnya terhadap jasmani
dan rohani.
·
Kebutuhan
jasmani, contohnya: makanan, pakaian, tempat tinggal, dsb.
·
Kebutuhan
rohani, contohnya: musik, menonton bola, ibadah, dsb.
3.
Kebutuhan menurut waktu
Kebutuhan ini dibedakan menurut waktu sekarang dan waktu masa yang
akan datang. Kebutuhan sekarang, adalah kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang juga,
seperti: makan di saat lapar, atau obat-obatan pada saat sakit. Kebutuhan masa
depan, yaitu pemenuhan kebutuhan yang dapat ditunda untuk waktu yang akan
datang, misalnya: tabungan hari tua, asuransi kesehatan, dsb.
4.
Kebutuhan menurut wujud
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan material,
yaitu kebutuhan berupa barang-barang yang dapat diraba dan dilihat. Misalnya:
buku, sepeda, radio, dsb.
5.
Kebutuhan menurut
subyek
Kebutuhan ini dibedakan menurut pihak-pihak yang membutuhkan. Kebutuhan
ini meliputi :
·
Kebutuhan
individu, yaitu kebutuhan
yang dapat dilihat dari segi orang yang membutuhkan, misalnya: kebutuhan petani
berbeda dengan kebutuhan seorang guru.
·
Kebutuhan
masyarakat, disebut juga
kebutuhan kolektif atau kebutuhan bersama, yaitu alat pemuas kebutuhan yang
digunakan bersama, misalnya: telepon umum, jalan umum, WC umum, rasa aman, dsb.
JENIS-JENIS BARANG
1.
Barang
Ekonomi
Barang yang memerlukan usaha
untuk memperolehnya (contoh : beras, makanan, barang hasil industri). Barang
ekonomi juga dapat dibedakan barang konsumsi (contoh : makanan, pakaian, sepeda
motor dll) dan barang modal (contoh : mesin, peralatan, bengkel, bangunan dll).
2. Barang Cuma-Cuma
Barang yang dapat dinikmati tanpa melakukan kegiatan produksi (contoh :
udara, sinar matahari, air hujan dll).
SIFAT-SIFAT TEORI EKONOMI
Setiap teori
mempunyai 4 unsur penting, yaitu :
1. Variabel-Variabel
Variable adalah suatu faktor atau besaran yang nilainya dapat mengalami
perubahan dan merupakan unsur yang penting dalam setiap teori. sifat variabel
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
a.
Variabel
endogen, yaitu variabel yang sifatnya diterangkan dalam teori tersebut.
b.
Variabel
eksogen, adalah variabel yang mempengaruhi variabel endogen, tetapi ia
ditentukan oleh faktor-faktor yang berada di luar teori tersebut.
2. Asumsi
Membuat asumsi atau pemisalan-pemisalan merupakan salah satu syarat
penting dalam membuat teori dalam ilmu sosial, karena tanpa asumsi sangat sulit
untuk menjelaskan sifat-sifat perhubungan diantara berbagai variabel. Dengan
demikian teori harus membuat penyederhaan atas kejadian yang sebenarnya dalam
masyarakat, penyederhaan tersebut dilakukan dengan membuat pemisalan/asumsi.
Pemisalan tersebut dikenal dengan ceteris
paribus (bahasa latin : hal-hal lain tidak mengalami perubahan)
3. Hipotesis
Hipotesis yaitu suatu pernyataan yang menggambarkan keadaan yang pada
umumnya, dengan demikian tidak seratur persen benar, akan terdapat sifat
hubungan diantara variabel yang berbeda dengan hipotesis yang dibuat. Hipotesis
juga suatu pernyataan mengenai bagaimana variabel-variabel yang dibicarakan
berkaitan satu sama lain. Sifat hubungan ini dibedakan menjadi 2 golongan,
yaitu :
a.
Hubungan langsung, yaitu keadaan dimana perubahan
nilai-nilai variabel yang dibicarakan bergerak ke arah yang bersamaan.
b.
Hubungan terbalik, yaitu apabila nilai-nilai variabel
yang dibicarakan bergerak ke arah yang bertentangan.
4. Membuat Ramalan
Teori ekonomi dapat pula meramalkan keadaan yang akan berlaku. Peramalan
tersebut dapat digunakan sebagai landasan dalam merumuskan langkah-langkah
untuk memperbaiki keadaan dalam perekonomian.
PERBEDAAN MIKROEKONOMI DAN
MAKROEKONOMI
1.
Teori
Mikroekonomi
Suatu bidang dalam ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan
kegiatan perekonomian dan isu pokok yang dianalisis adalah bagaimana caranya
menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia secara efisien agar kemakmuran
masyarakat dapat dimaksimumkan.
Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi)
adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan
perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input,
barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana
berbagai keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan permintaan
atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada
gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya.
Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal,
bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam
skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).
Salah satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisa pasar beserta
mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi
dari sumber terbatas diantara banyak penggunaan alternatif. Ekonomi mikro
menganalisa kegagalan pasar, yaitu ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil
yang efisien; serta menjelaskan berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi
suatu pasar persaingan sempurna. Bidang-bidang penelitian yang penting dalam
ekonomi mikro, meliputi pembahasan mengenai keseimbangan umum (general
equilibrium), keadaan pasar dalam informasi asimetris, pilihan dalam situasi
ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori permainan. Juga
mendapat perhatian ialah pembahasan mengenai elastisitas produk dalam sistem
pasar.
Analisis dalam teori ekonomi
mikro dibuat berdasarkan pemikiran bahwa :
a. Kebutuhan dan keinginan manusia adalah
tidak terbatas.
b. Kemampuan faktor-faktor produksi
menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat
adalah terbatas.
Gambar : Distribusi Sumber Daya
2.
Teori
Makrokonomi
Suatu bidang dalam ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai keseluruhan
kegiatan perekonomian. Analisis bersifat umum dan tidak memperhatikan kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam perekonomian.
Ekonomi makro membahas aktivitas ekonomi secara keseluruhan, terutama
mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, berbagai kebijakan
perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas beragam tindakan pemerintah
(misalnya perubahan tingkat pajak) terhadap hal-hal tersebut.
Jadi dalam teori ekonomi makro :
a. Analisis kegiatan pembeli (konsumen) yang
dianalisis bukan perilaku seorang pembeli, tetapi keseluruhan pembeli yang ada
dalam perekonomian.
b.
Analisis perilaku produsen yang dianalisis bukan
perilaku seorang produsen, tetapi kegiatan keseluruhan produsen yang ada dalam
perekonomian.
PELAKU-PELAKU KEGIATAN EKONOMI
1. Rumah Tangga
Rumah tangga adalah pemilik berbagai faktor produksi yang tersedia
dalam perekonomian, sektor ini menyediakan tenaga kerja dan tenaga usahawan,
barang-barang model, kekayaan alam dan harta tetap lainnya.
2. Perusahaan
Perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh
seorang atau sekumpulan orang dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis
barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Kegiatan mereka dalam perekonomian
ialah mengorganisasikan faktor-faktor produksi sedemikian rupa sehingga
kebutuhan rumah tangga berupa barang dan jasa dapat diproduksi dengan
sebaik-baiknya.
3. Pemerintah
Pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur
kegiatan ekonomi, termasuk didalamnya adalah departemen pemerintah, badan yang
mengatur penanaman modal, bank sentral, pemerintah daerah, angkatan bersenjata
dan sebagainya.
HUKUM
PERMINTAAN
TIU :
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat
memahami dan menjelaskan pengertian permintaan dan penawaran, keseimbangan
pasar.
TIK:
Setelah mengikuti perkuliahan ini
mahasiswa dapat mengerti skedul dan kurva serta hokum permintaan, dapat
menjelaskan fungsi permintaan individual dan permintaan pasar serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya, memahami perubahan permintaan dan
fungsi-fungsi permintaan.
Sub Pembahasan :
Ø Pengertian permintaan
Ø Kurva Permintaan
Ø Hukum permintaan
Ø Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
Interaksi antara pembeli dan penjual di pasar akan
menentukan tingkat harga barang dan jumlah barang yang diperjual belikan di
pasar. Selanjutnya muncul teori permintaan (demand) dan teori penawaran (supply),
dimana teori permintaan menerangkan tenang sifat permintaan para pembeli
terhadap suatu barang, sedangkan teori penawaran menerangkan sifat para penjual
dalam menawarkan suatu barang yang akan dijualnya. Dengan menggabungkan
permintaan oleh pembeli dan penawaran oleh penjual, maka dapat ditujukan
bagaimana interaksi antara pembeli dan penjual dalam menentukan harga
keseimbangan (harga pasar) dan jumlah barang yang akan diperjual belikan.
Teori
penawaran dan permintaan biasanya mengasumsikan bahwa pasar merupakan pasar
persaingan sempurna. Implikasinya ialah terdapat banyak pembeli dan penjual di
dalam pasar, dan tidak satupun diantara mereka memiliki kapasitas untuk
mempengaruhi harga barang dan jasa secara signifikan. Dalam berbagai transaksi
di kehidupan nyata, asumsi ini ternyata gagal, karena beberapa individu (baik
pembeli maupun penjual) memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga.
Seringkali, dibutuhkan analisa yang lebih mendalam untuk memahami persamaan
penawaran-permintaan terhadap suatu barang. Bagaimanapun, teori ini bekerja dengan baik dalam situasi yang sederhana.
TEORI PERMINTAAN
Teori permintaan menerangkan
tentang ciri hubungan antara jumlah permintaan dan harga.
Faktor-faktor terpenting
dalam penentuan permintaan antara lain :
-
Harga barang itu sendiri.
-
Harga
barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut.
-
Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata
masyarakat.
-
Cita rasa masyarakat.
-
Ramalan mengenai keadaan masa yang akan datang.
Dalam analisis ekonomi
dianggap bahwa “permintaan suatu barang terutama dipengaruhi oleh tingkat
harganya”. Oleh sebab itu dalam teori permintaan yang terutama dianalisis
adalah hubungan antara jumlah permintaan suatu barang dengan harga barang
tersebut. Analisis tersebut diasumsikan bahwa “faktor-faktor” lain tidak
mengalami perubahan” atau ceteris paribus.
Dengan demikian, bila harga suatu barang meningkat, maka kuantitas (jumlah)
barang yang diminta akan berkurang atau menurun, dengan asumsi ceteris paribus berlaku. Apabila
dinyatakan dalam tabel, "permintaan" dapat dimisalkan sebagai berikut
:
Tabel 2.1. Perubahan Permintaan Barang
Apabila dinyatakan dalam bentuk grafis, tabel di atas
dalam diagram sbb :
Gambar 2.1. Kurva Permintaan
Apabila dinyatakan dalam bentuk matematis dapat ditulis :
Qd = f(H, Hs, Hk,
Y, t)
dimana :
Qd = Jumlah
barang yang diminta
H = Harga barang yang bersangkutan
Hs = Harga barang substitusi
Hk = Harga barang komplementer
Y = Pendapatan konsumen\
t = Selera (taste), biasanya faktor ini dihilangkan karena sulit untuk
mengukurnya secara kuantitatif.
Rumusan
tersebut dapat dibaca sbb : Jumlah barang tertentu yang diminta tergantung atas
tingkat harga barang tersebut, harga barang lain yang bersifat substitusi,
tingkat harga barang lain yang bersifat komplementer, pendapatan konsumen dan
selera. Keunggulan pendekatan matematis dibanding dengan grafis yaitu tidak
diharuskan pernyataan ceteris paribus.
HARGA DAN PERMINTAAN
Dalam hukum
permintaan dijelaskan sifat hubungan antara permintaan suatu barang dengan
tingkat harganya. Hukum permintaan pada hakekatnya adalah hipotesis yang
menyatakan “makin rendah harga suatu
barang, maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut dan sebaliknya
makin tinggi harga suatu barang, maka makin sedikit permintaan terhadap barang
tersebut”.
Jumlah
permintaan dan tingkat harga memiliki hubungan seperti tersebut karena :
·
Kenaikan harga menyebabkan para pembeli mencari
barang lain yang dapat digunakan sebagai pengganti terhadap barang yang
mengalami kenaikan harga. Sebaliknya, apabila harga turun, maka orang
mengurangi pembelian terhadap barang lain yang sama jenisnya dan menambah
pembelian terhadap barang yang mengalami penurunan harga.
·
Kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil para
pembeli berkurang, pendapatan yang merosot tersebut memaksa para pembeli untuk
mengurangi pembelian terhadap berbagai jenis barang terutama barang yang
mengalami kenaikan harga.
PENGARUH FAKTOR BUKAN HARGA TERHADAP PERMINTAAN
Dalam kenyataan banyaknya permintaan terhadap
sesuatu barang juga ditentukan oleh banyak faktor lain. Oleh sebab itu dalam
melakukan analisis mengenai teori permintaan, juga perlu melakukan analisis
bagaimana faktor penting lainnya dapat mempengaruhi permintaan, antara lain :
-
Harga Barang Lain
·
Barang Pengganti.
·
Barang Pelengkap.
·
Barang Netral.
-
Pendapatan Para Pembeli
·
Barang Inferior.
·
Barang Esensial.
·
Barang Normal.
·
Barang Mewah.
-
Beberapa faktor Lainnya.
·
Distribusi Pendapatan.
·
Cita Rasa Masyarakat.
·
Jumlah Penduduk.
·
Ekspektasi Tentang Masa Depan.
HUKUM PENAWARAN
TIU :
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat
memahami dan menjelaskan pengertian permintaan dan penawaran, keseimbangan
pasar.
TIK:
Setelah mengikuti perkuliahan ini
mahasiswa dapat mengerti skedul dan kurva penawaran dalam implikasi produsen
individual maupun pasar produsen, dapat menjelaskan perubahan penawaran dan
factor yang mempengaruhinya, mampu menganalisis keseimbangan pasar konsumen
pada tingkat harga dan kuantitas keseimbangan (ekuilibrium).
Sub Pembahasan :
Ø Pengertian Penawaran
Ø Hukum penawaran
Ø Kurva penawaran
Ø
Faktor-faktor
yang mempengaruhi penawaran
Ø
Ekuilibrium
TEORI PENAWARAN
Permintaan hanya
akan terpengaruhi bila para penjual dapat menyediakan barang-barang yang
diperlukan. Hal ini akan mempengaruhi tingkah laku penjual dalam menyediakan
atau menawarkan barang-barang yang diperlukan masyarakat di pasar serta
menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan penawaran barang yang
akan dijual.
Faktor-faktor terpenting dalam penentuan penawaran
antara lain :
-
Harga barang itu sendiri.
-
Harga
barang-barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut.
-
Biaya produksi.
-
Tujuan-tujuan
operasi perusahaan tersebut.
-
Tingkat teknologi yang digunakan.
Dalam analisis
mengenai penawaran akan dilakukan analisis satu per satu faktor-faktor
yang mempengaruhi penawaran. Dengan memisalkan faktor-faktor lain dianggap
tetap (ceteris paribus), maka analisis yang utama adalah “penawaran suatu barang
terutama dipengaruhi oleh harga (ada hubungan tingkat harga dengan jumlah
barang yang ditawarkan penjual)”
Penawaran
didefinisikan sebagai kuantitas barang yang ditawarkan di pasar pada berbagai
tingkat harga. Hukum penawaran menyatakan : bila harga sesuatu barang
meningkat, maka produsen akan berusaha meningkatkan jumlah barang yang
dijualnya. Sebaliknya, jika harga turun, produsen cenderung akan mengurangi
jumlah barang yang dijual.
Secara
tabel penawaran dapat dimisalkan sbb :
Tabel 3.1. Penawaran Barang
Secara
grafis kurva penawaran dapat digambarkan sbb :
Gambar 3.1. Kurva
Penawaran
Secara
matematis, fungsi penawaran dapat ditulis sbb:
Qs = f(H1, H2, B, t)
dimana
:
Qs :
jumlah barang yang ditawarkan
H1
: harga barang yang ditawarkan
H2 : harga barang lain
B :
budget (anggaran)
t :
tehnologi
HARGA DAN PENAWARAN
Dalam hukum penawaran dijelaskan bahwa suatu
pernyataan yang menjelaskan tentang sifat hubungan antara harga suatu barang
dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan para penjual.
Jadi hukum penawaran pada hakekatnya adalah
hipotesis yang menyatakan “makin tinggi harga suatu barang, maka semakin banyak
jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual dan sebaliknya makin
rendah harga suatu barang, maka semakin sedikit jumlah barang tersebut yang
ditawarkan.
PENGARUH FAKTOR BUKAN HARGA TERHADAP PENAWARAN
Dalam kenyataan banyaknya penawaran terhadap
sesuatu barang juga ditentukan oleh banyak faktor lain. Oleh sebab itu dalam
melakukan analisis mengenai teori
penawaran, juga perlu melakukan analisis bagaimana faktor penting lainnya dapat
mempengaruhi penawaran, antara lain :
-
Harga Barang Lain
Apabila terjadi
kenaikan harga pada barang lain, konsumen akan membeli barang yang mempunyai
fungsi yang sama dengan harga yang terjangkau, kenaikan permintaan ini akan
mendorong produsen untuk menaikan produksi dan penawarannya.
-
Biaya untuk Memperoleh Faktor Produksi
Kenaikan
pengeluaran faktor produksi (biaya produksi) akan berakibat mengurangi
keuntungan suatu perusahaan, sehinga mereka akan melakukan efisiensi atau
pindah ke usaha lain. Tindakan ini
dapat mengurangi penawaran dalam suatu kegiatan ekonomi tertentu.
-
Tujuan-Tujuan Perusahaan
Tujuan-tujuan
yang berbeda dari setiap perusahaan untuk memaksimumkan keuntungan, menimbulkan
efek yang berbeda terhadap tingkat produksi. Dengan demikian penawaran sesuatu
barang akan berbeda sifatnya bila terjadi perubahan dalam tujuan yag ingin
dicapai perusahaan.
-
Tingkat Teknologi
Kenaikan
produksi dan perkembangan ekonomi yang sangat pesat dapat disebabkan oleh
penggunaan teknologi yang semakin modern. Penggunaan teknologi dapat mengurangi
biaya produksi, mempertinggi produktifitas, mempertinggi mutu barang dan
menciptakan barang-barang yang baru, sehingga menimbulkan efek : produksi dapat
ditambah dengan cepat dan biaya semakin murah. Jadi kemajuan teknologi dapat
menimbulkan kenaikan penawaran.
PERUBAHAN PERMINTAAN ATAU PENAWARAN SECARA SENDIRI-SENDIRI
-
Efek Pertambahan Permintaan
Perubahan
menyebabkan keadaan keseimbangan berpindah, dimana kenaikan permintaan
menyebabkan harga naik dan barang yang dijualbelikan bertambah.
-
Efek Pertambahan Penawaran
Perubahan
menyebabkan keadaan keseimbangan berpindah, dimana kenaikan penawaran
menyebabkan harga turun dan barang yang dijual belikan bertambah.
-
Efek Pengurangan Permintaan
Perubahan menyebabkan
keadaan keseimbangan berpindah, dimana pengurangan permintaan menyebabkan harga
turun dan barang yang dijualbelikan berkurang.
-
Efek Pengurangan Penawaran
Perubahan
menyebabkan keadaan keseimbangan berpindah, dimana pengurangan penawaran
menyebabkan harga naik dan barang yang dijual belikan berkurang.
PERUBAHAN PERMINTAAN ATAU PENAWARAN SECARA SERENTAK
Beberapa kemungkinan :
·
Perubahan
mungkin berlaku ke arah yang sama, yaitu sama-sama mengalami kenaikan atau
penurunan.
·
Perubahan
mungkin berlaku ke arah yang berlawanan, yaitu permintaan turun tetapi
penawaran bertambah atau sebaliknya.
·
Apabila
pertambahan permintaan sama dengan pertambahan penawaran, maka tingkat harga
tidak berubah.
·
Apabila
pertambahan permintaan kurang dari perambahan penawaran harga akan merosot.
Gambar 3.2. Siklus
Permintaan dan Penawaran
Teori penawaran dan permintaan (bahasa Inggris: supply and demand)
dalam ilmu ekonomi, adalah penggambarkan atas hubungan-hubungan di pasar,
antara para calon pembeli dan penjual dari suatu barang. Model penawaran dan permintaan digunakan untuk
menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat penting
untuk melakukan analisa ekonomi
mikro terhadap perilaku para pembeli dan penjual, serta interaksi
mereka di pasar. Ia juga digunakan sebagai titik tolak bagi berbagai model dan
teori ekonomi lainnya. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi
sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas
yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan
kuantitas. Model ini mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang dapat
mengubah keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya
pergeseran dari permintaan atau penawaran.
Keseimbangan Pasar
Keseimbangan
antara Permintaan dan Penawaran akan menghasilkan suatu tingkat harga tertentu
yang stabil. Pada tingkat harga tersebut, kuantitas barang yang diminta sama
dengan kuantitas barang yang ditawarkan. Sedangkan tingkat harga lainnya akana
mengakibatkan disekuilibrium (ketidak seimbangan pasar), dan bersifat labil
(mudah sekali berubah karena tariktarikan berbagai faktor).
Secara grafis
dapat digambarkan sbb :
Gambar 3.3. Titik Keseimbangan (Ekuilibrium)
Jika Hek <
H, akan mengakibatkan Qs > Qd atau excess supply (kelebihan suplai barang),
yang akan menekan harga ke bawah. Jika Hek > H, akan mengakibatkan Qs <
Qd atau excess demand (kelebihan jumlah barang yang diminta), yang akan
mendorong harga barang jadi menaik. Keadaan akan stabil pada saat Hek = H,
karena Qs = Qd (jumlah barang yang ditawarkan produsen sama dengan jumlah
barang yang dikehendaki konsumen pada harga tersebut).
Contoh Soal :
- Terdapat
10.000 individu yang identik dalam pasar untuk komoditi A, masing-masing
dengan fungsi permintaan : Yd = 12-2PA dan 1.000
produsen komoditi A yang identik, masing-masing dengan fungsi penawaran :
Ys = 20PA.
Pertanyaan :
a.
Carilah fungsi permintaan pasar & fungsi penawaran
pasar untuk komoditi A
b.
Buatlah skedul permintaan pasar dan penawaran pasar
untuk komoditi A dan cari titik ekuilibriumnya serta buat gambar kurva
permintaan dan penawaran
c. Secara matematis carilah harga dan jumlah
ekuilibrium
Jawaban :
a.
Fungsi permintaan pasar & fungsi penawaran pasar
untuk komoditi A :
Yd = 10.000 (12-2PA)
Yd = 120.000 - 20.000PA
Ys
= 1.000 (20PA)
Ys
= 20.000PA
b.
Skedul permintaan pasar dan penawaran pasar untuk
komoditi A dan cari titik ekuilibriumnya :
A
|
Yd
|
Ys
|
6
|
0
|
120.000
|
5
|
20.000
|
100.000
|
4
|
40.000
|
80.000
|
3
|
60.000
|
60.000
|
2
|
80.000
|
40.000
|
1
|
100.000
|
20.000
|
0
|
120.000
|
0
|
c.
Harga dan jumlah ekuilibrium secara matematik :
Demand = Supply
Yd = Ys à 120.000 - 20.000PA = 20.000PA
40.000PA = 120.000
40.000PA
= 3 (harga keseimbangan)
Yd = 120.000 - 20.000PA
Yd = 120.000 - 20.000(3)
Yd = 60.000 unit
Ys = 20.000PA
Ys = 20.000 (3)
Ys = 60.000 unit
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN
PENAWARAN
TIU :
Setelah mengikuti kuliah ini
mahasiswa dapat mengukur tingkat elastisitas permintaan dan penawaran,
menganalisis dan menjelaskan keterkaitan elastisitas dengan keadaan yang
sebenarnya
TIK:
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat menghitung koefisien
elastisitas dan mampu membaca arti dari nilai koefisien elastisitas serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya
Sub Pembahasan :
Ø Pengertian elastisitas permintaan
Ø Jenis-jenis elastisitas permintaan
Ø Faktor-faktor yang mempengaruhi
elastisitas permintaan
Ø Pengertian elastisitas penawaran
Ø Jenis-jenis elastisitas penawaran
Ø Faktor-faktor yang mempengaruhi
elastisitas penawaran
DERAJAT KEPEKAAN PERMINTAAN (ELASTISITAS PERMINTAAN)
Pengertian
Elastisitas permintaan menggambarkan derajat kepekaan fungsi permintaan terhadap
perubahan yang terjadi pada variabel-variabel yang mempengaruhinya.
Macam Elastisitas Permintaan
1.
Elastisitas Harga (barang sendiri) atau
lengkapnya elastisitas harga dari permintaan atau elastisitas permintaan
terhadap harga.
Elastisitas
Harga yaitu suatu konsep yang dimaksudkan untuk mengukur derajaat perubahan
kuantitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan harga barang tersebut.
Macam
Elastisitas Harga :
a. Elastisitas Titik (Point Elasticity)
Secara
matematis sbb :
dimana :
EHx :
elastisitas (titik) harga dari permintaan barang X
∆X :
perubahan jumlah barang yang diminta
∆Hx :
perubahan harga barang X
X : jumlah
barang yang diminta
Hx : Harga
barang X
EHx < 1
: tak elastis
EHx = 1 :
unitary
EHx > 1
: elastis
b.
Elastisitas busur (arc
elasticity)
Secara
matematis sbb :
dimana :
Hx1 :
harga barang semula
Hx2 :
harga barang setelah berubah
X1 :
jumlah barang semula
X2 : jumlah barang setelah berubah
Secara grafis
sbb :
Gambar 4.1. Kurva Elastisitas Barang
2.
Elastistas Harga Silang
Elastisitas
harga silang yaitu merupakan derajat kepekaan permintaan barang X terhadap perubahan harga barang lain.
Secara
matematis sbb :
dimana :
Hy : Harga
barang lain
∆Hy :
perubahan harga barang lain.
Ada tiga macam
hubungan antara barang X dengan barang lain:
1). EHx < 0
: hubungan komplementer
2). EHx > 0
: hubungan substitusi
3). EHx = 0 :
hubungan netral
3.
Elastisitas Pendapatan
Elastisitas
pendapatan yaitu merupakan derajat kepekaan permintaan barang X terhadap
perubahan pendapatan atau anggaran belanja konsumen.
Secara
matematis elastisitas titik pendapatan sbb
dimana :
∆M :
perubahan pendapatan konsumen
M :
Pendapatan konsumen
Sedang
elastisitas busur pendapatan sbb :
bila Ep > 0
: barang normal
bila Ep < 0
: barang inferior
bila Ep < 1
: barang-barang kebutuhan pokok
bila Ep > 1
: barang-barang tidak pokok (barang mewah)
Faktor Penentu Elastisitas Permintaan
Ada
beberapa faktor yang menimbulkan perbedaan dalam elasisitas permintaan berbagai
barang, yaitu :
- Banyaknya Barang Penganti yang
Tersedia
Bila suatu
barang mempunyai banyak barang pengganti,permintaan cenderung untuk bersifat
elastis. Perubahan harga yang kecil saja akan menimbulkan perubahan yang besar
terhadap permintaan.
Permintaan
terhadap barang yang tidak banyak mempunyai barang pengganti adalah bersifat
tidak elastik, karena :
1)
Jika
harga naik para pembeli sukar memperoleh barang pengganti, sehingga permintaan
tidak banyak berkurang
2)
Jika
harga turun permintaannya tidak banyak bertambah, karena tidak banyak tambahan
pembeli yang pindah dari membeli barang yang bersaingan dengannya.
”Semakin banyak jenis barang pengganti terhadap
suatu barang, semakin elastis sifat permintaannya”
- Persentasi Pendapatan yang
Dibelanjakan
Besarnya
bagian pendapatan yang digunakan untuk membeli suatu barang dapat mempengaruhi
elastisitas permintaan terhadap barang tersebut.
”Semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan
untuk membeli suaru barang, semakin elastis permintaan akan barang tersebut”
- Jangka Waktu Analisis
Lamanya pengamatan
terhadap perubahan harga barang berpengaruh terhadap elastisitas.
”Semakin lama jangka waktu yang digunakan
analisis terhadap permintaan, semakin
elastis permintaan akan barang tersebut”
Manfaat dari Menaksir Elastisitas Permintaan
-
Bagi
Perusahaan, faktor tersebut dapat menjadi landasan dalam menyusun kebijakan
penjualan
-
Bagi
Pemerintah, dapat menjadi alat untuk meramalkan kesuksesan dari kebijakan
ekonomi yang akan dilaksanakan.
DERAJAT KEPEKAAN PENAWARAN (ELASTISITAS PENAWARAN)
Pengertian
Elastisitas permintaan menggambarkan derajat kepekaan fungsi penawaran terhadap
perubahan yang terjadi pada variabel-variabel yang mempengaruhinya. Atau
mengukur responsip penawaran sebagai akibat perubaan harga.
Koefisien Elastis Penawaran, dihitung dengan menggunakan rumus :
Persentase perubahan jumlah barang
yang ditawarkan
Es =
----------------------------------------------------------------------
Persentase perubahan
harga
Faktor Penentu Elastisitas Penawaran
Dua faktor
yang peting dalam menentukan elasisitas penawaran berbagai barang, yaitu :
- Sifat Perubahan Biaya Produksi
Penawaran
akan tidak bersifat elastis apabila kenaikan penawaran hanya dapat dilakukan
dengan mengeluarkan biaya yang sangat tinggi. Bila biaya tambahan yang
dikeluarkan tidak terlalu tinggi, penawaran akan bersifat elastis.
- Jangka Waktu Analisis
Dalam
menganalisis pengaruh waktu kepada elastisitas penawaran, dibedakan atas 3
jenis jangka waktu, yaitu :
1)
Masa
sangat singkat, yaitu : masa waktu dimana para penjual tidak dapat merubah
penawarannya (penawaran bersifat tidak elastis sempurna).
2)
Jangka
Pendek, dimana kapasitas alat-alat produksi yang ada tidak dapat ditambah,
kenaikan produksi dilakukan dengan cara menggunakan faktor-faktor produksi
secaa lebih intensif. (penawaran bersifat tidak elastis)
3)
Jangka
Panjang, produksi dan jumlah barang yang ditawarkan dapat dengan mudah ditambah
dalam jangka panjang (penawaran bersifat elastis)
TEORI PERMINTAAN KONSUMEN PENDEKATAN
UTILITY
TIU :
Setelah mengikuti kuliah ini
mahasiswa dapat menjelaskan pengertian utilitas, menerangkan pengaruh utilitas
dan permintaan serta menganalisisnya.
TIK:
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat mengetahui pendekatan
daya guna marginal, hukum guna batas yang menurun, nilai guna total dan nilai
guna marginal.
Sub Pembahasan :
Ø Pengertian utilitas
Ø Pengertian guna total dan guna
marginal
Ø Pendekatan kardinal dan ordinal
Ø Surplus konsumen dan produsen
TEORI PERILAKU KONSUMEN
Menerangkan
perilaku pembeli dalam menggunakan dan membelanjakan pendapatan yang
diperolehnya, yaitu :
·
Alasan para pembeli / konsumen untuk membeli
lebih banyak barang pada harga yang lebih rendah akan mengurangi pembelian pada
harga yang tinggi.
·
Bagaimana seseorang konsumen menentukan jumlah
dan komposisi dari barang yang akan dibeli dari pendapatan yang diperolehnya.
Nilai guna (utility) adalah kepuasan atau kenikmatan
yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi barang-barang. Jika kepuasan itu
makin tinggi, maka makin tinggi pula nilai gunanya (utility-nya).
PENDEKATAN TEORI PERILAKU
KONSUMEN :
·
Pendekatan Nilai Guna (Utility) Kardinal,
dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat
dinyatakan secara kuantitatif.
·
Pendekatan Nilai Guna (Utility) Ordinal,
manfaat atau kenikmatan yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsi
barang-barang tidak dikuantifikasi.
TEORI NILAI GUNA
Kepuasan atau
kenikmatan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi barang semakin tinggi,
maka makin tinggi pula nilai gunanya (utility-nya). Terbagi atas :
·
Nilai Guna Total (Total Utility/TU) : jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari
mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu.
·
Nilai Guna Marginal (marginal Utility/MU) : pertambahan/pengurangan kepuasan sebagai akibat
dari penambahan/pengurangan penggunaan suatu unit barang tertentu.
Hipotesis utama
teori nilai guna : hukum nilai guna marginal yang semakn menurun, menyatakan
bahwa tambahan nilai guna yang akan diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan
suatu barang akan menjadi lebih sedikit apabila orang tersebut terus menambah
konsumsinya atas barang tersebut.
MEMAKSIMALKAN NILAI GUNA (UTILITY)
Dalam keadaan dimana harga-harga berbagai macam barang adalah berbeda,
syarat yang harus dipenuhi untuk memberikan nilai guna yang maksimum adalah :
setiap rumah yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan berbagai jenis barang
akan memberikan nilai guna marginal
yang sama besarnya.
Hipotesis
:
·
Seseorang akan memaksimumkan nilai guna dari
barang-barang yang dikonsumsinya apabila perbandingan nilai guna marginal
berbagai barang tersebut adalah sama dengan perbandingan harga-harga barang
tersebut.
·
Seseorang akan memaksimumkan nilai guna dari
barang-barang yang dikonsumsinya apabila nilai guna marginal untuk setiap
rupiah yang dikeluarkan adalah sama untuk setiap barang yang dikonsumsikan.
SURPLUS KONSUMEN
Surplus konsumen, yaitu kelebihan atau perbedaan
antara kepuasan total atau total utility
(yang dinilai dengan uang) yang dinikmati konsumen dari mengkonsumsikan
sejumlah barang tertentu dengan pengorbanan totalnya (yang dinilai dengan uang)
untuk memperoleh atau mengkonsumsikan jumlah barang tersebut.
Secara grafis
sbb:
Gambar 5.1. Surplus Konsumen
Kesediaan Membayar (willingness to pay)
Kesediaan
Membayar adalah jumlah maksimum yang
mau dibayar oleh konsumen untuk memperoleh suatu barang. Sedangkan surplus
konsumen (consumer surplus)
adalah selisih antara kesediaan konsumen membayar dengan nilai yang
sesungguhnya ia bayarkan.
Sebagai contoh, umpamakan saja anda memiliki
album rekaman pertama Elvis Presley yang sekarang sudah amat langka. Karena anda
bukan penggemar berat Elvis, maka anda berniat menjualnya. Untuk memperoleh
harga tertinggi, maka ia mengadakan lelang.
Ada empat orang
penggemar Elvis, mereka adalah John, Paul, Ringo dan George. Mereka mau membeli namun dengan dibatasi oleh
jumlah maksimum yang mau mereka bayarkan untuk membelinya. Tabel 1
memperlihatkan harga maksimum yang mau mereka bayarkan. Batas maksimal yang mau
dibayarkan oleh masing-masing pembeli itulah yang disebut dengan Kesediaan Membayar.
Tabel. 5.1. Empat Kesediaan Membayar dari Para Calon Pembeli
Calon Pembeli
|
Kesediaan Membayar ($)
|
John
Paul
George
Ringo
|
100
80
70
50
|
Setelah
dilakukan tawar menawar, maka album tersebut terjual pada John yang mau membayar $100,
namun kenyataannya ia hanya membayar $80 karena penawar yang lain tidak mau
membayar lebih dari $80. John memperoleh keuntungan ekstra sebesar $20, dan
keuntungan inilah yang disebut sebagai surplus konsumen. Sedangkan tiga penawar
yang lain tidak mendapat surplus konsumen karena mereka tidak mendapatkan album
dan juga tidak membayar apa-apa.
Apa yang Diukur oleh Surplus
Konsumen?
Tujuan
mempelajari konsep surplus konsumen ini adalah untuk membuat penilaian normatif
tentang diinginkan atau tidaknya hasil yang dibuahkan oleh mekanisme pasar.
Surplus konsumen pada dasarnya mengukur manfaat atau keuntungan yang diterima
pembeli dari suatu barang, berdasarkan penilaian konsumen itu sendiri. Kunci
untuk tetap menyadari pentingnya surplus konsumen adalah dengan menghormati
preferensi (pilihan atau kecenderungan perilaku) pembeli. Namun disebagian
besar pasar kita dapat menyimpulkan dengan aman bahwa surplus konsumen
merupakan cerminan kesejahteraan ekonomis para konsumen. Para konsumen biasanya
mengasumsikan bahwa para pembeli adalah para pembuat keputusan yang rasional
sehingga preferensi mereka harus dihormati.
SURPLUS PRODUSEN
Misalnya, ketika
anda ingin mengecat rumah anda, maka anda akan mencari tukang cat, anda
mendapati empat tukang yang bersedia yakni Mary, Louise, Georgia, dan Paman
anda sendiri. Agar mendapat harga termurah, maka anda mengadakan lelang.
Pada prinsipnya,
keempat tukang cat itu mau menjual jasanya asalkan harga yang mereka terima
lebih besar daripada biaya pengecatan. Di sini istilah Biaya (cost) adalah nilai segala sesuatu yang
harus dikorbankan penjual dalam memproduksi suatu barang. Di dalamnya harus
tercakup semua pengeluaran (untuk membeli cat, kuas, sewa tangga, dll), serta
nilai waktu yang mereka habiskan untuk mengecat rumah anda. Tabel 5.2 menunjukkan biaya yang mereka
ambil.
Tabel 5.2.
Empat Kesediaan Menjual dari Para Calon Penjual
Calon Penjual
Jasa
|
Kesediaan
Menjual ($)
|
Mary
Louise
Paman Anda
|
900
800
600
500
|
Lelang dimulai, karena keempat tukang cat itu
sama-sama menginginkan pekerjaan, mereka bersaing menurunkan harga hingga batas
minimal, yakni mendekati atau sama dengan kesediaan menjualnya. Begitu Paman
anda menawarkan ongkos hanya sebesar $600 atau sedikit lebih rendah, maka ia
pun langsung mengungguli tiga tukang cat lainnya karena ia sendiri yang mau
mengecat rumah anda dengan ongkos di bawah $600.
Keuntungan yang
diterima paman anda adalah, selain bisnisnya berjalan lancar, si paman mendapat
keuntungan tambahan dengan menerima bayaran sedikit dibawah $600, karena ia
mampu mengerjakannya dengan ongkos $500. dalam kasus ini paman anda dikatakan
memperoleh surplus produsen, yaitu jumlah pembayaran yang diterima penjual
dikurangi biaya yang dipikulnya.
EFISIENSI PASAR
Surplus konsumen
dan surplus produsen adalah perangkat dasar yang digunakan para ekonom untuk
mengukur kesejahteraan ekonomis para penjual dan pembeli di sebuah pasar.
Pengatur Ekonomi yang Bijak
Untuk
mengevaluasi hasil-hasil pasar, kita umpamakan seorang pejabat pemerintah yang
serba bisa. Ia adalah seorang diktaktor yang serba tahu, sangat berkuasa, dan
juga memiliki niat baik dalam mengatur perekonomian. Ia ingin memaksimalkan
kesejahteraan ekonomi bagi segenap warga masyarakatnya. Apakah ia akan
membiarkan para penjual dan pembeli berusaha sendiri mencapai kondisi
ekuilibrium secara alamiah? Atau, haruskah ia melakukan sesuatu untuk
mempengaruhi pasar?
Jawabannya, si
pejabat pertama-tama harus mengetahui cara pengukuran kesejahteraan ekonomis
bagi masyarakatnya. Salah satu caranya adalah dengan menghitung surplus
produsen dan surplus konsumen yang disebut dengan surplus total (total surplus). Jika kita
rumuskan, maka total surplus adalah sebagai berikut :
Total surplus = surplus konsumen + surplus produsen
=
(nilai barang bagi pembeli – jumlah yang dibayar pembeli) +
(jumlah yang diterima penjual – biaya
produksi yang
dikeluarkan)
Jumlah yang
dibayarkan pembeli sesungguhnya sama dengan jumlah yang diterima penjual,
sehingga rumus total surplus dapat
disederhanakan menjadi :
Total
surplus = nilai barang bagi pembeli –
biaya produksi
Jika suatu
alokasi sumber daya dapat memaksimalkan surplus total, maka alokasi itu
dikatakan mempunyai efisiensi (efficiency).
Selain efisiensi, pejabat pemerintah yang berkuasa itu juga harus memperhatikan
kesemarataan (equality), yakni aspek
keadilan atau pemerataan distribusi kesejahteraan diantara segenap pembeli dan
penjual.
Ada beberapa
pokok yang dibuahkan oleh mekanisme pasar bebas, sebagai berikut :
1.
Pasar bebas mengalokasikan penawaran barang kepada
pembeli yang memberikan penilaian tertinggi atas barang itu, yang dapat diukur
berdasarkan kesediaan membelinya.
2.
Pasar bebas mengalokasikan permintaan atas suatu
barang kepada para penjual yang mampu memproduksinya dengan biaya yang paling
rendah.
3.
Pasar bebas memproduksi suatu barang dalam kuantitas
tertentu yang dapat memaksimalkan seluruh surplus produsen dan surplus
konsumen.
Dengan tiga
kesimpulan tentang hasil-hasil pasar di atas, maka jelaslah bagi kita bahwa
ekuilibrium pasar memaksimalkan seluruh surplus produsen dan surplus konsumen.
Dengan kata lain, kondisi ekuilibrium itu identik denga alokasi sumber daya
yang efisien. Karenanya, tugas si pejabat tadi sebenarnya sangat mudah, ia
cukup membiarkan pasar bekerja sebagaimana adanya, dan ia tidak perlu berbuat
apa-apa lagi.
Kesimpulan : Efisiensi Pasar dan Kegagalan Pasar
Pertama-tama
kita berpegang bahwa pasar bebas itu bersifat kompetitif sempurna. Padahal
dalam kenyataan sehari-hari, kompetisi/persaingan yang berlangsung di pasar
sering jauh sekali dari sempurna. Kemampuan suatu pihak dalam menentukan harga
secara sepihak inilah yang disebut sebagai kuasa pasar (market power). Keberadaan kuasa pasar mengakibatkan sebuah pasar
menjadi tidak efisien karena hal itu menjauhkan harga dan kuantitas ideal dari
ekuilibrium penawaran dan permintaan.
Asumsi kedua
yang kita gunakan sebagai dasar analisis kita adalah bahwa hasil-hasil pasar
hanya berkaitan denga kepentingan pembeli dan penjual. Padahal dalam
kenyataannya, keputusan-keputusan para pembeli dan penjual tidak hanya
mempengaruhi mereka saja, namun juga mempengaruhi orang-orang yang sama sekali
tidak terlibat dalam interaksi pasar, contohnya adalah polusi. Dampak sampingan
ini disebut sebagai “eksternalitas” (externality).
Keberadaan kuasa
pasar dan eksternalitas merupakan dua bentuk menonjol dari apa yang disebut
sebagai “kegagalan pasar” (market failure),
yakni ketidak mampuan sebagian pasar bebas sehingga tidak dapat mengalokasikan
sumber-sumber daya secara efisien.
Aplikasi : Biaya Perpajakan
Sepintas lalu,
dampak pengenaan pajak terhadap kesejahteraan pihak yang dikenai pajak sudah
nampak jelas. Begitu pajak diberlakukan, maka kesejahteraan para penjual dan
pembeli mengalami penurunan. Pajak memperbesar harga yang harus dibayar
pembeli, sekaligus menurunkan pendapatan yang seharusnya diterima oleh para
penjual.
Namun untuk
memahami sepenuhnya dampak-dampak yang ditimbulkan oleh pengenaan pajak
terhadap kesejahteraan ekonomi para pelaku pasar, kita harus membandingkan besarnya
penurunan kesejahteraan penjual dan pembeli itu dengan jumlah yang diterima
pemerintah.
Beban Baku Perpajakan
Jika pajak dibebankan terhadap para pembeli,
kurva permintaan akan bergeser kebawah sebesar pajak tersebut. Sedangkan jika
pajak itu dibebankan pada para penjual, maka hal tersebut akan menggeser kurva
penawaran ke atas sebesar pajak itu. Dalam kedua kasus ini, pengenaan pajak itu
sama-sama menaikkan harga yang harus dibayar pembeli, sedangkan pendapatan yang
diterima produsen dari penjualan produknya menjadi berkurang. Artinya,
pengenaan pajak itu selalu akan mengurangi surplus total bagi pembeli dan
penjual. Itulah yang disebut dengan “beban baku ” (deadweight
loss) pajak. Akibat dari adanya beban pajak ini, kuantitas barang yang
terjual akan turun, lebih rendah daripada tingkatannya seandainya beban pajak
itu tidak ada. Dalam kalimat lain, pemberlakuan pajak terhadap suatu jenis
barang akan mengakibatkan pasar barang tersebut menyusut. Namun dengan pajak
inilah pemerintah membiayai berbagai program dan jasa pelayanan umum,
mengadakan polisi untuk keamanan, pendidikan, dan menyediakan bantuan langsung
kepada masyarakat miskin.
Kesejahteraan Sebelum Pengenaan Pajak
Untuk melihat sejauh mana dampak-dampak
pengenaan pajak terhadap kesejahteraan ekonomi, terlebih dahulu kita harus
mengetahui situasi kesejahteraan masyarakat yang bersangkutan sebelum
pemerintahannya memberlakukan pajak. Perhatikan tabel berikut, yang menunjukkan
diagram penawaran dan permintaan.
Tabel 5.3. Pengenaan Pajak Mempengaruhi Kesejahteraan
Para Penjual dan Pembeli.
|
Sebelum Pajak
|
Sesudah Pajak
|
Perubahan
|
Surplus konsumen
Surplus produsen
Pendapatan pajak
Surplus total
|
A + B + C
D + E + F
Tidak ada
A + B + C + D + E + F
|
A
F
B + D
A + B + D + F
|
- (B + C)
- (D + E)
+ (B + D)
- (C + E)
|
Kurva permintaan mencerminkan kesediaan
membayar para pembeli, maka surplus konsumennya adalah bidang yang terletak
diantara kurva permintaan dan garis harga atau A + B + C. Demikian pula, karena
kurva penawaran mencerminkan biaya produksi yang harus ditanggung penjual, maka
surplus produsennya adalah bidang yang terletak diantara kurva penawaran dan
garis harga, atau D + E + F. Karena pajak belum dipungut, maka pendapatan
pajaknya sama dengan nol. Surplus total adalah penjumlahan dari surplus produsen
dan surplus konsumen, atau A + B + C + D + E + F.
Kesejahteraan Setelah Pengenaan Pajak
Setelah pemerintah mengenakan pajak, harga
yang harus dibayar menjadi meningkat, sehingga surplus konsumen menyusut
menjadi hanya A. Sedangkan harga atau pendapatan yang diterima penjual juga
berkurang menjadi hanya F. Sehingga terciptalah pendapatan pajak bagi
pemerintah sebesar B + D. Untuk mengetahui surplus total setelah pajak
diterapkan, maka hasilnya : A + B + D + F.
Perubahan Kesejahteraan
Kini kita dapat melihat dampak pengenaan
pajak dengan membandingkan kondisi kesejahteraan sebelum dan sesudah pajak.
Pajak mengakibatkan surplus konsumen turun senilai B + D, dan penyusutan
surplus produsen sebesar D + E. Pendapatan pajak yang semula tidak ada tercipta
sebesar B + D. Jelaslah bahwa pajak mengakibatkan kerugian bagi penjual dan
pembeli, dan di sisi lain memberikan keuntungan bagi pemerintah.
Beban Baku Pajak dan Keuntungan Perdagangan
Untuk memperoleh
gambaran tambahan mengapa pajak menimbulkan beban baku, simaklah contoh berikut
ini. Joe bekerja sebagai pembersih rumah Jane dengan upah $100 per minggu.
Biaya oportunitas atas waktu Joe adalah $80. Sedangkan nilai kebersihan rumah
bagi Jane adalah $120. Dengan demikian, Jane dan Joe sama-sama memperoleh keuntungan
$20, sedangkan surplus totalnya adalah $40.
Kemudian
andaikan pemerintah menerapkan pajak sebesar $50 per minggu kepada para
pembersih rumah. Upah maksimal yang mau dibayarkan Jane adalah $120, dan Joe
sulit menerima upah itu karena setelah dipotong pajak ia hanya akan memperoleh
$70, yang lebih rendah dari biaya oportunitasnya. Demikian pula sebaliknya,
upah minimum yang diinginkan Joe adalah $130 (biaya oportunitas plus pajak),
dan Jane tidak akan mau membayarnya karena melampaui nilai yang diberikannya
untuk kebersihan rumahnya yang hanya $120. Kesepakatan pun takkan tercapai
sehingga Joe kini harus menganggur sedangkan Jane harus rela hidup di rumah
yang berantakan.
Pengenaan pajak itu mengakibatkan Joe dan
Jane dirugikan $40 yang seharusnya menjadi
surplus total mereka. Sedangkan di pihak lain pemrintah tidak memperoleh
pendapatan apa-apa karena kesepakatan antara Joe dan Jane tidak terjadi. $40
itulah yang merupakan beban baku
yang ditimbulkan oleh pajak, yang merugikan penjual dan pembeli di pasar. Dari
analisis ini kita dapat menarik satu kesimpulan lagi mengenai pajak sebagai
sumber beban baku : pajak mengakibatkan beban baku karena menghalangi
penjual dan pembeli meraih keuntungan perdagangan.
Pajak menimbulkan beban baku karena pajak mendorong perubahan
perilaku para penjual dan pembeli sedemikian rupa hingga mengganggu efisiensi
pasar. Penerapan pajak mengakibatkan kenaikan harga yang harus dibayar pembeli,
sehingga mereka pun mengurangi konsumsi atau pembeliannya. Pajak itu sekaligus
menurunkan pendapatan yang seharusnya diterima penjual, sehingga mereka
mengurangi produksinya.
Beban Baku dan Pendapatan Pajak pada Berbagai Tingkat/Tarif Pajak
Tarif pajak dimana pun biasanya sering
berubah-ubah. Para pembuat kebijakan di
tingkat lokal, provinsi, negara bagian hingga tingkat federal atau nasional,
seringkali tergoda untuk menaikkan atau menurunkan tarif pajak demi memacu
perekonomian sekaligus memperbesar pendapatan pemerintah.
Pendapatan pajak (tax
revenue) yang diterima pemerintah adalah hasil perkalian antara tarif pajak
dengan jumlah penjualan. Jika tarif pajak masih saja dinaikkan, maka tidak akan
ada pendapatan baru dari pajak, bahkan pendapatan yang ada akan turun, karena
masyarakat akan terus menekan/mengurangi pembelian atau penjualannya.
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN DAN ANALISIS KURVA KEPUASAN SAMA
TIU :
Setelah mengikuti kuliah ini
mahasiswa akan dapat mengetahui pendekatan daya guna marginal, pendekatan
indefferent, hukum guna batas yang menurun serta mampu menganalisisnya
TIK:
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa akan dapat mengetahui
pendekatan daya guna marginal, pendekatan indeferensi, hukum guna batas yang
menurun dan nilai guna total serta nilai guna marginal.
Sub Pembahasan :
Ø Pengertian Kepuasan Sama
Ø Garis anggaran
Ø Garis pendapatan konsumen
Ø Garis harga konsumen
Ø Masalah penggunaan kurva indeferen normal
Secara historis, teori nilai
guna (utility) merupakan teori yang
lebih dahulu dikembangkan untuk menerangkan kelakuan individu dalam memilih
barang-barang yang akan dibeli dan
dikonsumsinya. Kelemahan penting dari teori nilai guna, yaitu menyatakan
kepuasan dalam angka-angka adalah kurang tepat, karena kepuasan adalah sesuatu
yang tidak mudah untuk diukur. Sir John R. Hicks telah mengembangkan suatu
pendekatan untuk mewujudkan prinsip pemaksimuman kepuasan oleh seorang konsumen
yang mempunyai pendapatan terbatas. Analisis yang dikembangkan adalah analisis
kurva kepuasan sama, yang menggambarkan dua macam kurva, kurva kepuasan sama dan garis
anggaran pengeluaran.
Dalam mecontohkan adalah
kombinasi barang yang mewujudkan kepuasan sama. Lihat tabel 6.1 yang
menunjukkan gabungan dua barang dalam berbagai kombinasi yang memberikan
kepuasan sama.
Tabel 6.1. Gabungan Makanan dan Pakaian yang Memberi Kepuasan
Sama
Gabungan
Barang
|
Makanan
|
Pakaian
|
Tingkat
Penggantian Marginal antara akanan dan pakaian
|
A
|
10
|
2
|
|
|
|
|
3/1=3,0
|
B
|
7
|
3
|
|
|
|
|
2/1=2,0
|
C
|
5
|
4
|
|
|
|
|
1/1=1,0
|
D
|
4
|
5
|
|
|
|
|
1/2=0,5
|
E
|
3
|
7
|
|
|
|
|
1/3=0,3
|
F
|
2
|
10
|
|
Berdasarkan kepada
gabungan-gabungan A, B, C, D, E dan F, bila digambarkan pada titik-titik yang
menunjukkan gabungan tersebut akan dperoleh kurva kepuasan sama. Jadi kurva kepuasan sama adalah suatu kurva yang
menggambarkan gabungan barang-barang yang akan memberikan kepuasan yang sama
besarnya.
Gambar 6.1. Kurva Kepuasan Sama
Kurva kepuasan sama
menggambarkan keinginan konsumen untuk memperoleh barang-barang dan kepuasan
yang akan dinikmatinya dari mengkonsumsi barang-barang tersebut. Dalam
kenyataannya, konsumen tidak dapat memperoleh semua barang yang diinginkannya,
sebab dibatasi oleh pendapatan yang dapat dibelanjakannya.
Bagaimana konsumen harus
membelanjakan pendapatannya sehingga pengeluaran tersebut menciptakan kepuasan
yang paling maksimum? Analisis yang digunakan dengan menggambarkan garis
anggaran pengeluaran (budget line)
yang menunjukkan berbagai gabungan barang-barang yang dapat dibeli oleh
sejumlah pendapatan tertentu.
Tabel 6.2. Gabungan Makanan dan Pakaian yang dapat Dibeli Konsumen
Gabungan
Barang
|
Makanan
|
Pakaian
|
A
|
15
|
0
|
B
|
12
|
2
|
C
|
9
|
4
|
D
|
6
|
6
|
E
|
3
|
8
|
F
|
0
|
10
|
Gambar 6.2. Garis Anggaran Pengeluaran
Contoh Soal :
d. Apabila seseorang konsumen tertentu
membeli durian dan mangga, nilai guna total dari memakan masing-masing buah
tersebut adalah seperti yang ditunjukkan dalam tabel di bawah ini :
Durian
|
Mangga
|
||
Jumlah
|
UT
|
Jumlah
|
UT
|
1
|
30
|
1
|
25
|
2
|
46
|
2
|
38
|
3
|
58
|
3
|
51
|
4
|
68
|
4
|
60
|
5
|
76
|
5
|
67
|
6
|
83
|
6
|
72
|
Pertanyaan :
a. Tentukan nilai guna marginal dari memakan
durian dan memakan mangga
b.
Misalkan harga
mangga dan durian masing-masing adalah Rp 500,00. berapakah durian dan mangga
yang akan dibeli apabila ia mempunyai uang Rp 2.500,00? Bagaimana pula
kalau uang yang tersedia Rp 4.000,00
c.
Apabila harga durian Rp 1.000,00 dan harga mangga Rp
500,00. berapakah durian dan berapa mangga yang akan dibeli sekiranya konsumen
tersebut mempunyai uang Rp 5.000,00
Jawaban :
a. Nilai guna marginal dari memakan durian
dan mangga adalah :
Mangga
|
Durian
|
||||
Jumlah
|
UT
|
UM
|
Jumlah
|
UT
|
UM
|
1
|
30
|
-
|
1
|
25
|
-
|
2
|
46
|
16
|
2
|
38
|
13
|
3
|
58
|
12
|
3
|
51
|
12
|
4
|
68
|
10
|
4
|
60
|
9
|
5
|
76
|
8
|
5
|
67
|
7
|
6
|
83
|
7
|
6
|
72
|
5
|
b. Bila uang yang tersedia Rp 2.500,00 dengan
harga mangga dan harga durian sama yaitu
Rp 500,00/butir, jumlah durian dan mangga yang dibeli :
XHx +
YHy = P
500X +
500Y = 2.500
Y
= 2.500 – 500X
500
Y = 5 – X
Jumlah
Durian
|
Jumlah
Mangga
|
Guna Total
|
0
|
5
|
67
|
1
|
4
|
90
|
2
|
3
|
97
|
3
|
2
|
96
|
4
|
1
|
93
|
5
|
0
|
76
|
Dengan demikian konsumen akan memilih membeli
durian 2 butir dan mangga 3 butir.
(2 durian x Rp 500,00) + (3 mangga x Rp 500,00) =
Rp 2.500,00
Apabila uang yang tersedia Rp 4.000,00 komposisi
yang dibeli konsumen adalah :
XHx +
YHy = P
500X +
500Y = 4.000
Y = 4.000 – 500X
500
Y = 8 – X
Jumlah
Durian
|
Jumlah
Mangga
|
Guna Total
|
2
|
6
|
118
|
3
|
5
|
125
|
4
|
4
|
128
|
5
|
3
|
127
|
6
|
2
|
152
|
(6 durian x Rp 500,00) + (2 mangga x Rp 500,00) =
Rp 4.000,00
c. Bila uang yang tersedia sebesar Rp
5.000,00 tetapi harga durian menjadi Rp 1.000,00/butir dan harga mangga tetap,
jumlah durian dan mangga yang dibeli :
XHx +
YHy = P
1.000 X +
500Y = 5.000
Y = 5.000 – 1.000X
500
Y = 10 – 2X
Jumlah
Durian
|
Jumlah
Mangga
|
Guna Total
|
2
|
6
|
118
|
3
|
4
|
118
|
4
|
2
|
106
|
5
|
0
|
76
|
Ada dua kemungkinan :
(2 durian x Rp 1.000,00) + (6 mangga x Rp 500,00)
= Rp 5.000,00
(3 durian x Rp 1.000,00) + (4 mangga x Rp 500,00)
= Rp 5.000,00
TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN
PERUSAHAAN
TIU :
Setelah mengikuti kuliah ini
mahasiswa akan dapat mengerti bentuk-bentuk perusahaan, pengertian produksi,
bentuk-bentuk produksi dan jangka waktu produksi
TIK:
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat mengetahui bentuk dan
badan hukum suatu perusahaan, mampu menjelaskan konsep teori produksi jangka
pendek, mampu menganalisis periode produksi, mampu menjelaskan tentang tahap
produksi.
Sub Pembahasan :
Ø Bentuk-bentuk perusahaan
Ø Teori produksi
Ø Fungsi Produksi
Ø Tahap-tahap produksi
Ø Keseimbangan isoquant dan isocost
BENTUK-BENTUK
PERUSAHAAN
PERUSAHAAN
PERORANGAN
Dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab penuh
terhadap semua resiko dan aktivitas perus ahaan. Tidak ada pemisahan modal
antara kekayaan pribadi dan kekayaan perusahaan.
Kebaikan :
·
Pemilik bebas mengambil keputusan
·
Seluruh
keuntungan perusahaan menjadi hak pemilik perusahaan
·
Rahasia perusahaan terjamin
·
Pemilik lebih giat berusaha
Keburukan :
·
Tanggungjawab pemilik tidak terbatas
·
Sumber keuangan perus ahaan terbatas
·
Kelangsungan
hidup perusahaan kurang terjamin
·
Seluruh
aktivitas manajemen dilakukan sendiri, sehingga pengelolaan manajemen menjadi
kompleks
FIRMA
Persekutuan antara dua orang atau lebih dengan bersama untuk melaksanak an usaha, umumnya dibentuk oleh orang-orang yang memiliki Keahlian sama atau seprofesi dengan tanggungjawab masing-masing anggota tidak terbatas, laba ataupun kerugian akan ditanggung bersama.
Kebaikan :
·
Kemampuan manajemen lebih besar, karena ada
pembagian kerja diantara para anggota
·
Pendiriannya
relatif mudah, baik dengan Akta atau tidak memerlukan Akta Pendirian
·
Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi
Keburukan :
·
Tanggungjawab pemilik tidak terbatas
·
Kerugian yang disebabkan oleh seorang anggota,
harus ditanggung bersama anggota lainnya
·
Kelangsungan
hidup perusahaan tidak menentu.
PERSEROAN KOMANDITER (CV)
Bentuk Badan Usaha CV adalah bentuk
perusahaan kedua setelah PT yang paling banyak digunakan para pelaku bisnis
untuk menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Namun tidak semua bidang
usaha dapat dijalankan Perseroan Komanditer (CV), hal ini mengingat adanya
beberapa bidang usaha tertentu yang diatur secara khusus dan hanya dapat
dilakukan oleh badan usaha Perseroan Terbatas (PT).
Perseroan Komanditer adalah bentuk perjanjian kerjasama berusaha bersama antara 2 (dua) orang atau dengan AKTA OTENTIK sebagai AKTA PENDIRIAN yang dibuat dihadapan NOTARIS yang berwenang. Para pendiri perseroan komanditer terdiri dari PESERO AKTIF dan PERSERO PASIF yang membedakan adalah tanggungjawabnya dalam perseroan.
Perseroan Komanditer adalah bentuk perjanjian kerjasama berusaha bersama antara 2 (dua) orang atau dengan AKTA OTENTIK sebagai AKTA PENDIRIAN yang dibuat dihadapan NOTARIS yang berwenang. Para pendiri perseroan komanditer terdiri dari PESERO AKTIF dan PERSERO PASIF yang membedakan adalah tanggungjawabnya dalam perseroan.
Persero Aktif yaitu orang yang aktif
menjalankan dan mengelola perusahaan termasuk bertanggung jawab secara penuh
atas kekayaan pribadinya. Persero Pasif yaitu orang yang hanya bertanggung
jawab sebatas uang yang disetor saja kedalam perusahaan tanpa melibatkan harta
dan kekayaan peribadinya.
Kebaikan :
·
Kemampuan manajemen lebih besar
·
Proses pendirianya relatif mudah
·
Modal yang dikumpulkan bisa lebih besar
·
Mudah memperoleh kredit
Keburukan :
·
Sebagian sekutu yang menjadi Persero Aktif
memiliki tanggung tidak terbatas
·
Sulit menarik kembali modal
·
Kelangsungan
hidup perusahaan tidak menentu
PERSEROAN TERBATAS (PT)
Bentuk badan
usaha PT adalah bentuk perusahaan yang paling populer dalam bisnis dan paling
banyak digunakan oleh para pelaku bisnis di Indonesia dalam menjalankan
kegiatan usaha diberbagai bidang. Selain memiliki landasan huk um yang jelas
seperti yang diatur dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang PERSEROAN
TERBATAS bentuk PT ini juga dirasakan lebih menjaga keamanan para pemegang
saham/pemilik modal dalam berusaha.
Sama halnya
dengan CV pendirian PT juga dilakukan minimal oleh 2 (dua) orang atau lebih,
karena sistem hukum di Indonesia menganggap dasar dari perseroan terbatas
adalah suatu perjanjian maka pemegang saham dari perseroan terbatas pun minimal
haruslah berjumlah 2 (dua) orang, dengan jumlah modal dasar minimum Rp.
50.000.000,-, sedangkan untuk bidang usaha tertentu jumlah modal dapat berbeda
seperti yang ditentukan serta berlaku aturan khusus yang mengatur tentang
bidang usaha tersebut.
Berdasarkan
Jenis Perseroan, maka Perseroan Terbatas (PT) dibagi menjadi :
PT-Non
Fasilitas Umum atau PT. Biasa
PT-Fasilitas
PMA
PT-Fasilitas
PMDN
PT-Persero
BUMN
PT-Perbankan
PT-Lembaga
Keuangan Non Perbankan
PT-Usaha
Khusus
Berdasarkan
penanaman modalnya jenis perseroan terbatas dibagi menjadi :
Perseroan
Terbatas dalam rangka rangka Penanaman Modal Asing (PT-PMA)
Perseroan
Terbatas dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri (PT-PMDN)
Perseroan
Terbatas yang modalnya dimiliki oleh Warga Negara Indonesia/Badan Hukum
Indonesia (PT-SWASTA NASIONAL)
PT-Perseron
BUMN,Perseroan Terbatas yang telah go public (PT-Go Public) yaitu perseroan
yang sebagian modalnya telah dimiliki Publik dengan jalan membeli saham lewat
pasar modal (Capital Market) melalui bursa-bursa saham
Walaupun
populer dalam kegiatan bisnis bentuk PT pun memiliki kebaikan dan keburukan
antara lain :
Kebaikan :
·
Pemegang saham bertanggung jawab terbatas
terhadap hutang-hutang perusahaan
·
Mudah mendapatkan tambahan dana/modal
misalnya dengan mengeluarkan saham baru
·
Kelangsungan hidup perusahaan lebih
terjamin
·
Terdapat efesiensi pengelolaan sumber dana
dan efesiensi pimpinan, karena pimpinan dapat diganti sewak tu-waktu melalui
Rapat Umum Pemegang Saham
·
Kepengurusan perseroan memiliki tanggung
jawab yang jelas kepada pemilik atau pemegang saham.
·
Diatur dengan jelas oleh undang-undang
perseroan terbatas serta peraturan lain yang mengikat dan melindungi kegiatan
perusahaan
Keburukan :
·
Merupakan subjek pajak tersendiri dan
deviden yang diterima pemegang saham akan dikenak an pajak
·
Kurang terjamin rahasia perusahaan, karena
semua kegiatan harus dilaporkan kepada pemegang saham
·
Proses pendiriannya membutuhkan waktu
lebih lama dan biaya yang lebih besar dari CV
·
Proses Pembubaran, Perubahan Anggaran
Dasar, Penggabungan dan Pengambilalihan perseroan membutuhk an waktu dan biaya
serta persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
PERUSAHAAN DITINJAU DARI SUDUT TEORI EKONOMI
Dalam teori ekonomi, berbagai jenis
perusahaan dipandang sebagai unit-unit badan usaha yang mempunyai tujuan sama
yaitu : “mencapai keuntungan yang maksimum”.
Cara Memaksimumkan Keuntungan
Keuntungan yang maksimum dicapai apabila perbedaan
antara hasil penjualan dan biaya produksi mencapai tingkat yang paling besar.
Masalah pokok yang harus dipecahkan produsen
adalah :
·
Komposisi
faktor produksi yang bagaimana perlu digunakan untuk mencapai tingkat produksi
yang tinggi. Sehingga perlu memperhatikan fungsi produksi, yaitu hubungan
antara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakannya.
·
Komposisi
faktor produksi yang bagaimana meminimumkan biaya produksi yang dikeluarkan
untuk mencapai satu tingkat produksi tertentu. Produsen perlu
memperhatikan :
Ø
Besarnya pembayaran kepada faktor produksi
tambahan yang akan digunakan.
Ø
Besarnya pertambahan hasil penjualan yang
diwujudkan oleh faktor produksi yang ditambah tersebut.
Fungsi Produksi
Menunjukkan
sifat hubungan antara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang
dihasilkan, faktor-faktor produksi disebut sebagai input dan jumlah produksi
disebut sebagai output.
TEORI PRODUKSI DALAM ILMU
EKONOMI
Teori produksi menyebutkan bahwa kepuasan produsen
diperoleh dengan memaksimumkan keuntungan produksi (maksimation of profit).
v Proses produksi : rangkaian dari kegiatan-kegiatan
produksi.
v Proses distribusi : rangkaian dari kegiatan-kegiatan
distribusi
v Proses konsumsi : rangkaian dari kegiatan-kegiatan
konsumsi
v Kegiatan produksi : kegiatan menciptakan/meningkatkan
kefaedahan
Produksi : Proses mempergunakan
unsur-unsur produksi dengan maksud menciptakan faedah untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Kebutuhan manusia ada dua : barang-barang dan jasa. Barang : alat penemuan
kebutuhan manusia yang tampak. Jasa : alat penemuan kebutuhan manusia yang
tidak tampak tapi dapat dirasa
Barang ekonomi : Barang-barang
yang diperoleh dengan mengorbankan sesuatu.
Dalam ilmu ekonomi, teori produksi dalam analisis dibedakan pada dua
pendekatan, yaitu :
1.
Teori
Produksi dengan Satu Faktor Berubah
Teori produksi
menggambarkan tentang hubungan antara tingkat produksi suatu barang dengan
jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi
barang tersebut. Dengan demikian dalam analisis faktor-faktor lainnya dianggap
tetap.
2.
Teori
Produksi dengan Dua Faktor Berubah
Teori produksi
menggambarkan tentang hubungan antara tingkat produksi suatu barang dengan dua
jenis faktor produksi (tenaga kerja dan modal) dapat diubah yang digunakan
untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi yang tersebut.
Pada prinsipnya kegiatan produksi yang dilakukan
oleh produsen-produsen dalam pendekatannya dibagi 3 bagian :
·
Jangka pendek (short run) : (1). Waktunya cukup pendek
sehingga ada faktor input tetap (fixed
input), (2). teknologi yang digunakan tidak berubah (konstan), (3). satu siklus
produksi dapat diselesaikan.
·
Jangka panjang (long run) : (1). Tidak ada input tetap
lagi, hanya input variabel (variable
input) saja yang ada, (2). Teknologi
konstan.
·
Jangka sangat panjang
(very long run) : teknologi berubah,
dan biasanya tidak hanya membicarakan satu fungsi produksi saja.
FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI
Faktor-faktor produksi (sumber-sumber daya) adalah
benda-benda yang disediakan oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat
digunakan untuk memperoduksi barang-barang dan jasa-jasa.
Faktor-faktor produksi yang tersedia dalam
perekonomian akan menentukan sampai dimana suatu negara dapat menghasilkan
barang dan jasa. Faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian dibedakan
dalam 4 jenis, yaitu :
1. Tanah dan Sumber Alam
Faktor produksi yang disediakan alam, meliputi : tanah,
berbagai jenis barang tambang, hasil hutan dan sumber alam lainnya yang dapat
dijadikan modal. Kekayaan alam meliputi : (1) Tanah dan keadaan iklim, (b) Kekayaan hutan, (c) Kekayaan di bawah
tanah (bahan pertambangan), (d) Kekayaan air, sebagai sumber tenaga penggerak,
untuk pengangkutan, sebagai sumber bahan makanan (perikanan), sebagai sumber
pengairan dll.
Keadaan alam, khusus tanah dipengaruhi oleh : luas tanah,
mutu tanah dan keadaan iklim. Sumber-sumber alam merupakan dasar untuk kegiatan
disektor pertanian, kehewanan, perikanan dan di sektor pertambangan. Sektor-sektor itu lazim disebut produksi
primer (industri pabrik dipandang sebagai produksi sekunder).
2. Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah
semua yang bersedia dan sanggup bekerja. Golongan ini meliputi yang bekerja
untuk kepentingan sendiri, baik anggota-anggota keluarga yang tidak menerima
bayaran berupa uang maupun mereka yang bekerja untuk gaji dan upah. Juga yang
menganggur, tetapi yang sebenarnya bersedia dan mampu untuk bekerja.
Berdasarkan umur tenaga
kerja dibagi tiga :
b. Penduduk
dibawah usia kerja : dibawah 15 tahun
c. Golongan
antara 15 - 64 tahun
d. Golongan
yang sebenarnya sudah melebihi umur kerja, diatas 65 tahun.
Faktor produksi berupa tenaga kerja ini adalah manusia/SDM
yang mempunyai keahlian dan ketrampilan yang dibedakan 3 golongan, yaitu :
a.
Tenaga kerja kasar, adalah tenaga yang tidak berpendidikan atau berpendidikan rendah dan tidak memiliki
keahlian dalam suatu bidang pekerjaan (contoh : tukang sapu jalan, kuli bangunan
dll).
b.
Tenaga kerja terampil, adalah tenaga kerja yang
memiliki keahlian dari pelatihan atau
pengalaman kerja (contoh : montir mobil, tukang kayu, perbaikan TV dan
lain-lain).
c.
Tenaga kerja terdidik, adalah tenaga kerja yang
memiliki pendidikan cukup tinggi dan ahli dalam bidang tertentu (contoh :
dokter, akuntan, insinyur, dll).
3. Modal
Faktor produksi berupa benda yang diciptakan manusia akan
digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang mereka butuhkan
(contoh : bangunan pabrik, mesin-mesin dan peralatan pabrik, alat-alat
angkutan, dll). Setiap waktu ada persediaan barang-barang yang ditanam di
gudang-gudang atau toko-toko dan sudah siap untuk dijual. Semua bahan-bahan
mentah dan barang-barang selesai yang ada dalam persediaan tadi disebut stock (inventory).
4. Keahlian Keusahawanan (pengelolaan)
Faktor produksi ini berbentuk keahlian dan kemampuan usaha
untuk mendirikan dan mengembangkan keterampilan berupa benda yang diciptakan
manusia dan digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang mereka
butuhkan. Keahlian keusahawanan meliputi kemahirannya mengkoordinasi berbagai
sumber atau faktor produksi tersebut secara efektif dan efisien, sehingga
usahanya berhasil dan berkembang serta dapat menyediakan barang dan jasa untuk
masyarakat. Tugas pengelolaan adalah
untuk mengatur ketiga faktor produksi di atas untuk kerja sama dalam proses
produksi. Peranan pengelolaan (skills),
yaitu memimpin usaha-usaha yang bersangkutan, mengatur organisasinya dan
menaikkan mutu tenaga manusia untuk mempergunakan unsur-unsur modal dan alam
dengan sebaik-baiknya.
Pengertian
skills meliputi :
1)
Managerial skills atau entrepreneurial
skills.
Kemampuan
untuk mempergunakan kesempatan-kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya.
2)
Technological skills
Berhubungan
dengan keahlian yang khusus bersifat ekonomis teknis yang diperlukan untuk
kegiatan ekonomi dan produksi.
3) Organizational skills
Kecerdasan untuk mengatur berbagai usaha. Hal ini
bertalian dengan hal-hal didalam lingkungan sebuah perusahaan (hal-hal intern
dari perusahaan) maupun dengan kegiatan-kegiatan di dalam rangka masyarakat seperti
usaha menyusun koperasi, bank-bank dsb.
Konsepsi dari Suatu Fungsi Produksi
Fungsi produksi, yaitu suatu
hubungan mathematis yang menggambarkan suatu cara dimana jumlah dari hasil produksi
tertentu tergantung dari jumlah input tertentu yang digunakan. Suatu fungsi
produksi memberikan keterangan mengenai jumlah output yang mungkin diharapkan
apabila input-input dikombinasikan dalam suatu cara yang khusus. Macam-macam
kombinasi ini banyak macamnya. Macam hasil produksi dan banyaknya hasil
produksi yang akan diperoleh tergantung pada (merupakan fungsi dari pada) macam
dan jumlah input yang digunakan.
Fungsi produksi umumnya ditulis
sebagai Y = f (X), dimana Y menunjukkan hasil produksi; f sebelum tanda kurung
menyatakan : "tergantung" yaitu "suatu fungsi dari"; dan
huruf X menunjukkan suatu input yang digunakan. Apabila jumlah input yang
digunakan lebih dari 1 maka fungsi produksi tersebut dapat dituliskan : Y =
f(X1, X2, ...., Xn); dimana X1, X2, ..., Xn merupakan jenis input yang
digunakan.
Asumsi-asumsi dari fungsi
produksi tersebut adalah :
v Fungsi produksi bersifat kontinyu
v Fungsi produksi bernilai tunggal dari masing-masing
variabel di dalamnya
v Derivasi I dan II fungsi ini tetap kontinyu
v Fungsi produksi harus relevan (bernilai positip) baik
untuk input X maupun output Y
v Penggunaan tehnologi adalah maksimal pada tingkatnya.
Jenis-jenis
Fungsi Produksi
1.
Constant
return, hubungan yang menunjukkan jumlah hasil produksi meningkat dengan jumlah
yang sama untuk setiap kesatuan tambahan input.
2.
Increasing return: Hubungan dimana kesatuan tambahan
input menghasilkan suatu tambahan hasil produksi yang lebih besar dari
kesatuan-kesatuan sebelumnya.
3.
Decreasing return: Hubungan yang mana
kesatuan-kesatuan tambahan input menghasilkan suatu kenaikan hasil produksi
yang lebih kecil dari kesatuan-kesatuan sebelumnya.
`
BIAYA PRODUKSI
TIU :
Setelah mengikuti kuliah ini
mahasiswa mengerti biaya produksi, mampu menghitung biaya produksi, menentukan
skala ekonomis produksi dan mampu menganalisis.
TIK:
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat mengetahui macam-macam
biaya produksi dan karakteristiknya, mampu menjelaskan konsep teori produksi
jangka pendek, mampu menganalisis periode produksi, mampu menggambarkan
kurva-kurva biaya produksi, mampu menghitung skala produksi yang efisien dan
tidak efisien.
Sub Pembahasan :
Ø Pengertian
biaya produksi
Ø Jenis-jenis biaya produksi
Ø Cara menggambar biaya produksi
Ø Maksimisasi keuntungan
Ø Contoh-contoh numerik fungsi produksi dan
kurva biaya
TEORI BIAYA PRODUKSI
Analisis biaya produksi perusahaan dibedakan dalam
dua jangka, yaitu :
1.
Biaya
Produksi Dalam Jangka Pendek
Teori Produksi menggambarkan
tentang hubungan antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga
kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang
tersebut. Dengan demikian dalam analisis faktor-faktor lainnya dianggap tetap.
2.
Biaya
Produksi Dalam Jangka Panjang
Teori produksi menggambarkan
tentang hubungan antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga
kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang
tersebut. Dengan demikian dalam analisis faktor-faktor lainnya dianggap tetap.
Model Operasi
Diasumsikan bahwa semua
perusahaan mengikuti pembuatan keputusan rasional, dan akan memproduksi pada
keluaran maksimalisasi keuntungan. Dalam asumsi ini, ada empat kategori dimana
keuntungan perusahaan akan dipertimbangkan:
v Sebuah perusahaan dikatakan membuat sebuah keuntungan
ekonomi ketika average total cost lebih rendah dari setiap produk
tambahan pada keluaran maksimalisasi keuntungan. Keuntungan ekonomi adalah
setara dengan kuantitas keluaran dikali dengan perbedaan antara average
total cost dan harga.
v Sebuah perusahaan dikatakan membuat sebuah keuntungan
normal ketika keuntungan ekonominya sama dengan nol. Keadaan ini terjadi ketika
average total cost setara dengan harga pada keluaran maksimalisasi
keuntungan.
v Jika harga adalah di antara average total cost dan
average variable cost pada keluaran maksimalisasi keuntungan, maka
perusahaan tersebut dalam kondisi kerugian minimal. Perusahaan ini harusnya
masih meneruskan produksi, karena kerugiannya akan makin membesar jika berhenti
produksi. Dengan produksi terus menerus, perusahaan bisa menaikkan biaya
variabel dan akhirnya biaya tetap, tetapi dengan menghentikan semuanya akan
mengakibatkan kehilangan semua biaya tetapnya.
v Jika harga dibawah average variable cost pada
maksimalisasi keuntungan, perusahaan harus melakukan penghentian. Kerugian
diminimalisir dengan tidak memproduksi sama sekali, karena produksi tidak akan
menghasilkan keuntungan yang cukup signifikan untuk membiayai semua biaya tetap
dan bagian dari biaya variabel. Dengan tidak berproduksi, kerugian perusahaan
hanya pada biaya tetap. Dengan kehilangan biaya tetapnya, perusahaan menemui
tantangan. Akan keluar dari pasar seutuhnya atau tetap bersaing dengan resiko
kerugian menyeluruh.
Biaya Peluang
Walaupun biaya peluang (opportunity
cost) terkadang sulit untuk dihitung, efek dari biaya peluang sangatlah
universal dan nyata pada tingkat perorangan. Bahkan, prinsip ini dapat
diaplikasikan kepada semua keputusan, dan bukan hanya bidang ekonomi. Sejak kemunculannya
dalam karya seorang ekonom Jerman bernama Freidrich von Wieser, sekarang biaya
peluang dilihat sebagai dasar dari teori nilai marjinal.
Biaya peluang merupakan salah
satu cara untuk melakukan perhitungan dari sesuatu biaya. Bukan saja untuk
mengenali dan menambahkan biaya ke proyek, tetapi juga mengenali cara
alternatif lainnya untuk menghabiskan suatu jumlah uang yang sama. Keuntungan
yang akan hilang sebagai akibat dari alternatif terbaik lainnya; adalah merupakan
biaya peluang dari pilihan pertama.
Sebuah contoh umum adalah seorang
petani yang memilih mengolah pertaniannya dibandingkan dengan menyewakannya ke tetangga.
Maka, biaya peluangnya adalah keuntungan yang hilang dari menyewakan lahan
tersebut. Dalam kasus ini, sang petani mungkin mengharapkan untuk mendapatkan
keuntungan yang lebih besar dari pekerjaan yang dilakukannya sendiri. Begitu
juga dengan memasuki universitas dan mengabaikan upah yang akan diterima jika
memilih menjadi pekerja, yang dibanding dengan biaya pendidikan, buku, dan
barang lain yang diperlukan (sebagai biaya total dari kehadirannya di
universitas). Contoh lainnya ialah biaya peluang dari melancong ke Bahamas,
yang mungkin merupakan uang untuk pembayaran cicilan rumah.
Perlu diingat bahwa biaya peluang
bukanlah jumlah dari alternatif yang ada, melainkan lebih kepada
keuntungan dari suatu pilihan alternatif yang terbaik. Biaya peluang yang
mungkin dari keputusan sebuah kota membangun rumah sakit di lahan kosong, merupakan
kerugian dari lahan untuk gelanggang olahraga, atau ketidakmampuan untuk
menggunakan lahan menjadi sebuah tempat parkir, atau uang yang bisa
didapat dari menjual lahan tersebut, atau kerugian dari
penggunaan-pengguaan lainnya yang beragam, tapi bukan merupakan agregat dari
semuanya (ditotalkan). Biaya peluang yang sebenarnya, merupakan keuntungan yang
akan hilang dalam jumlah terbesar diantara alternatif-alternatif yang telah
disebutkan tadi.
Satu pertanyaan yang muncul dari
ini ialah bagaimana menghitung keuntungan dari alternatif yang tidak sama. Kita
harus menentukan sebuah nilai uang yang dihubungkan dengan tiap alternatif
untuk memfasilitasi pembandingan dan penghitungan biaya peluang, yang hasilnya
lebih-kurang akan menyulitkan untuk dihitung, tergantung dari benda yang akan
kita bandingkan. Contohnya, untuk keputusan-keputusan yang melibatkan dampak
lingkungan, nilai uangnya sangat sulit untuk dihitung karena ketidakpastian
ilmiah. Menilai kehidupan seorang manusia atau dampak ekonomi dari tumpahnya
minyak di Alaska, akan melibatkan banyak pilihan subyektif dengan implikasi
etisnya.
STRUKTUR PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
TIU :
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat
mengetahui konsep pasar persaingan sempurna, mengetahui berbagai model-model
pasar persaingan sempurna, dapat mengetahui efek ekonomis pasar persaingan
sempurna dan dapat menunjukkan kebaikan dan kelemahan pasar persaingan
sempurna, ampu menghiting tingkat keseimbangan jangka pendek dan jangka panjang
serta mampu menganalisis
TIK:
Setelah mengikuti perkuliahan ini
mahasiswa dapat menjelaskan maksimisasi keuntungan jangka pendek, pendekatan
penerimaan total dan ciri-ciri pasar persaingan sempurna; memahami biaya marginal
dan kurva penawaran produsen individual dalam jangka pendek, pola industri pada
pasar persaingan pempurna; serta mengetahui efek ekonomis pasar persaingan
sempurna termasuk kebaikan dan kelemahannya.
Sub Pembahasan :
Ø Konsep dasar persaingan sempurna
Ø Penetapan harga pada pasar
persaingan sempurna
Ø Keseimbangan pasar analisis dinamis
Ø Sistem harga persaingan sempurna
Ø Efisiensi persaingan sempurna
Gambar
9.1. Pasar Induk Jakarta
Pengertian
Pasar pada Umumnya
Setelah perhatikan gambar di atas, berarti kita mendapat
gambaran tentang keadaan pasar dalam kehidupan sehari-hari. Agar lebih mengerti tentang pengertian pasar, kita
dapat memperhatikan pasar yang ada di sekitar tempat tinggal kita. Pasar secara sederhana merupakan tempat pertemuan
antara penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual-beli barang dan jasa.
Adapun pasar menurut kajian Ilmu Ekonomi memiliki pengertian; pasar adalah
suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran
(penjual) dari suatu barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan
harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan. Jadi setiap proses
yang mempertemukan antara pembeli dan penjual, maka akan membentuk harga yang
disepakati antara pembeli dan penjual.
Dalam kehidupan
sehari-hari kita dapat melihat pasar dalam bentuk fisik seperti pasar barang
(barang konsumsi). Secara sederhana pasar dapat dikelompokkan menjadi:
1.
Menurut
segi fisiknya, pasar dapat dibedakan menjadi beberapa macam, di antaranya:
a.
pasar
tradisional
b.
pasar
raya
c. pasar abstrak
d. pasar
konkrit
e. toko
swalayan
f. toko
serba ada, dll
2.
Berdasarkan jenis barang yang dijual, pasar
dibedakan menjadi beberapa macam di antaranya:
a.
pasar
ikan
b.
pasar
sayuran
c.
pasar
buah-buahan
d.
pasar
barang elektronik
e.
pasar
barang perhiasan
f.
pasar
bahan bangunan
g.
bursa
efek dan saham, dll
Aktivitas
usaha yang dilakukan di pasar pada dasarnya akan melibatkan dua subyek pokok,
yaitu produsen dan konsumen. Kedua subyek tersebut masing-masing mempunyai
peranan yang sangat besar terhadap pembentukan harga barang di pasar.
STRUKTUR PASAR
Struktur
Pasar memiliki pengertian penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar
berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan
dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan
iklan dalam kegiatan industri. Analisa ekonomi membedakan struktur pasar menjadi
4 jenis yaitu : Pasar Persaingan Sempurna, Pasar Monopoli, Persaingan
Monopolistis, dan Pasar Oligopoli:
Pasar Persaingan Sempurna
Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang
paling ideal karena dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan
menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi
(optimal) efisiensinya. Perekonomian merupakan pasar persaingan sempuma.
Akan tetapi dalam prakteknya tidaklah mudah untuk menentukan jenis industri
yang struktur organisasinya digolongkan kepada persaingan sempurna yang murni,
yaitu yang ciri-cirinya sepenuhnya bersamaan dengan dalam teori. Yang ada
adalah yang mendekati ciri-cirinya, yaitu struktur pasar dari berbagai kegiatan
disektor pertanian. Namun demikian, walaupun pasar persaingan sempurna yang murni
tidak wujud di dalam praktek.
Pasar persaingan sempurna
dapat didefinisikan sebagai struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak
penjual dan pembeli. Dan setiap penjual ataupun pembeli tidak dapat
mempengaruhi keadaan di pasar.
CIRI-CIRI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Ø
Setiap perusahaan adalah “pengambil harga”
Artinya suatu
perusahaan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau merubah harga
pasar. Adapun perusahaan di dalam pasar tidak akan menimbulkan perubahan ke
atas harga pasar yang berlaku. Harga
barang di pasar ditentukan oleh interaksi diantara keseluruhan produsen dan
keseluruhan pembeli.
Ø Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk
Artinya sekiranya perusahaan mengalami kerugian,
dan ingin meninggalkan industri tersebut, langkah ini dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin
melakukan kegiatan di industri tersebut. Produsen tersebut dapat dengan
mudah melakukan kegiatan tersebut.
Ø Setiap perusahaan menghasilkan barang yang
sama
Artinya bahwa barang yang dihasilkan berbagai
perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan. Pembeli tidak dapat membedakan
yang mana dihasilkan oleh produsen A atau B.
Ø
Banyak perusahaan dalam pasar
Artinya karena
jumlah perusahan sangat banyak dan relatif kecil jika dibandingkan dengan
jumlah produksi dalam industri tersebut. Menyebabkan kenaikan atau penurunan
harga, sedikitpun tidak mempengaruhi harga yang berlaku dalam pasar tersebut.
Ø
Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna
tentang keadaan di pasar
Artinya bahwa
pembeli mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan ke atas
harga tersebut. Sehingga produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga
yang lain lebih tinggi dan pada yang berlaku di pasar.
Beberapa kelemahan / keburukan persaingan sempurna
yaitu :
·
Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
·
Persaingan
sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial
·
Membatasi pilihan konsumen
·
Biaya produksi dalam persaingan sempurna mungkin
lebih tinggi
·
Distribusi pendapatan tidak selalu merata
PERMINTAAN DAN
HASIL JUALAN
Dalam menganalisis
usaha sesuatu perusahaan untuk memaksimumkan keuntungan, dua hal harus diperhatikan
:
·
Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan
·
Hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan
itu
Sifat biaya produksi yang
dikeluarkan oleh perusahaan adalah bersamaan, walau dalam struktur pasar
manapun ia digolongkan. Sesuatu perusahaan itu berada dalam pasar persaingan
sempurna, atau monopoli, atau oligopoli, atau persaingan monopolistis. Sifat
dan hasil penjualan adalah berbeda di antara pasar persaingan sempurna dengan
struktur pasar lainnya. Perbedaan ini disebabkan karena ditinjau dari sudut
seorang produsen, bentuk permintaan yang dihadapi oleh seorang produsen di
pasar persaingan sempurna berbeda sifatnya dengan yang dihadapi seorang
produsen di pasar lainnya.
PERMINTAAN PASAR DAN PERUSAHAAN
Setiap
perusahaan adalah pengambil harga, yaitu sesuatu perusahaan tidak mempunyai
kekuasaan untuk menentukan harga. Interaksi seluruh produsen dan seluruh pembeli
di pasar yang akan menentukan harga pasar, dan seorang produsen hanya
"menerima" saja harga yang sudah ditentukan tersebut. Ini berarti
berapa banyakpun barang yang diproduksikan dan dijual oleh produsen, ia adak
akan dapat mengubah harga yang ditentukan di pasar, karena jumlah yang diproduksikan
itu hanya sebagian kecil saja dari jumlah yang diperjual belikan di pasar.
STRUKTUR PASAR PERSAINGAN MONOPOLI
TIU :
Setelah mengikuti kuliah ini
mahasiswa dapat memahami tentang konsep pasar persaingan monopoli, mampu menghitung
tingkat harga baik dalam jangka pendek dan jangka panjang, mengetahui
model-model persaingan monopoli, dapat menunjukkan efek ekonomis pasar industri
monopoli, pengendalian dan mengatur industri monopoli serta mampu menganalisis
TIK:
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat mengetahui rintangan
masuk dalam industri dan strategi persaingan; dapat menjelaskan karakteristik
tingkat harga, output dan para pelaku ekonomi pasar monopoli; dapat menunjukkan
efek ekonomis pasar industri monopoli, pengendalian dan pengaturan industri
monopoli .
Sub Pembahasan :
Ø Gambaran Konsep industri monopoli
Ø
Penentuan harga output dalam pasar monopoli
Ø Penentuan keseimbangan monopolis,
analisis dinamis
Ø Peraturan monopoli, pengendalian
harga dan kebijakan diskriminasi harga
Ø Pengukuran kekuatan monopoli
Struktur pasar persaingan monopoli dapat
didefinisikan sebagai struktur pasar atau industri dimana terdapat hanya
seorang penjual saja.
CIRI-CIRI PASAR MONOPOLI
Ø Pasar monopoli adalah industri satu
perusahaan
Artinya bahwa barang-barang atau jasa yang
dihasilkan tidak dapat dibeli dari tempat lain.
Para pembeli tidak punya pilihan lain, kalau
mereka menginginkan barang tersebut, maka mereka harus membeli dari perusahaan
tersebut, maka mereka harus membeli dari perusahaan tersebut. Para pembeli
tidak dapat berbuat suatu apapun di dalam menentukan syrata jual beli.
Ø Tidak mempunyai barang pengganti yang
“mirip”
Artinya barang yang dihasilkan perusahaan tidak
dapat digantikan oleh barang lain yang ada dalam perekonomian, begitu pula
dengan kegunaannya.
Ø
Menguasai penentuan harga
Artinya karena
perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual didalam pasar, maka
penentuan harga dapat dikuasai.
Ø
Mempromosikan penjualan secara iklan kurang
diperlukan artinya karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya perusahaan
di dalam industri, ia tidak perlu melakukan promosi penjualan secara iklan.
PENETAPAN HARGA PASAR
MONOPOLI
Monopoli bisa terjadi
karena perusahaan–perusahaan lain menganggap tidak menguntungkan untuk masuk
pasar, atau memang terhalang (dihalang– halangi) masuk pasar. Halangan masuk
pasar disebut dengan istilah Barriers
to Entery.
Halangan masuk pasar
dibedakan atas dua jenis, yaitu :
- Alasan teknis (technical
barriers to entery)
Ditinjau dari segi teknis, memang ada
perusahaan yang bersifat memasuki suatu pasar tetapi terhambat secara teknis.
Biasanya produksi untuk barang yang bersangkutan mencirikan biaya marjinal yang
semakin menurun, dan level output yang memberikan biaya minimum sangat besar
sekali. Debgan demikian teknologi produksi yang efisien adalah yang berskala
besar saja, sedang yang beroperasi dengan skala kecil sangat tidak efektif.
Modal yang dibutuhkan untuk menghasilkan jenis produksi ini biasanya sangat
besar.
- Karena alasan hukum atau undang – undang (legal barriers to entery)
Kebanyakan monopoli murni tercipta karena
alasan hukum atau undang – undang, bukan karena alasan teknis atau ekonomis.
Banyak monopoli yang diizinkan (dilindungi) dengan paten.
Menciptakan
Halangan Masuk Pasar
Secara umum halangan masuk pasar bisa dibedakan
antara halangan yang bersifat eksternal dan internal. Ada pula contoh di atas
yaitu halangan teknis dan hukum termasuk halangan yang sifatnya eksternal. Dan
ada pula halangan yang diciptakan pemonopoli itu sendiri, misalnya dengan
menciptakan produk – produk atau teknik – teknik yang rumit dan menyusahkan.
Teknik ini tidak sampai bocor pada perusahaan pesaing.
Laba
Monopoli
Laba ini selalu positif
sepanjang harga pasar lebih besar dari biaya total rata – rata (average total cost, ATC). Karena dalam
pasar monopoli tidak ada perusahaan yang keluar atau masuk pasar, maka laba
monopoli ini bisa diperoleh tidak hanya dalam jangka pendek, tapi juga dalam
jangka panjang. Laba monopoli yang diterima dalam jangka panjang ini oleh beberapa
pakar ekonomi disebut juga dengan sewa monopoli (monopoly rents). Yaitu jumlah pengembalian terhadap faktor yang
memungkinkan adanya monopoli tersebut.
Posisi Keseimbangan
Karena produsen monopoli adalah satu-satunya produsen
di pasar, maka kurve permintaannya juga kurve permintaan pasar. Kurve
permintaan pasar turun dari kiri atas ke
kanan bawah berarti produsen bisa mempengaruhi harga pasar dengan jalan
menaik-turunkan produksinya.
Perbedaan
monopoli dibanding persaingan sempurna antara lain :
Ø
bisa
menentukan outputnya
Ø
bisa
menentukan harga jual
Ø
ekuilibrium
perusahaan = ekuilibrium pasar
Keuntungan
maksimum tercapai bila MC = MR, dimana keuntungannya
sebesar OQ* X
P*C.
Gambar 10.1. Keuntungan Maksimum pada Monopoli
Dalam pasar persaingan sempurna kita bisa
berbicara tentang kurva penawaran pasar, akan tetapi dalam pasar monopoli hal
ini tidak relevan didiskusikan. Mengapa? Karena dalam pasar monopoli
hanya ada satu perusahaan saja dalam pasar. Dan kurva penawaran pasar monopoli
hanya merupakan sebuah titik. Pada saat mana MR = MC. Jika kurva permintaan
berubah, maka kurva MR otomatis berubah, dan kurva penawaran pasar. Yaitu
output yang memberikan laba maksimum (saat MR = MC), yang merupakan suatu
titik, diketahui bagaimanapun, menghubungkan titik keseimbangan pada kurva–kurva
permintaan tidak memberikan pengertian apa–apa secara ekonomi. Dengan ringkas,
perusahaan monopoli mempunyai kurva penawaran yang tidak jelas pembatasannya.
Batas
– Batas Diskriminasi Harga
Dengan dipisah–pisahkannya
pasar dan dilakukannya praktek diskriminasi harga, maka barang – barang yang
sejenis dapat dengan harga yang berbeda. Hal ini hanya bisa terjadi jika para
pembeli terhalang, atau dihalang – halangi untuk pindah dari pasar yang mahal
harganya ke pasar yang murah harganya.
Monopoli dan
Kesejahteraan Masyarakat
- Keuntungan monopoli ada kemungkinan tetap bisa dinikmati produsen monopoli dalam jangka panjang. Keuntungan monopoli biasanya lebih dari normal, sehingga menimbulkan ketidak adilan, karena berbeda dengan keuntungan perusahaan lain. Bila ada monopoli yang hanya menerima keuntungan normal berarti tidak ada kasus ketidakadilan, tetapi hal ini biasanya hanya kebetulan.
- Volume produksi lebih kecil dari volume output yang optimum. Berarti monopoli tidak efisien dan bagi masayarakat ada pemborosan.
- Ada unsur eksploitasi terhadap :
-
konsumen,
dengan ditetapkannya harga jual (=P) diatas ongkos produksi dari unit terakhir
outputnya (=MC)
-
pemilik
faktor-faktor produksi yang digunakan (buruh diupah lebih rendah dari pada
sumbangannya dalam bentuk output).
Cara mengatasi Efek Negatif Monopoli
a.
Mencegah
timbulnya monopoli itu sendiri dengan UU
b.
Pemerintah
mendirikan perusahaan tandingan
c.
Membuka
"kran impor"
d.
Membuat
ketentuan khusus terhadap operasi perusahaan monopoli sehingga P = MC'
Kasus Decreasing Cost
Kasus decreasing
cost yaitu kasus dimana luas pasar terbatas sehingga untuk memenuhi
permintaan yang ada di pasar perusahaan monopoli hanya beroperasi pada bagian
kurve dimana AC menurun (decreasing cost). Dari kasus ini bila produsen
dibiarkan akan memilih memproduksi sebesar Q1 harga P1. Bila pemerintah
menghendaki P = MC maka perusahaan rugi; untuk mengatasi ini maka :
a. Mengubah
peraturan tersebut dan mewajibkan perusahaan beroperasi pada P = AC (Posisi L),
atau
b. Tetap
mewajibkan perusahaan untuk beroperasi pada P = MC (posisi B) tetapi harus
mensubsidi
Monopoli Tidak Selalu Buruk
a.
Sejarah
menunjukkan justru perusahaan monopolilah yang menunjukkan suatu dinamika untuk
berkembang lebih besar karena keuntungan monopoli bisa digunakan untuk
tujuan-tujuan penelitian dan pengembangan yang kemudian diikuti dengan
inovasi-inovasi dalam tehnologi.
b.
Dalam
kasus decreasing cost dimana luas pasar terbatas, dan faktor "economics of scale" besar, tidaklah
mungkin diharapkan adanya suatu bentuk industri persaingan sempurna yang
efisien. Kalau bentuk pasar persaingan sempurna yang dijalankan berarti akan
ada perusahaan-perusahaan gurem yang bekerjanya pada AC yang jauh dari posisi
minimumnya.
STRUKTUR PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
TIU :
Setelah mengikuti kuliah ini
mahasiswa dapat memahami tentang konsep pasar persaingan monopolistik, mampu
menghitung tingkat harga baik dalam jangka pendek dan jangka panjang,
mengetahui model-model persaingan monopolistik, dapat menunjukkan efek ekonomis
pasar industri monopolistik, pengendalian dan mengatur industri monopolistik
serta mampu menganalisis
TIK:
Setelah mengikuti perkuliahan ini
mahasiswa dapat menjelaskan unsure yang menimbulkan monopolistik dan perilaku
penentuan harga dan output; mengetahui kartel dan pembagian pasar, beberapa
halangan mengadakan kolusi serta efisiensi ekonomi industri monopolistik; dapat
menjelaskan tentang konsep dan unsur persaingan monopolistic, penentuan harga
dan output jangka pendek dan jangka panjang.
Sub Pembahasan :
Ø Definisi dan ciri industri persaingan
monopolistik
Ø Efek ekonomis pasar industri persaingan monopolistik : Pemborosan atau
alokasi faktor tak optimal
Ø Penetapan harga barang homogen
Ø Differensiasi produk
Ø Teori organisasi industrial
Pada dasarnya adalah pasar yang berada di antara
dua jenis pasar yang extreme atau
dapat didefinisikan : Persaingan monopolistis terdapat bila dalam suatu pasar
ada banyak produsen, tetapi ada unsur-unsur deferensiasi produk (perbedaan
merek, bungkus, dsb) diantara produk-produk yang dihasilkan oleh masing-masing
produsen.
CIRI-CIRI PASAR MONOPOLISTIS
a.
Terdapat banyak perusahaan di dalam pasar maka pasar
persaingan monopolistis mempunyai ukuran yang relatif sama, keadaan ini
menyebabkan produksi sesuatu perusahaan adalah sedikit kalau dibandingkan
dengan keseluruhan produksi perusahaan-perusahaan dalam pasar tersebut.
b.
Barang produksinya bersifat berbeda corak
Produksi
perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan monopolis berbeda coraknya,
sehingga secara fisik mudah dibedakan di antara produksi sesuatu perusahaan
dengan produksi perusahaan lainnya. Perbedaan di sini antara lain bentuk fisik
barang, pembungkusannya, bentuk jasa perusahaan setelah penjualan dan perbedaan
dalam cara membayar barang yang dibeli.
c.
Perusahaan mempunyai sedikit kekuatan dalam menentukan
dan mempengaruhi harga.
Perusahaan dalam pasar
persaingan monopolistis dapat mempengaruhi harga, dan ini bersumber dari sifat
produksi yang dihasilkannya, yaitu yang bersifat berbeda corak. Perbedaan ini
menyebabkan para pembeli bersifat memilih, yaitu lebih menyukai produksi
sesuatu perusahaan menaikkan harga barangnya, ia masih dapat menarik pembeli
walaupun jumlah pembelinya tidak sebanyak seperti sebelum kenaikan harga.
d.
Pemasukan kedalam industri relatif mudah.
Perusahaan yang
akan masuk dan menjalankan usaha di dalam pasar persaingan monopolistis tidak
akan banyak mengalami kesukaran, hambatan yang dihadapi tidaklah seberat
seperti di dalam oligopoli dan monopoli.
Keseimbangan Monopolistis
Ø
Kurve
permintaan menurun
Ø
Posisi
keseimbangan bila MR = MC
Ø
Karena
bebas memperoleh keuntungan, maka dalam jangka panjang kurve permintaaqn D
bersinggung dengan kurve Average Cost
(AC).
v Equilibrium perusahaan dalam jangka pendek
dengan keuntungan lebih (excess profit)
v Equilibrium dalam jangka panjang. Karena
masuknya perusahaan-perusahaan baru : (a) Kurve permintaan perusahaan menurun
dari D ke D' dan (b) Kurve AC dan MC menaik ke AC' dan MC'.
Monopolisitis dan Kesejahteraan Masyarakat
1.
Ketidak
efisienan produksi karena produsen tidak beroperasi pada AC minimum. Yang
berarti pemborosan sumber ekonomi masyarakat.
2.
Konsumen
membayar harga produk > MC untuk menghasilkan produk tersebut; sebaliknya
input dibayar MC
Cara
mengatasi efek negatif tersebut al:
1)
Mengurangi
jumlah produsen sehingga kurve permintaan bergeser ke atas dari D ke D', yaitu
pada posisi kurve permintaan tersebut memotong AC pada titik minimumnya.
2)
Memerintahkan
produsen beerproduksi Q* pada saat MC = AC = D' = P
Alternatif
pemecahan :
2) Melalui peraturan pemerintah
3) Memberi subsidi.
STRUKTUR PASAR PERSAINGAN OLIGOPOLI
TIU :
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat memahami tentang konsep
pasar persaingan oligopoli, mampu menghitung tingkat harga baik dalam jangka
pendek dan jangka panjang, mengetahui model-model persaingan oligopoli, dapat
menunjukkan efek ekonomis pasar industri oligopoli, pengendalian dan mengatur
industri oligopoli serta mampu menganalisis
TIK:
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat menjelaskan unsure yang
menimbulkan oligopoli dan perilaku penentuan harga dan output; mengetahui kartel dan pembagian pasar,
beberapa halangan mengadakan kolusi serta efisiensi ekonomi industri oligopoli;
dapat menjelaskan tentang konsep dan unsur persaingan oligopoli, penentuan
harga dan output jangka pendek dan jangka panjang
Sub Pembahasan :
Ø Definisi, konsep dan ciri industri
oligopoli
Ø Penentuan harga pasar oligopoli yang tidak
tergabung
Ø Penentuan harga pasar oligopoli yang
tergabung
Ø Model duopoli
Ø Kepemimpinan harga oleh produsen
dominan
Pasar Oligopoli adalah
suatu pasar dimana terdapat beberapa produsen yang menghasilkan barang-barang
yang saling bersaingan. Ini merupakan sifat utama dari pasar oligopoli.
Oligopoli, yaitu keadaan
dimana hanya ada beberapa (misal: antara 2 - 10) perusahaan yang menguasai
pasar baik secara independen (sendiri-sendiri) maupun secara diam-diam
bekerjasama.
CIRI-CIRI PASAR OLIGOPOLI
a.
Jumlah perusahaan sangat sedikit
Pasar oligopoli
hanya terdiri dari kelompok kecil perusahaan. Biasanya struktur dari perusahaan
oligopoli adalah terdapat beberapa perusahaan raksasa yang mengusai sebagian
besar pasar oligopoli dan disamping itu terdapat pula beberapa perusahaan
kecil. Pasar oligopoli di sini mempunyai sifat yang khusus yaitu saling mempengaruhi
satu sama lain.
b.
Barang yang diproduksikan adalah barang “standart” atau
barang berbeda corak.
Dalam pasar
oligopoli di sini menghasilkan barang standart pasar yang bersifat seperti
dijumpai dalam industri penghasil bahan mentah seperti industri baja dan
aluminium / industri bahan baku seperti industri semn dan bahan bangunan
c.
Kekuatan menentukan harga adakalanya lemah dan ada
kalanya sangat tangguh.
Kekuatan
menentukan harga menjadi lebih terbatas, bila suatu perusahaan menurunkan
harga, dalam waktu singkat akan menarik pembeli. Tetapi bila perusahaan dalam
pasar oligopoli bekerja sama dalam menentukan harga, maka harga dapat
distabilkan pada tingkat yang mereka kehendaki.
d.
Hambatan untuk masuk ke industri cukup tangguh.
Terdapat
hambtaan yang cukup kuat yang menghalangi perusahaan yang baru untuk memasuki
pasar oligopoli antara lain :
o Hak paten
o Modal yang
terlalu besar
o Perusahaan
o Pada umumnya
perusahaan oligopoli perlu promosi
secara iklan. Iklan secara terus menerus sangat diperlukan oleh perusahaan
oligopoli yang menghasilkan barang yang berbeda corak. Kegiatan promosi secara
iklan yang sangat aktif tersebut adalah untuk dua (2) tujuan antara lain :
menarik pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama
Macam Oligopoli
1.
Oligopoli dengan diferensiasi produk
Setiap perusahaan dengan merek-merek khusus
tersendiri. Semakin besar tingkat diferensiasi produk yang ada semakin tidak
tergantung kurva permintaannya dengan perusahaan lain, sehingga kurve
permintaan perusahaan bisa digambarkan secara mandiri posisinya (antara D1 dan
D2).
2.
Oligopoli tanpa deferensiasi produk
Setiap perusahaan tidak memberi merek khusus. Dengan demikian kurve permintaan seorang
produsen tidak bisa ditentukan / tidak bisa dianalisa.
Output dan Harga dalam Oligopoli
a.
Dalam
kasus deferensiasi yang cukup kuat, produsen akan berhati-hati dan menganggap
kurve permintaan paling rendah (D1), sehingga ia bisa menentukan posisi optimum
pada tingkat output Q* dan harga P*
b.
Kurve
permintaan perusahaan dimisalkan berapa persen (%) tertentu (misal 30%) dari
kurve permintaan pasar.
c.
Kasus
Kinked Demand (kurve permintaan yang patah). Asumsi yang digunakan bila
produsen menurunkan harga akan diikuti produsen lain, bila harga dinaikkan
tidak diikuti perusahaan lain. Hal ini berarti perilaku produsen dipengaruhi
produsen lain, yang menimbulkan implikasi sbb:
1)
Tendensi
bagi para produsen oligopoli untuk bekerjasama di bidang penentuan harga.
2)
Tendesi
bagi para produsen untuk bersaing tidak dalam bentuk persaingan harga, tetapi
dalam bentuk persaingan lain (misal mutu).
Oligopoli dan Kesejahteraan Masyarakat
Efek negatif oligopoli al:
a. Kemungkinan adanya keuntungan yang terlalu
besar (excess profit) yang dinikmati oleh para produsen oligopoli dalam jangka
panjang.
b. Kemungkinan adanya ketidak efisienan
produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada AC minimum.
c. Kemungkinan adanya "eksploitasi"
terhadap konsumen maupun buruh (karena P > MC); seperti kasus monopoli.
d. Ketegaran harga (terutama ke bawah) sering
dikatakan menunjang adanya inflasi yang kronis; dan ini merugikan masyarakat
secara makro.
Kebaikan Oligopoli
Karena keuntungan yang besar maka dapat menciptakan
inovasi yang sangat berguna, bahkan lebih baik dari monopoli.
Cara mengatasi efek negatif dari
pemerintah al :
a. Menekan hambatan perusahaan yang mau masuk
b.
Diadakan
UU melarang kerjasama antara perusahaan oligopoli baik secara diam-diam/terbuka.
c. Merubah struktur pasar oligopolitis dengan
menentukan batas maksimum dari ukuran suatu badan usaha dan melarang
diadakannya penggabungan (merger) antara perusahaan yang ada.
RINGKASAN DAN KONSEP PENTING
RINGKASAN
1.
Penentuan keseimbangan di pasaran barang bergantung
kepada struktur pasar dari barang yang diperjualbelikan. Struktur pasar barang
dibedakan kepada empat bentuk : (1) pasar persaingan sempurna, (ii) monopoli, (iii)
persaingan monopolistis, dan (iv) oligopoli.
2.
Pasaran persaingan sempurna merupakan pasaran barang
yang paling ideal karena mempunyai ciri-ciri yang memaksimumkan kesejahateraan
masyarakat. Ciri-ciri utama persaingan sempuma adalah : pengambil harga, mudah
ke luar masuk, menghasilkan barang serupa (identikal/homogenous), banyak
perusahaan dan pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar
3.
Dua faktor perlu dipertimbangkan dalam menentukan
keseimbangan firma, yaitu : (i) biaya produksi dan (ii) keadaan permintaan di
pasar. Untuk memahami hal yang dinyatakan daIam (ii) perlu ditentukan bentuk
kurva permintaan dan kurva hasil penjualan marjinal. Firma dalam persaingan
sempurna adalah "pengambil harga". Oleh sebab itu kurva permintaan
berbentuk garis lurus yang horisontal dan kurva hasil penjualan marjinal
bertindih dengan kurva permintaan.
4.
Keseimbangan firma-yaitu keadaan di mana perusahaan
akan menentukan kuantitas produksi di mana keuntungan maksimum akan dicapai
dapat ditentukan dengan menggunakan dua pendekatan : (i) dengan menentukan
keadaan di mana perbedaan di antara jumlah hasil penjualan dengan jumlah biaya
(biaya total) mencapai maksimum, dan (ii) dengan menentukan tingkat produksi di
mana biaya marjinal sarna dengan hasil penjualan marjinal. Cara dalam (ii)
merupakan cara yang lebih banyak digunakan dalam analisis.
5.
Keseimbangan firma dapat dibedakan kepada tiga keadaan,
yaitu :
·
Firma mendapat keuntungan lebih rasional, yaitu
hasil penjualan melebihi jumlah biaya. Keuntungan ini akan menaikkan lebih
banyak firma masuk ke pasaran
·
Firma mendapat kcuntungan normal, yaitu hasil
pc:njualan sarna dengan jumlah biaya.
·
Firma mengalami kerugian tetapi masih dapat
menutupi biaya berubah. Dalam keadaan ini operasi perusahaan masih dapat diteruskan
·
Firma menutup operasinya apabila jumlah hasil
penjualan di bawah biaya berubah total
6.
Dengan menggunakan keseimbangan firma pada bebagai tingkat
harga dapat dibentuk kurva penawaran firma. Kurva penawaran tersebut adalah sama
dengan kurva MC sejak kurva tersebut memotong titik terendah kurva AVC.
7.
Dalam jangka panjang firma-firma dalam persaingan
sempurna hanya akan memperoleh untung normal saja. Hal ini disebabkan karena
firma-firma dapat dengan mudah masuk ke pasaran. Apabila terdapat keuntungan
lebih normal, lebih banyak firma akan beroperasi di pasaran. Penawaran
bertambah dan harga merosot. Pada akhirnya firma-firma hanya akan memperoleh
untung normal. Sebaliknya, apabila firma mengalami kerugian, perusahaan akan ke
luar dari pasaran. Maka harga meningkat dan firma yang tinggal pada akhirnya
dapat menikmati untung yang normal.
8.
Kurva penawaran jangka panjang firma-firma persaingan
sempurna bergantung kepada perkembangan biaya produksi. Dalam jangka panjang
kurva penawaran firma persaingan sempurna dapat dibedakan kepada tiga bentuk :
(i) berbentuk horisontal, yaitu apabila biaya tidak mengalami perubahan, (ii)
menaik ke atas, yaitu apabila biaya produksi semakin meningkat; dan (iii)
menurun ke kanan, yaitu apabila biaya produksi semakin menurun.
9.
Dibandingkan dengan struktur pasaran yang lain, pasaran
persaingan scmpurna mempunyai beberapa kebaikan dan kelemahan. Kebaikannya
ialah : (i) dapat memaksimumkan efisiensi, (ii) tingkat kebebasan bertindak dan
memilih tinggi, dan (iii) dapat menciptakan distribusi pendapatan yang lebih
baik. Sedangkan kelemahannya adalah : tidak menggalakkan inovasi, adakalanya
menimbulkan biaya sosial, pilihan konsumen terbatas, adakalanya biaya produksi
lebih tinggi dan adakalanya distribusi pendapatan tidak seimbang.
CIRI-CIRI BERBAGAI PASAR
Ciri-ciri Pasar
|
Bentuk Pasar
|
|||
Persaingan Sempurna
|
Persaingan Monopolistis
|
Oligopoli
|
Monopoli
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|
Sangat banyak
barang standar/ identical
Tidak ada
Sangat mudah, tidak ada hambatan
Tidak ada
Kegiatan pertanian
|
Banyak
Barang berbeda corak
Sedikit
Cukup mudah
Sangat besar terutama di bidang iklan
Perusahaan pakaian, sepatu, perabot rumah tangga
|
Sedikit
Barang standart atau berbeda corak
Tanpa kerja sama sedikit, dengan kerja sama
sangat besar
Hambatan cukup tanggung/ kuat
Sangat besar apabila menghasilkan barang berbeda
corak
Perusahaan baju, mobil, alat-alat listrik
|
Satu
Unik, tidaka da penggantinya
Sangat besar
Tidak mungkin
Iklan terutama bertujuan untuk memelihara
hubungan baik dengan masyarakat
Kereta api, telpon, dan pos dan perusahaan
utility
|
Bacaan
Lebih Lanjut :
·
Bade, Robin; and Michael Parkin. Foundations
of Microeconomics. Addison Wesley
Paperback 1st Edition: 2001.
·
Eaton, B. Curtis; Eaton, Diane F.; and Douglas
W. Allen. Microeconomics. Prentice Hall, 5th Edition: 2002.
·
Frank, Robert A.; Microeconomics and Behavior.
McGraw-Hill/Irwin, 6th Edition: 2006.
·
Friedman, Milton .
Price Theory. Aldine Transaction: 1976
·
Jehle, Geoffrey A.; and Philip J. Reny. Advanced
Microeconomic Theory. Addison Wesley Paperback, 2nd Edition: 2000.
·
Katz, Michael L.; and Harvey S. Rosen. Microeconomics.
McGraw-Hill/Irwin, 3rd Edition: 1997.
·
Kreps, David M. A Course in Microeconomic
Theory. Princeton
University Press: 1990
·
Landsburg, Steven. Price Theory and
Applications. South-Western
College Pub, 5th Edition:
2001.
·
Mankiw , N. Gregory. Principles of
Microeconomics. South-Western Pub, 2nd Edition: 2000.
·
Mas-Colell, Andreu; Whinston, Michael D.; and
Jerry R. Green. Microeconomic Theory. Oxford
University Press , US :
1995.
·
McGuigan, James R.; Moyer, R. Charles; and
Frederick H. Harris. Managerial Economics: Applications, Strategy and
Tactics. South-Western Educational Publishing, 9th Edition: 2001.
·
Nicholson, Walter. Microeconomic Theory:
Basic Principles and Extensions. South-Western
College Pub, 8th Edition:
2001.
·
Perloff, Jeffrey M. Microeconomics. Pearson
- Addison Wesley, 4th Edition: 2007.
·
Pindyck, Robert S.; and Daniel L. Rubinfeld. Microeconomics.
Prentice Hall, 5th Edition: 2000.
- Ruffin, Roy J.; and Paul R. Gregory. Principles of Microeconomics. Addison Wesley, 7th Edition: 2000.
- Sadono Sukirno. Pengantar Teori Mikroekonomi. Edisi Ketiga. Raja Grafindo Persada: 2004
- Varian, Hal R. Microeconomic Analysis. W. W. Norton & Company, 3rd Edition.
DAFTAR ISTILAH
- Barang berbeda corak (differentiated
product) : Jenis barang yang sama yang ada di
pasar akan tetapi penampilannya berbeda sebagai akibat reka-bentuk dan
pengemasan barang yang berbeda.
- Barang serupa (identical/homogenous product) : Barang yang sejenis yang dipromosikan berbagai perusahaan yang
bentuk fisiknya tidak mudah dibedakan satu sama lain.
- Biaya sosial : Kerugian, berupa material
tetapi terutama dalam bentuk pencemaran lingkungannya, yang ditanggung
masyarakat sebagai akibat operasi perusahaan mcnimbulkan efek buruk
tersebut.
- Break Event Point : Terdapat pembeli dan
penjual yang impas, tidak memperoleh keuntungan dan kerugian karena harga
pokok sama dengan harga pasar serta kemampuan membeli sama dengan harga
pasar.
- Demand : permintaan
- Diferensiasi produksi : Kebijakan suatu perusahaan yang pada dasarnya mengeluarkan suatu
jenis barang, tetapi kemudian dibedakan dari segi mutu, reka bentuk,
kandungan bahan mentah dan pengemasan yang berlainan.
- Efisiensi produktif : Kegiatan firma menghasilkan suatu barang yang operasinya mencapai
suatu tingkat produksi di mana tingkat harga sama dengan biaya marjinal.
- Efisiensi produktif : Kegiatan firma menghasilkan suatu barang yang operasinya mencapai
suatu tingkat produksi di mana biaya rata-ratanya adalah yang paling
minimum
- Elastis : Terjadinya perubahan
jumlah permintaan/penawaran lebih besar dari perubahan harga
(permintaan/penawaran elastis).
- Elastis Sempurna : Terjadinya perubahan
jumlah permintaan/penawaran tidak berpengaruh sama sekali terhadap
perubahan harga (permintaan/penawaran elastis sempurna).
- Elastis Uniter : Terjadinya perubahan
jumlah permintaan/penawaran sebanding dengan perubahan harga
(permintaan/penawaran elastis uniter).
- Elastisitas : Dalam pengertian ekonomi
berarti tingkat kepekaan permintaan/penawaran terhadap barang atau jasa di
pasar yang terjadi akibat perubahan harga barang atau jasa yang dimaksud.
- Elastisitas Penawaran : Tingkat perubahan
penawaran atas barang dan jasa yang diakibatkan karena adanya perubahan
harga barang tersebut.
- Elastisitas Permintaan : Tingkat perubahan
permintaan terhadap barang/jasa yang diakibatkan adanya perubahan harga
barang tersebut.
- Grafik = Garis titik-titik yang
menghubungkan tingkat harga dengan jumlah barang/jasa.
- Harga Keseimbangan : Harga Pasar (Equilibrium
Price) adalah tinggi rendahnya tingkat harga yang terjadi atas kesepakatan
antara produsen/penawaran dengan konsumen atau permintaan.
- Hasil penjualan marjinal : Nilai tambahan pendapatan yang diperoleh perusahaan dari menjual
satu unit tambahan produksinya.
- Hasil penjualan rata-rata : Pendapatan per unit barang yang diperoleh dari menjual sejumlah
barang tertentu. Nilainya diperoleh dari membagi seluruh pendapatan dari
penjualan dibagi dengan jumlah produksi yang dijual.
- Hasil penjualan total : Seluruh pendapatan yang diperoleh dari penjualan sejumlah produksi
tertentu
- Hukum Permintaan : Apabila harga mengalami
penurunan, maka jumlah permintaan akan naik/bertambah, dan sebaliknya
apabila harga mengalami kenaikan, maka jumlah permintaan akan
turun/berkurang.
- In Elastis : Terjadinya perubahan harga
kurang berpengaruh pada perubahan jumlah permintaan/penawaran (permintaan/
penawaran in elastis).
- In Elastis Sempurna : Terjadinya perubahan harga
yang tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan/penawaran
(permintaan/ penawaran in elastis sempurna).
- Jasa setelah penjualan : Jasa yang diberikan oleh produsen kepada pembeli-pembeli
produksinya pada ketika barang tersebut telah dijual dan digunakan oleh
pembelinya.
- Keuntungan lebih normal : Operasi perusahaan yang menguntungkan, yaitu jumlah hasil
penjualannya melebihi semua biaya peroduksinya
- Keuntungan normal : Suatu keadaan dalam operasi perusahaan di mana seluruh hasil
penjualan yang diperolehnya adalah sama dengan seluruh biaya yang
dibelanjakannya-termasuk jumlah biaya tetap dan biaya tersembunyi.
- Kurva = Garis yang menggambarkan
hubungan fungsional antara harga dan jumlah barang.
- Marginal : Kelompok pembeli yang
memiliki kemampuan sama dengan harga pasar (pembeli marginal). = Kelompok
penjual yang memiliki perhitungan harga pokok sama dengan harga pasar
(penjual marginal).
- Penawaran : Sejumlah barang dan jasa
yang disediakan untuk dijual pada Hukum Penawaran = Apabila harga naik,
maka jumlah barang/jasa yang ditawarkan meningkat/bertambah. Jika harga
barang turun, maka jumlah barang/jasa yang ditawarkan berkurang/turun.
- Pengganti dekat (close substitute) : Suatu barang yang tidak serupa dengan barang lain dalam
penampilannya tetapi pada dasarnya kedua-dua barang tersebut terdiri dari
material yang sangat bersamaan, scperti coca cola dan pepsi cola.
- Pengiklanan : Kegiatan perusahaan mcmperkenalkan barangnya kepada masyarakat
dengan memberi informasi dan membujuk pelanggan melalui TV, radio, surat
kabar, brosur ataupun papan advertensi.
- Permintaan : Sejumlah barang dan jasa
yang diinginkan untuk dibeli atau dimiliki pada berbagai tingkat harga
yang berlaku pada pasar dan waktu tertentu.
- Permintaan Absolut : Seluruh permintaan
terhadap barang dan jasa baik yang bertenaga beli/berkemampuan membeli
maupun yang tidak bertenaga beli.
- Permintaan Effektif : Permintaan terhadap barang
dan jasa yang disertai kemampuan membeli.
- Persaingan bukan-harga : Kegiatan perusahaan-perusahaan yang berusaha menyaingi perusahaan-perusahaan
lain bukan dengan menurunkan harga dan memberi diskon, tetapi dengan
melalui cara-cara lain seperti iklan, jasa setelah penjualan, pengemasan
barang yang lebih menarik dan peningkatan mutu barang.
- Sub Marginal : Kelompok pembeli yang
mempunyai kemampuan membeli di bawah harga pasar (pembeli sub marginal). =
Kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok di atas harga pasar
(penjual sub marginal).
- Substitusi : pengganti (barang
pengganti)
- Super Marginal : Kelompok pembeli yang
memiliki kemampuan membeli di atas harga pasar (pembeli super marginal). =
Kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok di bawah harga pasar
(penjual super marginal).
- Titik impas (break-even point) : Tingkat operasi perusahaan yang mencapai suatu tingkat produksi di
mana biaya total sama dengan hasil penjualan total
- Titik menutup perusahaan
(shutdown-point) : Titik terendah dari kurva AVC.
Apabila harga mencapai titik terendah ini, hasil penjualan total sama
dengan biaya berubah total. Yang berarti firma tidak memperoleh kelebihan
hasil penjualan dari operasinya. Dalam keadaan seperti ini lebih baiklah
apabila firma menghentikan kegiatannya memproduksi barang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar