Kamis, 13 Desember 2012

TEORI GENERIK STRATEGI DAN KEUNGGULAN BERSAING


TEORI GENERIK STRATEGI DAN KEUNGGULAN BERSAING

v         Michael P.Porter (Competitive Strategy, 1997-1998)
Beberapa aspek inti teori porter :

1.    Persaingan merupakan inti keberhasilan dan kegagalan.
Keberhasilan atau kegagalan tergantung pada keberanian perusahaan untuk mampu bersaing:
-       Mempertahankan tingkat keuntungan
-       Posisi yang langgeng/continue terhadap pelanggan /konsumen

2.    Keunggulan bersaing berkembang dari nilai yang mampu di ciptakan oleh perusahaan bagi pelanggan atau pembeli.
Memilih dan Mengimplementasikan strategi generik :

-       Biaya Rendah (low cost) :
Strategi yang mengandalkan keunggulan biaya yang relative rendah dalam menghasilkan barang dan jasa.

Keunggulan biaya bersumber dari :
1.    Pengerjaan bersekala ekonomis
2.    Teknologi dan peralatan milik sendiri
3.    Meminimalisir  komposisi penggunaan bahan baku

-       Diferensiasi (differentiation) :
Kemampuan untuk menghasilkan barang dan jasa unik dan memiliki nilai lebih dalam bentuk kualitas, sifat-sifat khusus/ ciri khas dan pelayanan lainnya.

-       Fokus (Focus) :
Strategi yang berusaha mencari keunggulan dalam segmen sasaran tertentu.
a.    Focus biaya : mencari peluang daerah/ market yang memiliki daya beli tinggi
b.    Focus diferensiasi : mencari peluang ke daerah/market yang membutuhkan barang dan jasa  yang unik dan kualitas tinggi meski harga relative mahal.



v  Strategi The New 7’s S (D’Aveni) 1994

Kunci utama New 7’s S adalah menggunakan inisiatif untuk merebut persaingan.

1.    Superior stakeholder satisfaction : memberikan kepuasan yang istimewa kepada stakeholder (semua unsur yang  memiliki kepentingan dalam perusahaan contoh: pemasok,karyawan, manajer, investor, konsumen, pemerintah dan masyarakat).
Dengan memberikan kepuasan kepada stakeholder maka kinerja perusahaan semakin tinggi.
2.    Strategic soothsaying :  strategi yang memfokuskan pada sasaran, yaitu perusahaan harus mencari posisi yang tepat bagi produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan.
3.    Positioning for speed : strategi dalam memposisikan perusahaan secara cepat dipasar. Perusahaan harus secara cepat mengenalkan barang atau jasa kepada konsumen.
4.    Positioning for surprise : membuat posisi yang mencengangkan melalui barang dan jasa baru yang lebih unik dan berbeda serta memberi nilai tambah baru.
5.    Shifting  the role of the game : mengubah pola-pola persaingan perusahaan yang dimainkan sehingga persaingan terganggu dengan pola-pola baru.
6.    Signaling strategic intent : mengutamakan pada perasaan atau kedekatan dengan para karyawan, relasi dan konsumen merupakan strategi yang ampuh untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
7.    Simultanous and sequential strategic thrusts : mengembangkan faktor-faktor pendorong strategi secar simultan dan berurutan melalui penciptaan barang dan jasa yang selalu member kepuasan kepada konsumen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar