TEORI
GENERIK STRATEGI DAN KEUNGGULAN BERSAING
v Michael P.Porter (Competitive Strategy,
1997-1998)
Beberapa aspek inti teori porter :
1.
Persaingan
merupakan inti keberhasilan dan kegagalan.
Keberhasilan atau kegagalan tergantung pada
keberanian perusahaan untuk mampu bersaing:
- Mempertahankan
tingkat keuntungan
- Posisi
yang langgeng/continue terhadap pelanggan /konsumen
2.
Keunggulan
bersaing berkembang dari nilai yang mampu di ciptakan oleh perusahaan bagi
pelanggan atau pembeli.
Memilih dan Mengimplementasikan strategi generik
:
- Biaya Rendah (low cost) :
Strategi yang mengandalkan keunggulan biaya
yang relative rendah dalam menghasilkan barang dan jasa.
Keunggulan biaya bersumber dari :
1. Pengerjaan
bersekala ekonomis
2. Teknologi
dan peralatan milik sendiri
3. Meminimalisir komposisi penggunaan bahan baku
- Diferensiasi (differentiation) :
Kemampuan untuk menghasilkan barang dan jasa
unik dan memiliki nilai lebih dalam bentuk kualitas, sifat-sifat khusus/ ciri
khas dan pelayanan lainnya.
- Fokus (Focus) :
Strategi yang berusaha mencari keunggulan
dalam segmen sasaran tertentu.
a. Focus
biaya : mencari peluang daerah/ market yang memiliki daya beli tinggi
b. Focus
diferensiasi : mencari peluang ke daerah/market yang membutuhkan barang dan
jasa yang unik dan kualitas tinggi meski
harga relative mahal.
v Strategi The New 7’s S (D’Aveni) 1994
Kunci utama New 7’s S adalah menggunakan
inisiatif untuk merebut persaingan.
1.
Superior stakeholder satisfaction : memberikan kepuasan
yang istimewa kepada stakeholder (semua unsur yang memiliki kepentingan dalam perusahaan contoh:
pemasok,karyawan, manajer, investor, konsumen, pemerintah dan masyarakat).
Dengan memberikan kepuasan
kepada stakeholder maka kinerja perusahaan semakin tinggi.
2.
Strategic soothsaying :
strategi yang memfokuskan pada sasaran, yaitu perusahaan
harus mencari posisi yang tepat bagi produk dan jasa yang dihasilkan
perusahaan.
3.
Positioning for speed : strategi dalam
memposisikan perusahaan secara cepat dipasar. Perusahaan harus secara cepat
mengenalkan barang atau jasa kepada konsumen.
4.
Positioning for surprise : membuat posisi yang
mencengangkan melalui barang dan jasa baru yang lebih unik dan berbeda serta
memberi nilai tambah baru.
5.
Shifting
the role of the game :
mengubah pola-pola persaingan perusahaan yang dimainkan sehingga persaingan
terganggu dengan pola-pola baru.
6.
Signaling strategic intent : mengutamakan pada
perasaan atau kedekatan dengan para karyawan, relasi dan konsumen merupakan
strategi yang ampuh untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
7.
Simultanous and sequential strategic
thrusts :
mengembangkan faktor-faktor pendorong strategi secar simultan dan berurutan
melalui penciptaan barang dan jasa yang selalu member kepuasan kepada konsumen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar